05

10 2 0
                                    


Tring tring (suara handphone Zia)

"Zia.."_Azka

".. iya ka?"_Zia

"Kamu sudah tau?"_Azka

"Gimana perasaan Abang kalo tau.. kalo tau calon istrinya sudah meninggal"_Zia

"Zia.. ZIA SEKARANG KAMU PERGI CARI KA GERAL(teriak Azka)"_Azka

"BANGSAT GUE SURUH LO NGOMONG BIAR JALANG ITU KESINI YA ANJING! (sambil menampar wajah Azka berkali kali"

"ZIA ABANG SAYANG ZIA!! ABANG GAK MAU KEHILANGAN MONYET LIMITED EDITION!!"_Dion

"Abang.. ABANG!!"_Zia

Telpon pun dimatikan dari seberang sana, Zia yang walaupun panik tapi juga tidak ingin memperkeruh suasana. Akhirnya Ia diam-diam menemui Geral.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ssttthh Ge! Geeeee(bisik Zia diluar jendela kamar Geral)"_Zia

"Kenapa Ya?(sambil membuka jendela)"_Geral

"Gua perlu bantuan lu sekarang"_Zia

"Gua udah tau"_Geral

"Tau?"_Zia

"Ntar dijalan gua ceritain. Sekarang kita keluar dari sini dulu"_Geral

"Lu gapapa? Masa hukuman lu tinggal beberapa hari lagi tapi gua malah.."_Zia

"Udah gapapa ayok buruan."_Geral

Mereka pun bergegas pergi dari sana. Dan tidak menyadari bahwa dari kejauhan ada yang melihat mereka.

***********

"Gimana sudah kalian atur semua?"_Indra

"Sudah den"

Indra Wijaya adalah anak terakhir dari Pranendra Wijaya. Anak yang memang tidak pernah di anggap dan selalu dibanding-bandingkan dengan dua orang kakaknya oleh Ayahnya sendiri.

"Apa salah kami? Bebasin kami!"_Azka

Tiba-tiba saja datang seorang perempuan cantik

"Sayang aku mau pulang"_Mawar

Suara yang tidak asing ditelinga Dion. Dion yang tadinya hanya menunduk saja kini sedikit mendongak dan melihat orang didepannya sekarang, yang tidak lain adalah Kekasihnya.

"MELATI!?.. bukan Melati..._Dion

Perempuan itupun mendekati Dion dan berkata

"Gue M A W A R (tegas mawar)"_Mawar

"Kami mirip bukan?.. tapi calon mu itu sedikit buruk ya. Ah atau terlalu setia? Dia rela mati lho biar kamu tetap hidup. Tapi sayangnya usahanya sia-sia (suaranya sedikit bergetar, dan menatap wajah Indra)"_Mawar

"Enggak ada usaha yang sia-sia (tegas Azka)"_Azka

"Ya terserah kalian aja.. tapi ingat ini bukan negeri dongeng. Gak ada keajaiban ibu peri disini. Yang ada hanyalah keberuntungan dan nasib"_Mawar

Mawar pun mengajak Indra pergi dari sana.

Dilain tempat

"Ya lu ingat anak buah Wijaya yang lu bawa balik waktu itu?"_Geral

"Ingat.. ah iya dimana ya dia sekarang, terakhir itu gua suruh dia nyelidikin kematian Wijaya"_Zia

"Waktu gua kirim foto Wijaya yang lagi ngadain pertemuan sama penerus  yang baru dari perusahaan YH itu, pertemuan itu ternyata pertemuan tertutup. Dan lu ingat Adam pernah bilang kalau Wijaya tahu mengenai seluk beluk SM air"_Geral

"Akar dari masalah ini sebenarnya siapa.. apa benar-benar Wijaya atau"_Zia

"Atau apa?"_Geral

"Indra Wijaya dan penerus baru dari YH"_Zia

"Ah Geral apa lu tau siapa penerus baru perusahaan YH itu?"_Zia

"Gua bakal cari tau sekarang"_Geral

"Iya, kita berpencar dulu"_Ziw

"Hati-hati Ya"_Geral

"Iya Ge"_Zia

*****************

"Kamu ngapain sayang?"_Indra

"Ah.. aku gak ngapa-ngapain kok.. (sambil menyembunyikan sesuatu)"_Mawar





Didalam ruangan yang tidak terlalu terang dan dingin itu.

"Nih makan"_Mawar

"Kenapa masih kasih kami makan? Kenapa gak biarin kami mati aja."_Dion

"Tapi aku belum mau mati kak.. kakak kalau mau mati jangan ajak-ajak aku dong"_Azka

"Si ceroboh tidak tahu malu ini. Bukannya nyelamatin gua malah kejebak disini juga."_Dion

"Ahaha itu kan salah taktik kak"_Azka

"... Lo pengen nyia-nyian nyawa orang yang tulus berkorban untuk lo?"_Mawar

"Makan. Melati gak suka liat topeng monyetnya kelaparan."_Mawar

Mawar pun langsung pergi dari tempat itu.

"Nanti lagi galau nya kak, makan dulu yuk (ajak Azka)"

Diperjalanan Mawar dicegat oleh seseorang berpakaian serba hitam

B E R S A M B U N G . . .

S W E E TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang