04

10 2 0
                                    

Malam hari di pinggiran kota

"Halo Beruk lu apa kabar dah?"_Zia

"Gue.. baik"_Dion

"Lu kenapa dah? Sakit lu? Geter gitu suaranya"_Zia

"Enggak gua gapapa. Oiya lu kapan balik?"_Dion

"Gatau deh bang.. oiya rumah aman?"_Zia

"Aman lah orang gua gak pernah kemana-mana"_Dion

"Yakin lu.. gua lagi di atas lu nih"_Zia

"Hah?..(sambil mendongak ke atas)_Dion

"WOYY MONYET NGEPET!! ARGHH KAGET GUA!!"_Dion

Zia pun ingin meloncat kebawah

"EEH EHH MAU NGAPAIN LU ITU TINGGI TAU"_Dion

"GAUSAH TERIAK-TERIAK LU. KAYAK LAGI NONTON PERTUNJUKAN AJA. GUA KAGAK BUDEK YA! KAGAK CONGEAN GUA"_Zia

Zia pun loncat kebawah dengan santainya

"Kaki lu!? Gapapa? Gak sakit??"_Dion

"Udah bang kagak ape-ape.. oiya ngapain lu disini?"_Zia

"Umh.. itu anu gua.. yaa.. ya gua bosen di rumah pengen liburan aja gitu"_Dion

"Liburannya bunuh orang ya bang.. seru juga"_Zia

"Lu..(wajah yang mulai memucat)_Dion

"Mending Abang cerita dah kenapa Abang ngebunuh Wijaya"_Zia

"Jangan disini"_Dion

"Iya bang jangan disini, ayok ke atas(sambil menunjuk pohon yang barusan ia turuni)_Zia

"Dihh banyak nyamuk gak? Kalo banyak ogah"_Dion

"Nyamuk juga ogah deket-deket lu.. seru tau bang ntar di hidangin makanan sama pohonnya"_Zia

Beberapa saat kemudian

"Iya ya enak disini adem.. apalagi ditemanin sama buah rambutan"_Dion

"The best kan bang"_Zia

"Debes.debuueessss banget hehe"_Dion

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di SM air

"Jadi sampai disini dulu, kita sambung pelajaran nya besok lagi"_Geral

"Baik Kaa Senior"

Setelah para pelajar bubar dari tempatnya

"Gema"_Reza

"Kenapa kak?"_Geral

"Kamu tahu gak kalau kemarin ada kasus pembunuhan di Kota Hujan"_Reza

"Tau"_Geral

"Siapa ya kira-kira?"_Reza

"Yang jelas awalnya bukan orang jahat"_Geral

********************
"Jadi bang kenapa lu bunuh dia?"_Zia

"Gua gak bunuh dia"_Dion

"Terus?"_Zia

"Ada pokoknya seseorang.. lu gausah ikut campur Zia. Ini bahaya"_Dion

"Abang. Kita ini saudara, masalah Abang masalah Zia juga"_Zia

Dion menatap Zia, matanya mulai memerah dan berkaca-kaca

"Pokoknya dengerin kata Abang ya, lu jangan ikutan masalah ini. Lu harus jaga diri sebaik mungkin, jangan kecewakan mama sama papa. Jangan kayak gua, ok."_Dion

"Tapi bang"_Zia

"Gua pergi dulu, jaga diri baik-baik ya Zia(sambil mencium kening Zia dan turun dari atas pohon)"_Dion
Ia pun Berjalan entah kemana menembus reremangan lampu pinggir kota
























...................................................................................

"Zia dari mana aja?"_Azka

"Dari pohon ka"_Zia

"Hah?"_Azka

Zia yang tadinya berjalan lurus kini berbalik menghampiri Azka.

"Ka perasaan aku gak enak(sambil menggenggam tangan Azka)"_Zia

"Tangan kamu dingin banget, mending kamu tidur aja. Terus selimutan"_Azka

"Hmm iya deh ka"_Zia

"Sudah makan belum?"_Azka

"Belum"_Zia

"Yaudah ayok makan dulu, biar aku masakin"_Azka

"(Menatap Azka) makasih"_Zia

"Iya iya, ayok"_Azka

Setelah memasak makanan untuk Zia, dan menunggunya sampai selesai. Azka menemani Zia sampai tertidur, saat Zia tertidur Azka pergi keluar entah kemana.

"Azka.. kamu mau ngelakuin hal ceroboh apa lagi"_Zia

Malam itu Zia benar-benar tidak bisa tidur, ia terus-terusan memikirkan Dion. Malam itu perasaannya sedang tidak baik-baik saja.

"Semoga Abang gak kenapa-napa.. haah semoga"_Zia

Pagi harinya Zia belum melihat Azka sama sekali.

"Dimana lagi Azka ini"_Zia

Zia pun menyalakan televisi, seperti biasa siaran yang dipilih Zia memang siaran mengenai berita-berita harian yang selalu terjadi di Kota.

"Keluarga dari sang korban memutuskan untuk menutup kasus tersebut, bagaimanakah kelanjutannya simak berita selengkapnya hanya di VoschE Tv

"Kenapa tiba-tiba mau di tutup.. Azka juga belum balik-balik, Abang.. ahh butuh kejelasan."_Zia

Zia pun tidak ingin menunggu seperti orang dungu, ia memakai peralatan andalannya. Gelang panah beracun dan kacamata pendeteksi.

Ia pergi ke pinggiran kota dan mengikuti jejak Dion. Setengah perjalanan Zia kelelahan dan juga terheran-heran, kenapa kakaknya bisa berjalan sejauh itu. Ditambah lagi ketika Zia meneruskan aksinya ia dibuat kebingungan, karena jejak sang kakak tiba-tiba saja berhenti di sebuah jembatan.

Masih dalam keadaan kebingungan, ia mendengar suara mobil ambulans dan juga mobil polisi. Zia bergegas pergi dari sana dan langsung mengganti pakaiannya. Setelah Zia selesai tempat yang tadinya sepi kini malah ramai dengan orang-orang.

"Ada apa itu?"_Zia

Karena tidak ingin penasaran Zia pun memutuskan untuk kembali lagi kesana, dan menanyakan ada kejadian apa disana.

"Permisi mba ini ada kejadian apa ya?"_Zia

"Oh itu katanya si, sekitar 1 jam yang lalu ada nelayan yang nemuin orang bunuh diri dijembatan ini"

"Bunuh diri.. di mana orang yang bunuh diri itu?"_Zia

"Itu baru dimasukin dalam mobil ambulans.. kasian banget padahal masih muda gitu"


'Abang.. semoga itu bukan abang.'
(Batin Zia)

Ia pun setengah berlari menyusul ambulans yang sudah ingin pergi itu.

"Pak tunggu sebentar.. boleh saya lihat jasadnya korban?"_Zia

"Kamu keluarganya?"

"Bukan tapi kemarin kakak saya pergi dari rumah dan belum kembali sampai sekarang.. saya mohon pak.."_Zia

"Baiklah"

"Terimakasih pak"

Orang itu pun mempersilahkan Zia untuk melihat jasad korban

"...a-apa maksudnya ini"_Zia

B E R S A M B U N G .  . .

S W E E TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang