Bab 19

2.6K 390 31
                                    

"Apa sooya belum bangun?" Tanya jaeyoo pada rose yang baru saja duduk di kursi meja makan. Rose yang baru menaruh kopi di hadapan nya menggeleng.

"Tidak tahu, biasanya dia yang sudah berada di meja makan lebih dulu."

"Jennie, bisa kau panggil sooya."

Jennie yang sedang bermain ponsel pun mendegus "Nanti juga akan datang sendiri."

"Rose panggil sooya." Sahut ayah nya pada rose. Padahal disini rose sedikit kerepotan untuk menyiapkan sarapan sedangkan jennie sibuk bermain ponsel nya. Rose menaruh beberapa sandwich yang sudah ia buat ke meja makan.

Rose naik ke lantai atas untuk pergi ke kamar sooya "sooya sooya!! Cepat bangun!!"

Rose berteriak sambil mengedor gedor pintu kamar sooya yang sialnya di kunci. Sedangkan di dalam kamar kedua manusia itu sedikit terusik, sooya yang mendengar namanya di panggil langsung terbangun, sooya otomatis langsung melihat jam. Terkejut karna dirinya kesiangan.

"Sirr!!" Taehyung membuka mata nya ketika sooya menggoyangkan tubuhnya.

Taehyung pun sama hal nya langsung bangun dan terduduk padahal nyawa nya belum terkumpul. "Ada kak Rose."

"Terus bagaimana?" Tanya taehyung panik dengan suara bisikan.

"SOOYA AYO BUKA PINTU NYA!!"

Rose yang masih berusaha keras untuk membuat adik nya bangun dan membuka pintu nya sedikit sulit. Tidak biasanya sooya mengunci pintu kamar.

"Apa belum bangun?" Tiba tiba jaeyoo sudah datang, sedikit kesal juga karna rose berteriak hingga suaranya nyaring ke lantai bawah. Rose menggeleng "Biasanya dia sudah bangun."

"Biarkan ayah yang panggil." Rose memundurkan tubuhnya sedangkan ayah nya itu yang mengantikan rose untuk membangunkan sooya.

"Sooya, ayo cepat bangun. Buka pintu nya. Apa tidak ada jadwal kuliah untuk hari ini? Sooya?"

Sedangkan di dalam kamar sooya, sooya bingung harus bagaimana sedangkan kim taehyung itu malah ingin tidur kembali, membiarkan sooya dalam kepanikan nya sendiri. "Sir lebih baik bersembunyi di bawah ranjang."

"Aku mengantuk."

Sooya mendegus kesal, menarik paksa lengan lelaki itu dan mendorong nya agar masuk ke dalam bawah ranjang, taehyung terpaksa tengkurap dan masuk ke kolong ranjang. Setelah di rasa sudah tak kelihatan sooya dengan cepat membuka pintu yang sedari tadi terus di gedor gedor.

Ceklek

Rose langsung masuk ke kamar sooya menatap sooya dengan tajam."Lama sekali. Apa aku memanggilmu kurang keras?"

Rose langsung memarahi sooya, dirinya sudah khawatir takut terjadi sesuatu pada adiknya itu.

"Apa terjadi sesuatu?" Tanya jaeyoo yang di jawab gelenggan oleh sooya.

Rose memang bukan dokter psikolog tetapi gadis itu tahu bahwa sooya sedang menyembunyikan sesuatu.

Selagi sooya sedang di tanya tanya oleh sang ayah, atensi rose mengelilingi seisi kamar sooya, pertama tama rose melihat pintu balkon. Tebakan nya sudah benar bahwa sooya tidak mendengarkan katanya kemarin. Gadis itu tidak mengunci pintu balkon.

Entah kenapa atensi rose jatuh pada sesuatu di bawah ranjang, maksudnya jaket? Rose tahu bahwa sooya tidak pernah punya jaket berwarna hitam. Terjadi sesuatu kenapa sooya telat membuka pintu.

"Ayah, bukan kah hari ini akan mengantar jennie mengambil gaun pertunangan nya? Siapa tahu jennie sudah menunggu di bawah."

"Ah iya, ayah melupakan nya. Apa sooya akan ke kampus bersama ayah dan jennie?"

OBSESSION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang