• [8] Tumbuh

609 65 8
                                    

Hari-hari yang damai kau lewati. Walau terkadang muak dengan pekerjaan yang menumpuk, setidaknya pekerjaan itu tidak lebih banyak dari Rei.

Tentu saja, karena tugasmu sebagai direktur Restoran hanya tinggal memberikan pelayanan spesial berupa pesan mimpi.

Para arwah yang ingin menghubungi keluarganya mempunyai hak untuk melakukannya lewat mimpi, dan yang bisa menghubungkan hanyalah dirimu.

Berkat kekuatan yang diberikan oleh 'sesuatu' itu bisa sangat berguna bagi restoran yang di serahkan ke tanganmu.

Karena kau memilih cinta untuk taruhan hidup dan mati, jadi kekuatan tidak di ambil oleh'nya'.

.






.

Padang rumput dengan bunga yang luas, kemanapun mata memandang yang terlihat hanya tebing bebatuan dengan air terjun yang begitu tingginya begitu juga padang rumput dan bunga tersebut.

Indah, lebih dari kata itu. Tempat perbatasan antar dimensi selalu begitu, nyatanya itu adalah tempat favorit arwah dan jiwa untuk menunggu keputusan 'sesuatu'. Tidak bisa dipanggil dewa-dewi, karena mereka juga tidak melihat sosok dari 'sesuatu'. Bahkan 'sesuatu' tidak memperkenalkan diri sebagai hal tersebut.

Terlepas dari identitas 'sesuatu', kini dengan gaun putihnya dan beberapa pita (Y/n) menikmati perbatasan ini dengan hati yang tenang. Ia memang melihat bunga krisan warna putih benar-benar tumbuh, tapi terlihat bunga itu tidak tumbuh dengan yang lainnya.

 Ia memang melihat bunga krisan warna putih benar-benar tumbuh, tapi terlihat bunga itu tidak tumbuh dengan yang lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunga itu akan tumbuh satu persatu, menandakan pertaruhannya akan berakhir."

"Jika aku menjauhi si albino bunga itu tidak akan tumbuh lagi....?"

"Tapi..." Ada perasaan yang tidak bisa (Y/n) ungkapan, itu terasa sangat janggal di kehidupannya yang damai ini. Namun, ia pilih tidak menggubris perasaannya, karena di masa lampau ketika ia menuruti perasaannya inilah yang dia dapatkan.

"ARGHH! BAJINGAN! PERSETAN DENGAN SEMUA UANGKU! BUKANNYA YANG KU INGINKAN HANYALAH MEMBAYAR DOSA!!?"

"(Y/N) ******!! ****! *******!" Tidak berhenti di kata itu saja (Y/n) mengumpati dirinya sendiri. Hingga dia memilih untuk tiduran di atas rumput hijau di sana.

"Aku ingin membayar seluruh dosaku.. Tetapi kenapa seberat ini....?" Ucapnya lirih.

Awan putih yang bergerak mengikuti arahan angin, membawa surai putih yang tergerai tanpa penutup matanya, itu tertangkap oleh netra (E/c)mu. "Aku berhalusinasi..."

"Sayangnya.... tidak."

Kini bunga krisan putih itu masih tetap tumbuh

.

.

.

.

BLUE EMOTION | Gojo Satoru X Reader ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang