11

4 1 0
                                    

"Zia aku capek.."_Azka

"Humm.. yaudah kita istirahat dulu"_Zia

"Oiya Azka, kenapa kamu bisa kepisah sama Geral?"_Zia

"Ya bunda sama ayah cerai jadi aku disuruh ikut ayah dan kak Geral sama bunda"_Azka

"Tapi kan.. semenjak itu bunda gak ngebolehin aku ketemu sama kak Geral lagi. Ayah yang juga sedih dengan keputusan bunda itu, ngasih aku restoran sky and Sun. Biar aku bisa diam-diam cari kak Geral.. tapi nyatanya selama 7 tahun itu aku gak nemuin apa-apa"_Azka

"Zia.. makasih banyak ya, karena kamu aku bisa ketemu sama kak Geral.... Zia ayok kita jalan lagi"_Azka

"Eh.. udah gak capek lagi?"_Zia

"Gak! Aku harus balas kebaikan Zia. Kamu udah kangen banget kan sama kakak mu, aku gak mau ngehalanin kamu untuk cepat-cepat ketemu sama kakak kamu"_Azka

Zia pun tersenyum lalu merangkul Azka. Dan kini mereka melanjutkan perjalanannya lagi.

"Tahan ya ka dikit lagi kok"_Zia

"Iya Zia"_Azka

Sesampainya disana Zia melihat tempat itu sangat sepi, ya memang wajar tapi ini sedikit berbeda

"Azka kita jangan masuk lewat pagar depan maupun belakang"_Zia

"Jadi?"_Azka

Beberapa saat kemudian

"Zia banyak nyamuk"_Azka

"Haha kamu manis sih.. oiya pelanin lagi suara nya ya"_Zia

"Okedeh"_Azka

Ya seperti kebiasaannya Zia, ia pun melihat keadaan didalam sana dari atas pohon

"Itu kan kak Reza ngapain ya dia"_Zia
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Mau kemana lagi kita?"_Mawar

"Ke pegunungan Embun"_Geral

"Malam-malam begini?.. Tuhan Cobaan apalagi ini"_Mawar

"Hmm ayok buruan lu pengen Indra selamat gak?"_Geral

"Pengen sih pengen tapi takutnya gue yang gak selamat kalo lama-lama sama lo"_Mawar

............................................................................

"Eh itukan Guru Tii.. itu.. bang Dion sama Indra.. apa jangan-jangan..."_Zia

"Zia, laki-laki itu penjahat nya"_Azka

"Gak mungkin.. bisa-bisanya"_Zia

"Gak ada yang gak mungkin Zia"_Azka

Azka merasakan ada seseorang yang datang dari kejauhan

"Zia itu Kak Geral sama Mawar"_Azka

"Cepat kamu susul mereka dan jaga-jaga ya"_Zia

"Kamu mau kemana?"_Azka

"Aku masuk duluan, ingat Azka jangan gegabah"_Zia

"Iya.. hati-hati Zia"_Azka

Zia mengangguk lalu ia pun meloncat ke atap bangunan itu dan mendarat dihadapan mereka yang ada disana.

"Yaya!? (Terkejut)"_Reza

"Kak Reza!"_Zia

"Ziaaa"_Dion

"Abang.. Guru Tii.. kak Reza apa maksud nya ini!?"_Zia

"Rupanya kamu belum mati? Karin kenapa mereka belum mati!?"_Reza

"Maaf bos tapi saya memang sudah membakar tempat itu"_Karin

"Lulusan dari SM air memang sehebat itu ya Bund (sambil menatap guru Tii)"_Reza

"Gak tahu malu!"_Zia

Zia pun mulai berkelahi dengan Reza, Reza yang mulai kewalahan meminta bantuan bawahannya

"YAYA menyerah saja.."_Guru Tii

"Gak! SEMANGAT ZIA LU HARUS ABISIN ORANG ITU! DIA UDAH NGATAIN ABANG ORANG HUTAN (Teriak Dion)"_Dion

"IYA DIA JUGA NGATAIN KAKAK MU KEPRIBADIAN GANDA (Sambung Indra)"_Indra

"Tapi itukan fakta bang.."_Zia

Dion yang tadinya menyemangati Zia dengan penuh semangat kini hanya menyipitkan matanya juga dengan ekspresi yang datar

***************************************

"Dimana Yaya?"_Geral

"Zia sudah didalam kak"_Azka

"Dia sudah tau siapa orangnya?"_Geral

"Iya sudah kak"_Azka

"Ada Indra disana?"_Mawar

"Iya ada"_Azka

"Ayok kita kesana"_Geral
















"Haa. Ka Reza takut ya?"_Zia

"Lawan bawahan gue dulu baru gue"_Reza

"Tch lemah"_Zia

Dalam hitungan detik Zia melumpuhkan orang-orang disekitarnya dengan gelang panahnya. Kali ini panah itu hanya dibaluri obat bius, karena ia tidak ingin mengotori sekolahnya dengan darah.

"Ya gue akuin lo hebat tapi.."_Reza

Reza berjalan mendekati Dion

"Gue udah tau dari awal kalo kalian gak akan mati semudah itu. Makanya gue masih biarin mereka hidup"_Reza

Karin yang mendengar nya sedikit gugup tapi masih bisa berekspresi biasa saja.

"Nyerah atau kakak lo gue bunuh (sambil mengarahkan pisau di depan leher Dion)"_Reza

B E R S A M B U N G . . .

S W E E TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang