049

8.7K 311 4
                                        

╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝

Klek!

"Astaga!" Pekik Laura saat masuk ke UKS mendapati Farhan sedang terbaring di sana.

Bukan apa, masalahnya Laura sedang berantakan sekarang dan tujuannya ke UKs untuk membenarkan seragamnya.

"Kalian ngapain di sini?"  Tanya Bu Susi dengan tatapan mengintimidasi.

"Jangan bilang kalian abis?" Bu Susi menggantungkan ucapannya.

"Ayo ikut saya!" Bentak Bu Susi membuat Farhan dan Laura menurut.

Sorot mata memandang mereka terlebih lagi saat tau Farhan dan Laura ditemukan sedang berdua di UKS dengan keadaan Laura yang berantakan.

Laura menunduk takut sedangkan Farhan masih tegap menatap ke depan.

Mereka masuk ke kantor lalu duduk menghadap Bu Susi.

"Abis ngapain kalian?" Tanya Bu Susi galak.

"Ga ngapa-ngapain, Bu. Tadi itu cuma kebetulan." Jawab Laura memberi alasan.

"Bohong! Terus kenapa penampilan kamu berantakan seperti ini? Kalian ini gimana si?"

"Dan kamu Farhan! Kamu itu Ketua Osis, seharusnya kamu kasi contoh yang baik ke temen-temen lainnya!"

"Dia udah bilang kalo itu kebetulan kan? Soal penampilan dia itu bukan urusan saya. Dan Ibu sudah membuat nama saya buruk, saya bisa buat Ibu di pecat." Ancam Farhan membuat Bu Susi tertegun.

"Jangan mentang-mentang kamu anak pemilik sekolah, kamu bisa seenaknya!" Bentak Bu Susi kepada Farhan.

Farhan merogol sakunya lalu menelpon seseorang, "Bisa pecat guru yang bernama Susilawati?"

"Baik Tuan Muda."

"Udah kan?" Tanya Farhan kepada Bu Susi seteleh mematikan handphonenya.

Farhan berdiri ingin meninggalkan ruangan itu, "Kalo lo mau jabatan lo kembali, bilang ke semua orang di sekolah ini kalo tadi cuma salah paham, bersihkan nama gue!" Ucapnya lalu meninggalkan ruangan itu.

"Maaf ya, tadi karena aku, kamu jadi di kira yang enggak-enggak." Ucap Laura merasa bersalah.

"Ya." Jawab Farhan dingin tanpa menoleh.

"Menarik." -Batin Laura mengukir senyum menatap Farhan.

◈ ━━━━━━━ ⸙ - ⸙ ━━━━━━━ ◈

"Lo kenapa sih, Han? Akhir-akhir ini murung mulu." Tanya Daren duduk di sebelah Farhan.

"Perasaam gue ga enak tentang Zara."

Daren menghela nafas panjang, "Coba deh lo samperin ke sana, itung-itung ngelepas rindu dan rasa overthinking lo kan?" Usul Daren.

Farhan terdiam sejenak, "Iya juga, kenapa ga pernah kepikiran ke situ ya?"

"Makasih bro! Gue langsung otw!" Teriak Farhan meninggalkan Daren.

Daren pun terpelongo, "Njir, secepat itu? Sekolah lo gimana bego." Tanya Daren sedikit berteriak.

FARHAN [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang