Sooya merutuki dirinya yang salah masuk lorong tadi, dirinya malah ke lorong yang membawa nya ke dapur bukan ke toilet, untungnya salah satu pelayan di dapur itu memberi tahu sooya letak toilet. Seharusnya tadi sooya menerima saja tawaran taehyung mengantarkan nya ke toilet. Tapi sooya itu punya gengsi yang tinggi dan juga pemalu. Di tambah dirinya sedikit risih karna sedari pembicaraan dengan yang lain taehyung menatap ke arah dirinya.
"Tersesat?" Tanya seorang lelaki yang menyenderkan punggung nya di tembok dan bersedekap dada menatap sooya yang mungkin sedikit terkejut melihat dirinya seorang diri di lorong toilet.
"S-sir." Sooya meneguk ludah nya kasar. Taehyung berjalan menghampiri sooya sehingga berhadapan dengan gadis itu. "Sudah ku tawari untuk mengantar tapi kau tolak."
"Aku tidak ingin merepotkan."
"Aku sama sekali tidak di repotkan."
"Maaf sir karna menolak tawaran mu." Lirih sooya. Dan pergi masuk ke dalam toilet wanita karna ingin membuang air kecil sedari tadi. Tapi taehyung tetap menunggu sooya di luar toilet tak ada niatan sedikit pun dalam dirinya untuk meninggalkan gadis itu. Biarkan taehyung untuk lebih banyak bicara pada gadis nya itu karna besok keduanya tidak akan bertemu karna weekend.
Lama taehyung menunggu hingga akhirnya sooya keluar dari toilet perempuan. "Kenapa masih disini? Apa sir menunggu orang lain?" Tanya sooya. Siapa tahu taehyung sedang menunggu teman nya yang berada di toilet pria-fikir sooya.
"Menunggumu."
"Menungguku?" Tanya soya menunjuk dirinya sendiri seakan tak percaya dengan ucapan si dosen nya itu.
"Hm, aku menunggu mu."
Pandangan taehyung beralih ke bawah, apakah sonya tidak risih? Menggunakam rok pendek, oh bukan apa apa taehyung sedang komplen dengan aset nya ini. Aset yang hanya di lihat oleh dirinya harus terlihat oleh orang lain karna rok pendek sialan ini.Sooya seakan tahu bahwa mata taehyung sedang melihat kemana sehingga dirinya menarik narik sedikit rok itu ke bawah.
"Apa tidak risih? Bukankah ini bukan gaya pakaian mu."
"Tentu, tapi ayah bilang harus tampil elengan. Aku tidak tahu bagaimana cara berpakaian elegan."
Taehyung terkekeh tertawa kecil mendengar ucapan sooya "menurutku kau lebih cocok menggunakan pakaian yang biasa kau pakai ke kampus."
"Benarkah?"
Taehyung mengganguk "Terlihat seperti anak berumur 15tahun."
"Umurku 20 tahun sir."
"Hm hm." Taehyung seakan meledek sooya dan membalas ucapan sooya hanya dengan gumaman sambil menahan tawa melihat bagaimana kesal nya sooya, yang cemberut bagi taehyung itu sangatlah lucu.
"Sir. Bolehkah aku bertanya?" Tanya sooya, keduanya berjalan beriringan di lorong yang sepi untuk kembali ke acara.
"Apa?"
"Kenapa sikap sir berbeda saat mengajar dan saat sedang bersama ku?"
"Jika sudah mengajar aku harus dalam mode serius, agar semua dapat memahami pembahasan yang sedang ku bahas. Jika bersama mu, mungkin.. karna kita saling bertemu."
Sooya hanya ber oh saja, dirinya tidak terlalu ingin banyak bertanya pada taehyung, takut nya tidak bisa menjaga sikap walaupun itu hanya sekedar bertanya. Taehyung berjalan entah ke arah mana sedangkan sonya kembali bersama ayah nya dan juga jennie yang masih mengobrol dengan rekan bisnis lain nya.
***
Taehyung membuka jas nya dan melemparnya asal di meja, ia duduk di sofa panjang menyenderkan tubuhnya karna lelah sedari tadi. Sekarang pukul 12malam taehyung baru saja pulang dari acara pesta yang menurutnya membosankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION [END]
Teen FictionSUDAH DI REVISI Taehyung si dosen dingin yang menyukai mahasiswi nya sendiri, memang bagi sebagian orang tak ada yang menarik dari seorang gadis introvert bernama park sonya selain cantik yang di miliki. Tetapi bagi taehyung sooya mempunyai keistime...