"Mending kak Yaya selamatin kakaknya kak Yaya dan Kak Gema selamatin adik kak Gema"_Adam"Dari mana kamu tau?"_Geral
Zia menatap Adam dan langsung menyerahkan nya kepada Karin, kebetulan Karin sudah sampai di Kota Hujan kemarin malam. Karin jugalah yang membantu Zia membawa Adam dari balkon.
"Semoga nona bisa bawa Aden dengan selamat ya"_Karin
Zia tersenyum dan mengangguk. Lalu ia pergi bersama dengan Geral.
"Dimana tempatnya Ya?"_Geral
"Disana Ge (sambil menunjuk bangunan tua)"_Zia
"Kenapa ada banyak mobil.. gak beres. Ya kita berpencar seperti biasa"_Geral
"Iya Ge"
****************************************
"Gue yang udah ngebunuh Melati"
"Mau tau ceritanya?.. ahh ok mau tau. Baik gue bakal cerita, dengerin baik-baik ya"
Malam itu Melati menelpon Dion, ia tidak tau disaat seperti itu siapa orang yang benar-benar bisa dipercaya. Ia juga masih terbayang-bayang wajah Indra saat mencekik ayahnya sendiri di lift.
Ditambah lagi ia mendengar berita mengatakan bahwa Pranendra Wijaya keracunan di minuman anggur nya. Padahal kenyataannya...
Saat selesai menelpon Kekasihnya itu, Melati dilihat oleh bawahan Indra dan mereka melaporkannya. Kebetulan saat itu Indra sedang bersama penerus baru dari YH yang memang juga terlibat dalam pembunuhan Pranendra Wijaya.
Mereka mengejar Melati dan ternyata ia tidak sendiri, Melati kabur bersama Dion. Saat itu mereka di kepung dan tidak bisa berlari kemana-mana lagi. Mereka terus mundur dan akhirnya mereka betul-betul tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain bernegosiasi dengan mereka.
Tapi Melati tidak mau, karena menurutnya kejahatan itu harus diungkapkan. Ia yang memang sudah di ujung-ujung itu langsung didorong oleh penerus YH.
Dion dan Indra yang melihat itu langsung kaget.
"Begitulah ceritanya"
"Bajingan sialan!"_Dion
Baru saja Dion melangkahkan kakinya untuk maju dan menghajar, orang itu langsung menyuruh bawahannya menangkap mereka semua.
"Apa maksud mu ini!?"_Indra
"Apa juga maksud mu mau ngebebasin mereka? Mau kita dipenjara seumur hidup hah?"
"Lepas! Lepass!!"
.
.
.
.
.Azka tidak sengaja melihat Zia di atas pohon. Zia menjatuhkan gelangnya tepat didepan kaki Azka
Azka pun pura-pura terjatuh lalu mengambil gelang tersebut.
Kemudian kembali berjalan diiringi bawahan dari penerus YH itu.
"Kamu sempat lihat mukanya Ya?"_Geral
"Engga Ge, ke tutupan payung. Gua kan di atas pohon"_Zia
"Tring tring (suara handphone Zia)"
"Halo non, Karin lagi gak di rumah ya"_Karin
"Kenapa?"_Zia
"Orang yang tadi kabur.. ini Karin lagi kejar"_Karin
"Yaudah nanti aku susul"_Zia
Geral menatap Zia penuh tanda tanya
"Kenapa?"_Geral
"Adam kabur lagi Ge"_Zia
"Emang susah ya anak SM air ini"_Geral
"Azka udah aku kasih gelang yang didalamnya ada bubuk racun, harusnya dia bisa ngundurin waktu dulu nanti"_Zia
"Kamu tau asal usul Karin Ge?"_Zia
"Enggak"_Geral
"Kita ngelupain satu orang ini Ge"_Zia
Mereka berdua pun bergegas pergi dari sana.
Ah beda mobil lagi' gumam Azka
"Hei Mawar.. tahan napas ya.(bisik Azka)"_Azka
"Hah?.. oh iya iya"_Mawar
Mawar yang tidak tahu apa-apa tapi tetap mengiyakan perintah dari Azka.
"Ughhh gatel! Woi burung aku gatel.. tolong garukin dong mas"_Azka
"Gila ya! Harus sendiri."
"Mana bisa orang tangan saya diikat gini"_Azka
"Kan itu ikat depan pasti bisa
"Ihh kekencengan tauuu aaahhhhh gatalll aaahhh"_Azka
"Ih geli gue dengernya! Udah bro lepas aja lagian kan lo di samping dia juga jadi gabisa kemana mana dia nya"
Akhirnya setelah tali ikatannya dilepas Azka pun langsung melempar bubuk yang ada dari dalam gelang tersebut.
Seketika mobil terhenti semua batuk-batuk dan keluar dari mobil
Melihat kesempatan itu Zia pun langsung menghampiri mereka dan membawa mereka menaiki mobil yang dibawa oleh Geral
Didalam mobil
"Dimana kakak aku?"_Zia
"Kakak lo dibawa sama orang-orang dari YH"_Mawar
"Kita ketempat persembunyian dulu"_Geral
"Tempat yang baru Ge, gua khawatir ada yang berkhianat"_Zia
"Siapa yang berkhianat?"_Azka
Zia dan Geral hanya bertatap tatapan saja.
B E R S A M B U N G . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
S W E E T
Action[CERITA INI SUDAH SELESAI] Disebuah kota yang dikenal juga dengan kota kembang ada seorang gadis yang bernama Zia Maharani. Semenjak ayah dan ibunya meninggal Dion mengambil alih posisi orang tuanya untuk merawat Zia. sedari Kecil Zia tidak pernah k...