"Arghhh! T-tolong! Siapapun yang ada di sini!"
Seringai tak pernah luput dari bibir indah itu, "Ingat selalu untuk menutup mulut hewan tangkapan kita~!" Sungguh pemandangan ini pasti terlihat begitu indah untuk beberapa orang sinting.
Namun, ada gadis kecil di sana, sedang menyaksikan apa yang harus dia lakukan di dunia ini dari pembelajaran ibunya.
"Tapi... Kenapa?"
"Dengar sayang... Pria ini telah berselingkuh dengan istrinya, apa kau tahu artinya itu?"
Kepolosan yang terlihat dimatanya nampak hilang tak tersisa sedikitpun, "Jahat?"
"Benar~! Anak ibu memang pintar!"
Tangan wanita cantik itu menari dengan lihai sembari menyiapkan makan malam, sup daging dengan bahan-bahan segar akan segera ia sajikan untuk anak tercintanya.
.
"Enak! Sepertinya aku akan ketagihan memakan ini!"
"Syukurlah kau menyukainya.... Maka dari itu ingatlah apapun yang terjadi kita harus bertahan hidup." Perintah yang diberikan kepada anak kecil itu begitu bermakna.
Tangan wanita tersebut menyodorkan sup dengan daging hasil kerja kerasnya. "Nah! Sekarang makanlah lagi!"
.
"Bulan purnama itu indah bukan?" Pupil gadis kecil itu berbinar-binar melihat bulan yang menampakkan sinarnya dengan indah.
"Iya! Itu mirip mata ibu! Sangat bersinar!"
"Astaga... Aku tidak menyangka putriku sangat mengagumi wanita rendahan ini." Gadis yang berada di pangkuannya, mendongak ke atas menatap sang ibu dengan binar di matanya.
"Aku akan bertahan hidup sesuai yang ibu ajarkan!"
"(Y/n)... Kau bisa mengubah caranya, tapi tetap ingat garis besarnya, ya..."
"Hm! Akan aku ingat!"
.
Menghabisi nyawa seseorang bukanlah perkara mudah.
Pasti akan selalu dikaitkan dengan kemanusiaan, hati nurani, dan akal sehat. Namun, hidup yang selama ini mereka jalani berbanding balik dengan semua itu.
Mereka selalu melakukan hal mengerikan untuk bertahan hidup dari dunia yang sama mengerikannya.
Ketika pekerjaan sang ibu sudah tidak bisa menjadi pilar utama kehidupan mereka berdua, pada akhirnya itulah yang dilakukan, berburu.
Kadang yang mereka incar adalah manusia sampah, bahkan masyarakat tidak masalah dia mati ataupun sakit.
Mereka juga bisa melempar sisa tubuhnya ke hewan buas agar tidak terlihat jika itu perbuatan mereka.
Dan tentunya hal utama yang selalu diambil saat berburu menjadi persediaan mereka untuk makan. Jujur saja ucapan yang paling sederhananya adalah... Mereka berburu daging manusia.
Benar, mereka sampai melakukan kanibalisme untuk bertahan hidup. Profesi ibunya adalah pelacur dan penghasilannya tidak selalu stabil, itulah salah satu alasannya.
Tidak usah ditanya lagi kemana suami dari ibunya, dia pergi setelah menghamili sang ibu. Kisah yang bahkan bisa dibilang menjadi penyebab kenapa ibunya punya pemikiran mengerikan itu, alasan lain karena dulu di desa sang ibu pernah mengalami krisis ekonomi dan memilih untuk mengorbankan salah satu warga desa untuk dimakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE EMOTION | Gojo Satoru X Reader ✔️
Fiksi Penggemar"APA-APAAN INI! DASAR JERAPAH ALBINO GILA!" Entah kenapa Gojo sekarang bisa menahan ke-barbaran dari (Y/n), sepertinya walaupun (Y/n) mengumpatinya dia juga akan baik-baik saja. "BRENGSEK! LEPASKAN!" Ternyata (Y/n) benar-benar mengumpatinya. . . Ter...