"Aaa..! H-hidupku...! Hancur!" Lantunan musik malam bagi mereka yang telah menghancurkan masa depan wanita tua kaya itu.
Tangisannya pecah, bulir air yang terus-menerus mengguyur paras awet mudanya kini menjadi hiasan indah di mata mereka.
Tiap tetesan itu menandakan akan ada uang yang masuk ke saku mereka.
Lengkungan bulan sabit terlihat, menandakan akhir dari seluruh perjuangan tikus-tikusannya. Kini waktunya membagi hasil.
"Ahahaha! Janda tua yang bodoh! Lihat uangnya! Sayang sekali uangnya banyak tetapi tidak dipergunakan olehnya~!" Tawa yang menggema hingga sudut ruangan.
Diatas tawa itu mereka memberikan hasil kepada lelaki kecil yang menjadi otak dari rencana ini. "Tuan muda memang hebat, kami akan selalu bersama dengan anda."
Hasil itu bukannya diberikan ke lelaki kecil yang menjadi otak mereka, melainkan orang tua yang siap menerima bagian paling banyak.
"Anakku memang hebat~" puji wanita berkepala tiga tersebut.
"Kepintaranmu itu menurun dari siapa~ Tidak sia-sia aku membawamu dari panti asuhan bangkrut itu~" pria tua tersebut juga memujinya. Ucapannya tentang adopsi seolah memberikan peringatan bahwa dirinya harus lebih berguna lagi.
"Terima kasih semuanya, aku akan berkerja lebih keras lagi." Dia tidak bodoh, itu hanya topeng menyebalkan demi hidup bersama kasih sayang.
Dia sadar kebohongan tentang kasih sayang tersebut, tapi dia tetap menari diatasnya seolah tidak melihat apa-apa.
.
"APA?!" Lamunannya buyar begitu mendengar nada tinggi dari seseorang, pandangan mengedar ke arah suara menatap wanita berambut pink yang dimatanya sangat unik.
"KAU MENCURI UANGKU! DAN SEKARANG BERSIKAP SEOLAH TIDAK TAHU APA-APA?! MAU MATI HAH?!" Melihat percakapan tersebut dia bisa menyimpulkan bahwa wanita itu dicopet.
"MANA BUKTUNYA HAH? MAIN MENUDUH ORANG!!" Balas pencopet tersebut.
"KALAU BEGITU BUKA BAJUMU!! Dibagian celana itu ada perhiasanku kan??!!"
"KAU GILA?!" Berbagai macam umpatan terasa tak henti-henti terlontar dari mulut mereka berdua hingga pada akhirnya sesuatu yang tidak ia ketahui terjadi.
Rei membantu wanita tersebut, mungkin karena telinganya sudah muak dengan umpatan pada akhirnya dia menyelesaikan masalah tersebut dengan cerdik, sesuai dengan caranya.
"Wah~ aku tak menyangka ada cara serumit itu, padahal aku berniat membunuhnya." Celetuk wanita itu tiba-tiba.
Rei yang mendengar itu hanya dibuatnya menghela nafas, 'Apakah dia bangsawan? Sampai tidak punya rasa takut seperti itu?' pikirnya.
"Bukan." Rei yang awalnya sudah berjalan menjauh menoleh lagi kebelakang, wanita itu juga sudah menjauh, tetapi samar-samar dia masih bisa mendengar suaranya yang lembut. "Namun, aku punya banyak uang."
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE EMOTION | Gojo Satoru X Reader ✔️
Fanfiction"APA-APAAN INI! DASAR JERAPAH ALBINO GILA!" Entah kenapa Gojo sekarang bisa menahan ke-barbaran dari (Y/n), sepertinya walaupun (Y/n) mengumpatinya dia juga akan baik-baik saja. "BRENGSEK! LEPASKAN!" Ternyata (Y/n) benar-benar mengumpatinya. . . Ter...