Sooya menatap nanar jejeran sepeda yang siap di sewakan. Teman teman taehyung sudah pergi mengoes sepeda sewaan itu hanya tinggal dirinya dan juga taehyung. Sooya tidak bisa mengendarainya sepeda, jika menaiki nya ia pun bisa.
"Cepat naik." Titah taehyung ketika lelaki itu sudah selesai dengan pembayaran sewa sepedanya.
Sooya menggeleng "Nanti jatuh bagaimana?"
"Aku yang mengendarai, tidak akan jatuh."
Mau tidak mau sooya ikut dengan taehyung, duduk menyamping dengan kedua tangan memeluk perut lelaki itu. Rasa ketakutan akan jatuh mulai sooya rasakan ketika taehyung mulai mengoes sepeda nya. Keduanya sedikit tertinggal agak jauh karna itu taehyung sedikit cepat mengoes sepedanya.
"Sirr, pelan pelan, nanti jatuh." Ujar sooya, pelukan nya semakin erat pada perut taehyung dan mata yang terpenjam. Dirinya pernah jatuh dari sepeda ketika masih kecil ketika kakek nya mengajarnya, akibat jatuh berkali kali hingga lutut nya berdarah sooya trauma dan tidak ingin mengendarai ataupun menaiki sepeda lagi.
"Woahh, cepat sekali kau menyusul." Ujar hoseok melihat ke belakang sebentar tadi.
Taehyung hanya terkekeh mendengar pujian itu, tapi lengan yang memeluk perutnya serasa ada sedikit keanehan taehyung memegang lengan sooya yang tiba tiba sedikit bergetar.
"Taehyung bisa berhenti sebentar." Titah seokjin membuat nya menghentikan goesan nya termasuk yang lain nya. Seokjin memang mengendarai yang paling belakang bersama hoseok tadi.
"Kau baik baik saja?" Tanya seokjin melihat wajah sooya yang sudah pucat pasi. "Apa yang terjadi? Dia seperti tidak terlihat baik baik saja." Tanya namjoon yang menghampiri ke belakang setelah turun dari sepedanya.
"Aku.. tidak apa apa." Jawab sooya sedikit bergetar.
Taehyung turun dari sepeda setelah menurunkan standarnya membantu sooya duduk di pinggir terlebih dahulu. "Sir, aku ingin kembali ke penginapan." Lirih sooya.
"Yasudah ayo."
"Tidak mau dengan sepeda." Tolak nya ketika taehyung akan membawanya kembali naik sepeda.
"Bisa pesankan aku taksi?" Tanya taehyung pada yang lain dan di angguki oleh jungkook yang mulai mengotak atik ponselnya. Sedangkan namjoon memberikan air mineral pada taehyung untuk di berikan pada sooya. Padahal, saat mereka akan menyewa sepeda sooya terlihat baik baik saja.
***
"Kau baik baik saja? Apa perlu kita ke klinik terdekat."
Jisoo menggeleng "Aku terlalu takut naik sepeda apalagi sir mengendarai nya dengan cepat."
"Apa sepedanya tidak enak di naiki?"
Jisoo menggeleng kembali "Aku ada trauma dengan sepeda karna itu wajah ku pucat."
Taehyung menatap lekat wajah pucat itu dari samping, sooya memang sudah di bawa ke penginapan menggunakan taksi yang tadi di pesan jungkook. Masalah sepedanya itu bisa di urus oleh teman teman nya.
Di saat sore mendatang taehyung memilih duduk di tepi pantai bersama teman teman nya. Tidak jarang banyak obrolan konyol yang membuat taehyung pun terkekeh, sooya tertidur dari siang sengaja tidak dirinya bangunkan karna masih ada rasa bersalah karna membuat perempuan itu menjadi teringat akan trauma nya.
"Pacar mu sudah tidak apa apa?" Tanya hoseok yang di angguki oleh taehyung.
"Aku melihat wajah nya sangat pucat sekali tadi. Ku fikir dia sedang tidak enak badan." Ujar jungkook.
"Dia teringat trauma nya. Aku jadi merasa bersalah membuat nya seperti itu."
"Aishh, lagipun kenapa kau mau mau saja menjadi kekasih yang memiliki masa lalu kelam itu, terlihat mempunyai trauma pasti masa lalu nya kelam."
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION [END]
Teen FictionSUDAH DI REVISI Taehyung si dosen dingin yang menyukai mahasiswi nya sendiri, memang bagi sebagian orang tak ada yang menarik dari seorang gadis introvert bernama park sonya selain cantik yang di miliki. Tetapi bagi taehyung sooya mempunyai keistime...