"Enak! Sepertinya aku akan ketagihan memakan ini!"
"Syukurlah kau menyukainya.... Maka dari itu ingatlah apapun yang terjadi kita harus bertahan hidup." Perintah yang diberikan kepada anak kecil itu begitu bermakna.
Tangan wanita tersebut menyodorkan sup dengan daging hasil kerja kerasnya. "Nah! Sekarang makanlah lagi!"
.
.
.
"!!" Matanya terbuka dengan jantung yang berdegub dengan gila. Hingga, ketika ia mengingat mimpinya lagi rasanya benar-benar membuat mual.
Ia berlari ke kamar mandi, "Huekkkk!" Dan memuntahkan makan malamnya.
"Bajingan! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah makan itu lagi!" Malam yang cukup panjang bagi (Y/n) ia terus dibayangi ingatan di masa lalu yang membuatnya berkali-kali memuntahkan isi perutnya.
Tanpa sadar tangannya gemetar, "Ah... Aku harus segera mati."
Sebenarnya ini bukan yang pertama kalinya ia bersikap ketakutan dengan masa lalunya, padahal biasanya sikap kasar selalu menjadi wajahnya. Tidak ada yang tahu tentang sisi ini, termasuk Rei, dan (Y/n) juga tidak mau mempermasalahkan itu.
"Tenang saja... Aku hanya perlu menunggu bunga itu tumbuh dengan sendirinya." Katanya lirih. Tubuhnya tidak kuat untuk berjalan menuju ranjangnya.
Alhasil tubuhnya ambruk di tengah jalan, remang-remang cahaya bulan yang masuk karena jendela yang tak tertutup oleh gorden membuatnya muak.
Matanya tak kuasa menahan untuk terbuka, hingga tubuhnya benar-benar lemas di atas lantai dingin dengan ketakutan akan cahaya bulan.
'Ya.. aku masih punya perasaan itu.' Pikir (Y/n) sebelum pada akhirnya resmi tertidur.
Malam itu, saksi bisu di dalam kamar (Y/n) pasti tahu bahwa wanita yang biasanya kasar tersebut, sebenarnya begitu menyedihkan.
Dan karena itu 'sesuatu' yang selalu memperhatikan dirinya tak tahan untuk tidak mempedulikannya lagi.
"Akan ku ambil alih..."
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE EMOTION | Gojo Satoru X Reader ✔️
Fanfiction"APA-APAAN INI! DASAR JERAPAH ALBINO GILA!" Entah kenapa Gojo sekarang bisa menahan ke-barbaran dari (Y/n), sepertinya walaupun (Y/n) mengumpatinya dia juga akan baik-baik saja. "BRENGSEK! LEPASKAN!" Ternyata (Y/n) benar-benar mengumpatinya. . . Ter...