Jangan lupa vote dan komennya
Typo : Anugerah
Happy Reading
***
Renjun kira mereka akan selesai cepat di toko pengrajin. Tapi ternyata tidak, Jeno berdiskusi panjang lebar, Renjun juga kurang mengerti apa yang mereka bicarakan. Waktu sudah terlalu larut. Awalnya, Renjun hanya menawarkan untuk menginap tanpa berpikir Jeno akan mengiyakan. Tapi, Disinilah mereka.. Selesai makan malam bersama, duduk bersisian sambil menatap langit malam penuh bintang di teras rumah kecil Renjun.
"Kau benar tidak apa apa menginap?" Tanya Renjun takut takut.
"Semuanya baik baik saja, Renjun.. Tenang saja.. Ini sudah kali kesepuluh kau bertanya.." balasan Jeno membuat Renjun menghela nafas.
Jeno tertawa kecil. "Kau khawatir jika aku dipecat?" Tanya Jeno, mengangkat sebelah alisnya.
Renjun mengerjap. "Tidak.. Seperti justru aku senang jika kau dipecat!" Seruan Renjun yang begitu riang membuat Jeno menatap si pemilik hatinya itu heran.
"Kau bisa membantuku di Toko! Lalu kita bisa berjualan bersama-sama. Bukannya itu lebih terdengar menyenangkan?" Ungkap Renjun, mengeluarkan isi kepalanya. Jeno terkekeh. "Jadi? Jika kau mengatakan seperti ini apa itu artinya perasaanku terbalas?"
Wajah Renjun bersemu. "Kalau iya memang kenapa?"
Jeno tersenyum tipis, membawa tubuh mungil Renjun untuk ia rengkuh. "Renjun.. Aku bukan bekerja sebagai pelayan di istana. Aku adalah seorang pangeran, mantan putera mahkota, putra sulung dari Raja dan Ratu, Jeno Alcander.." Jeno memulai sesi ceritanya.
Renjun refleks, melepas rengkuhan Jeno, menatap si pemilik mata tersenyum itu lekat dan bingung.
"Kita saling menyukai, ya, kan? Jika saling mencintai, rasa percaya itu penting.. Jadi aku akan menceritakan semuanya.. Yaa, Aku harap kau tidak akan lari setelah ini.." bisik Jeno.
"Ini Rahasia gelap istana. Ratu melahirkan 2 anak kembar. Tapi hanya satu yang akan tersebar. Karena ada yang bilang bahwa satu dari putra kembar itu adalah anak terkutuk, dan itu aku.." tutur Jeno.
Renjun tidak tahu harus bereaksi bagaimana.
Jeno tertawa kecil. "Sulit untuk dipercaya ya?"
"Aku melihatmu diantara kerumunan saat iringan pemakaman Ayah dan Mama.." pelan Jeno mengeluarkan sebuah topeng dari sakunya. Renjun menutup mulutnya terkejut.
"Aku mendengar nyanyianmu dan mata kita bertatapan. 2 orang yang memakai topeng itu aku dan adikku yang sekarang sedang menjabat menjadi pemimpin sementara kerajaan Alcander, Jaemin Alcander Istvan.."
Jeno kembali berhenti. Ia menarik Renjun kembali ke dalam dekapannya. "Aku.. aku adalah saksi ketika para pemberontak itu membunuh Ayah dan Mama.. Aku.. aku anak yang tidak berguna, aku membiarkan Ayah dan Mama mati, Aku yang membuat kerajaan kehilangan 2 orang hebat.."
Renjun bisa merasakan tubuh Jeno bergetar. Renjun memeluk Jeno erat. "Sampai aku bertemu denganmu, Renjun.. kau, hanya kau yang bisa membuatku kembali memiliki alasan hidup selain Mama. Aku tidak masalah jika kau tidak menyukaiku dengan sungguh-sungguh seperti aku menyukaimu. Tapi, tolong.. Tetap di sisiku, Aku mohon, Renjun.." suara Jeno tampak putus asa.
"Jeno.." panggil Renjun lembut.
Jeno tidak menyahut, dia masih sibuk memeluk Renjun erat.
"Kau hebat.. Pasti berat untukmu selama ini ya?" Ujar Renjun lembut. Jeno hanya mengangguk.
![](https://img.wattpad.com/cover/306656928-288-k846439.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Half of Evil
Fanfiction[COMPLETED] Ramalan mengatakan Suatu saat Kerajaan akan memiliki anak kembar yang salah satunya akan membawa petaka bagi kerajaan. Celakanya, Ramalan itu terjadi.. Ratu benar melahirkan putra kembar menggemaskan setelah penantian panjang. Perhatika...