Sooya duduk dengan gugup di ruang tamu yang terdiri dari dirinya, rose beserta ibu tiri taehyung.
Sebenarnya sooya mendapat titahan dari ayahnya tadi untuk ikut berdiskusi di dalam ruang tuan daejoo. Tentang bagaimana kelanjutan hubungan ini.
"Mengapa kau tidak menyadari posisimu." Sahut si wanita paruh baya namun masih tetap cantik itu.
Si ibu tiri menaruh cangkir yang sebelum nya dirinya minum sedikit itu.
"Apa maksud dari menyadari posisi? Kami datang meminta pertanggung jawaban atas apa yang di lakukan putra angkat mu."
"Kau meminta pertanggung jawaban apa? Bukankah di jaman sekarang sudah biasa perempuan dan lelaki tidur bersama? Lagi pula adik mu tidak sampai mengandung janin taehyung bukan?"
"Lalu bagaimana dengan dirimu yang tidur bersama ayahku tapi tetap ingin di nikahkan oleh ayahku padahal kau juga tidak mengandung anak ayahku?"
Itu bukan rose yang berbicara tepatnya taehyung yang baru keluar dari ruangan ayahnya dan di suguhkan dengan ucapan kurang mengenakan ibu tiri nya pada sooya.
Karna rose di situ skatmat! Namun turut berterima kasih pada taehyung yang menyelamatkan nya.
Sooya bangkit dari duduknya termasuk rose dan ibu tiri taehyung menoleh pada lelaki itu dan tak lama yang lain keluar termasuk jennie dengan mata memerah.
Sooya tidak langsung menghampiri taehyung namun pada ayahnya.
"Bagaimana? Apa pertunangan tetap berjalan?"
"Aku benci simpatimu." Lirih jennie dengan mata menatap tajam jisoo.
Sooya tidak mendapat jawaban karna tiba tiba taehyung menarik tangan nya menjauh dari yang lain. Sedangkan tak ada yang menahan nya, semua nya memaklumi jika sooya di bawa oleh taehyung.
"Sir mau membawa ku kemana?"
"Apa kata mereka nanti?"
"Bagaimana jika kak jennie tambah marah padaku?"
"Sir, lepaskan."
Berbagai pertanyaan di lontarkan sooya tak satupun taehyung gubris. Karna kini lelaki itu hanya membawa sooya masuk ke dalam mobil nya dan melajukan mobil nya menjauhi rumah megah dan besar itu.
Tak berapa lama mobil sampai di sebuah rumah. Sooya bingung rumah siapa ini mengapa taehyung membawanya kesini?
Dirinya hanya bisa ikut turun ketika taehyung turun, hanya mampu mengikuti lelaki itu akan kemana perginya.
"Ini rumahku."
"Sir punya rumah?"
Taehyung mengganguk sembari mengetikan password di knop pintunya yang tak berapa lama terbuka.
"Ini rumahku dan ibuku dulu, sebelum akhirnya ibuku tiada dan aku tinggal kembali bersama ayah di mansion."
Sooya masuk ke dalam melihat interior rumah yang cukup modern dengan dua tingkat itu. Pantas saja jisoo tidak pernah melihat foto keluarga di mansion lelaki itu. Karna foto keluarga yang sebenarnya ada di rumah ini. Foto dengan ukuran 4R di sebuah nakas. Menampilkan tuan daejoo dan seorang wanita yang memiliki senyum manis, tak perlu di tebak seorang anak kisaran 9 tahun yang sedang di pangku oleh sang ibu itu siapa jika bukan taehyung.
"Bagaimana dengan kelanjutan pertunangan? Aku tidak membatalkan nya kan?"
Tanya sooya kembali, taehyung yang baru saja mengambil air di dapur pun menoleh mendudukan dirinya di sofa kosong.
"Apa yang kau fikirkan? Pertunangan tidak akan berjalan jika kita sudah tertangkap basah tidur bersama."
"Sir bisa mengelak bukan, bahwa kita tidak melakukan apapun selain tidur bersama? Aku juga di jebak oleh sir."
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION [END]
Teen FictionSUDAH DI REVISI Taehyung si dosen dingin yang menyukai mahasiswi nya sendiri, memang bagi sebagian orang tak ada yang menarik dari seorang gadis introvert bernama park sonya selain cantik yang di miliki. Tetapi bagi taehyung sooya mempunyai keistime...