ARJEKA[4] Chelsea Attasia

566 93 0
                                    

°°Chelsea Attasia°°
.
.
.
🧸🧸🧸

Pagi ini Lisa berangkat dengan menggunakan ojek online. Sampai saat ini dia tidak mengetahui bagaimana nasib sepedanya itu,mungkin masih menggantung di sana atau sudah ada yang nurunin Lisa pun tidak tahu.

Kemarin Andreaz membawanya pergi begitu saja meninggalkan sepedanya,pemuda itu mengantar Lisa pulang dengan motornya.

Jam masih menunjukkan pukul 06.00,Lisa sengaja datang pagi,dirinya yakin setelah kejadian kemarin akan banyak murid-murid yang bergosip tentang dirinya.

"Loh pak kok berhenti?"ucapnya bingung karena motor yang dikendarai ojek online nya tiba-tiba berhenti, sebenarnya jarak sekolahnya sudah agak dekat sih.

"Kayaknya mogok deh mbak"kata ojek itu sambil berusaha untuk menghidupkan motor nya kembali.

"Aduhh pak,yaudah saya sampai sini aja"Lisa turun sambil membuka helmnya dan mengembalikannya kepada tukang ojek itu.

"Maaf ya mbak,maklum motor tua."

"Iya pak gapapa udah deket kok. Mending bapak benerin dulu motornya,tuh disana ada bengkel."Lisa menunjuk kearah bengkel di sebrang jalan.

"Sekali lagi maaf ya mbak."

"Gapapa pak, ini ongkosnya"Lisa memberikan uang dengan jumlah 20 ribu rupiah kepada tukang ojek itu.

"Aduh mbak ga usah,kan gak nyampe tujuan."Lisa menggeleng sambil menyodorkan uangnya itu, "Ini buat tambah-tambah benerin motor pak."

Tukang ojek itu menerima uang yang di sodorkan Lisa kemudian berterimakasih.

Setelah itu Lisa kembali melanjutkan perjalanannya dengan jalan kaki,mau tidak mau,kalo pesan ojek lagi tanggung udah mau sampe,jadi dia milih jalan kaki.

°°°

Sebuah mobil berwarna merah dengan atap terbuka itu melaju dengan cepat.

Di dalam nya ada 3 pemuda tampan yang tengah mengbrol ria sambil sesekali tertawa jikala merasa ada hal yang menurut nya lucu.

"Gila gak sih kelakuan kita kemarin ke si anak baru itu"ucap Aksa diselingi kekehan ringan.

"Tapi kesel banget gue sama tu cewek bar-bar temennya si Lisa. Berani dia nyuruh-nyuruh kita pas Lo gak ada jek! Ya gak bro?" Vian mengangguk membenarkan, " iya. so iye banget. Cantik juga kagak tuh, apalagi yang cowok nya si Bima bencong, pengen gue tampol aja tu bibir dower nya."

Jeka hanya tertawa sambil menyetir mobil mendengarkan ocehan temannya itu.

"Kemarin itu gak seberapa,masih banyak rencana yang belum gue lakuin ke dia."

Vian menggeleng tak habis pikir"segitu dendamnya Lo sama dia, padahal cuman keseriam air pel doang. Hahaha~"Vian dan Aksa kompak tertawa kala kembali teringat kekesalan sahabatnya mereka ini sehabis dirinya tersiram air pel,dia mengamuk di markas tempat mereka berkumpul sambil melempar barang-barang yang ada disana.

"Bagi gue itu penghinaan bro."

Jeka kembali meluruskan pandangannya setelah tadi menoleh guna berbicara dengan sahabatnya. Namun ada sesuatu yang menarik di depan sana. Jeka menarik salah satu sudut bibirnya membentuk seringai.

Jeka mempercepat laju mobil nya kala melewati kubangan air di jalanan sehingga orang yang tengah berjalan di sampingnya terciprat air kotor yang membasahi rok sekolah nya.

"Hahahahah~"Jeka tertawa puas setelah melakukan hal tersebut.

"Astaga rok saya!"Lisa terkejut kala mendapati roknya basah kuyup dan kotor, sepatunya dan kaos kaki panjangnya juga basah.

ArjekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang