Jangan lupa vote dan Komentar
Typo : Anugerah
Happy Reading
***
Hidup dengan penyesalan.. Hidup dengan menanggung banyak dosa.. Hiduplah dengan menderita, Jaemin Alcander Istvan.
Half of Evil
SelesaiJeno menutup bukunya dengan setengah kesal. Renjun tertawa melihat reaksi akhir kekasihnya usai membaca buku.
"Ceritanya menarik, ya, kan?" Canda Renjun.Jeno menghela nafas. "Ini buku terburuk yang pernah aku baca.." tutur Jeno jujur. Renjun kembali tertawa.
"Dari mana kau mendapatkan buku jelek ini?" Tanya Jeno. Renjun mengangkat bahunya. "Seseorang memberikannya saat aku pergi ke perpustakaan.." balas Renjun seadanya.
"Sampai kapanpun aku tidak akan hidup seperti Jeno ini.. Dia lemah, menyebalkan.." cibir Jeno. Renjun mengulum senyum. Jeno tidak berhenti menggerutu.
"Sudah cukup sayang.. Lain kali aku berjanji tidak akan merekomendasikan buku apapun yang berbau seperti ini lagi.." kata Renjun gemas. Jeno tersenyum.
"Benar, Jangan rekomendasikan buku jelek seperti ini lagi.." Jeno merengut, memeluk pinggang Renjun erat. Renjun tertawa.
"Aku kira kau akan menyukainya karena tokohnya mirip sekali denganmu.." goda Renjun. Jeno mencebik. "Tidak suka sama sekali. Jeno itu jelek, Lemah.. Tidak bisa dibandingkan denganku.." balas Jeno datar.
"Seharusnya, Jeno tetap tegas menjadi putra mahkota. Itukan keinginan Orang tuanya.. memangnya kenapa jika orang lain membicarakannya? Toh dia Raja. Dia bisa melakukan apapun.." cetus Jeno mengungkapkan isi kepalanya. Renjun menggumam, mengangguk-angguk.
"Mark juga bodoh sekali, Jaemin terlalu psikopat.. Ceritanya buruk. Aku bisa membuat cerita lebih baik.." lanjut Jeno. Renjun tertawa. "Duhh, Pacarku ini gemas sekali.." Renjun mencubit kedua pipi Jeno gemas.
"Aku harus menjemput Papa ke Bandara. Kau istirahat saja, ya.. Pekerjaan Kantor sedang tidak beres, kan tadi?" Renjun melirik Jam tangan yang melingkar di tangannya.
"Aku masih kuat jika hanya menjemput Papa, Sayang.." sela Jeno.
Renjun menatap Jeno tidak suka. "No! Kau lelah. Istirahat saja ya?" Renjun menatap Jeno memohon. Jeno menghela nafas, tidak bisa melawan. Renjun terkekeh.
"Aku harus pergi menjemput Papa sekarang, Sampai ketemu besok, Sayang.." Renjun beranjak pergi, menyempatkan mengecup bibir Jeno sekilas. Jeno menggumam.
"Simpan dulu bukunya. Aku bawa besok.." Pintu apartemen miliknya tertutup.
Jeno menghela nafas, menatap buku bersampul kulit dengan kertas kuning. Dimanapun Jeno hidup selalu tragis. Jeno membencinya. Perlahan tangannya meraih pigura berisi keluarga.
Keluarga bahagia sebelum kecelakaan terjadi dan hanya menyisakan Jeno sendiri.
Jeno menarik nafas pelan. Kembali menempatkan pigura foto itu kembali ke tempatnya. Mulai memejamkan mata. Senyum tipisnya tersemat. Setidaknya, di kehidupannya yang ini, Ia akan selalu bersama Renjun. Selalu. Dan Selamanya.
***
"Ng.. yang.. Sayang.."
Jeno menggeliat, samar sebuah suara masuk kedalam telinganya. Matanya membelalak. "Eomma?" Serunya kaget.
Doyoung menatap Jeno lega, menyentuh keningnya.
"Jeno sudah sadar?" Sebuah suara muncul. Jeno menoleh. APPA! ITU AYAHNYA!"Iya, syukurlah, Demamnya sudah turun.. Jeno masih merasakan sakit?" Tanya Doyoung khawatir. Jeno tidak bisa mengatakan apapun, langsung memeluk Doyoung erat.
"Jeno rindu Eomma.." bisik Jeno lirih. Doyieee tersenyum. Mengelus punggung Jeno lembut. Jenonya saat sakit memang selalu manja.
"Jeno manja deh! Jeno kita sudah 5 tahun! Tidak boleh manja lagi.." suara cempreng menginterupsi aksi pelukan Jeno dan Ibunya. Jeno melepas pelukannya. Menatap sang kembaran yang menatapnya iri.
"Jaemin juga mau peluk!" Jaemin merangsek ke dalam pelukan Doyoung. Doyoung tertawa. "Semuanya mendapat pelukan, tenang saja.."
Jeno mengerjap bingung. Menatap sekeliling bingung. Interior asing. Ruangan luas. Baju yang aneh.
"Cepat sembuh, Jagoan kecil.." Jaehyun mengusak kepala Jeno gemas.
"Jeno? Ada yang sakit?" Tanya Doyoung khawatir.
Jaemin menatap Jeno bingung, masih dalam pelukan Sang Ibu. Jaemin khawatir, tapi tidak mau memberikan pelukan ibunya. Jaemin masih mau.
"Eh.. Kalau Jeno ingin di peluk, Mama.. Nanti dulu, soalnya.. Soalnya, Mama sudah semalaman bersama Jeno. Jaemin juga mau.." kata Jaemin pelan.
Jaehyun tertawa. Doyoung juga tersenyum tipis. Jeno bingung, mencubit tangannya kuat kuat. Jeno meringis.
"Jeno? Jeno kenapa?" Tanya Doyoung panik saat melihat Jeno meringis. Jeno menggeleng. "Jeno.. baik.." cicit Jeno pelan.
Ada apa ini? Keluarga kembali.. Haruskah Jeno senang atau sedih karena berpisah dengan Renjun? Kenapa? Sebenarnya apa yang terjadi?
***
THE END
YEAYYY SELESAI!! (≧▽≦)
Ini kalau aku ada Mood ngelanjutin. Wkwk..
Sumpah ini gak jelas. Banget.. soalnya aku beneran ngebet pengen namatin soalnya moodnya tiba tiba ilang gituuu..
Makasih yang udah ngikutin sampe tamat. Love you all..
See you soon at EFKAIRÍA
25 Mei 2022

KAMU SEDANG MEMBACA
Half of Evil
Hayran Kurgu[COMPLETED] Ramalan mengatakan Suatu saat Kerajaan akan memiliki anak kembar yang salah satunya akan membawa petaka bagi kerajaan. Celakanya, Ramalan itu terjadi.. Ratu benar melahirkan putra kembar menggemaskan setelah penantian panjang. Perhatika...