ARJEKA[11] Flashback

369 93 11
                                    

°°Flashback°°
.
.
.
.
🧸🧸🧸

Jeka melajukan mobil merah kesayangan dengan kecepatan sedang. Dia begitu terlihat tampan dengan kacamata hitam yang bertenger di atas hidungnya itu. Rambut hitam yang terbang tertiup angin membuat ketampanannya berlipat-lipat bertambah.

Jeka memberhentikan mobilnya saat melihat orang yang ia kenal tengah berjongkok di depan sana dengan seekor kucing.

"Kurang kerjaan banget tu cewek. Gak liat jalanan rame gini, ketabrak mati Lo."

Jeka berdiam sebentar sambil menikmati pemandangan di depannya sebelum ia melihat di belakang gadis itu terdapat mobil sedan putih melaju dengan kecepatan tinggi.

"Mampus!beneran mati dia."

Jeka dengan cepat melepas kacamata hitamnya dan melemparnya begitu saja. Dia bergegas keluar dari mobil dan berlari menghampiri Alisa yang dengan bodohnya hanya diam saat melihat mobil melaju mendekatinya.

Pemuda itu menarik kasar tangan Lisa dan membawa tubuh itu kedalam pelukannya membiarkan dirinya terlempar membentur pinggir trotoar.

"Dapat."

Jeka memejamkan matanya. Dia barusaja menyelamatkan nyawa gadis yang notabene orang yang ia benci. Jeka semakin mengeratkan pelukannya menelusupkan kepalanya di belakang kepala Lisa.

Jantungnya serasa berhenti berdetak. Waktu seakan berhenti berputar. Seluruh badannya lemas hingga rasanya untuk berdiri saja ia tak akan sanggup.

Jika saja ia terlambat satu detik saja. Gadis di pelukannya ini tidak akan selamat.

"A-arjeka"

Ia mendengar suara lirih itu keluar dari kedua belah bibir Lisa.

Jeka membuka matanya dan langsung disuguhkan dengan pemandangan yang memilukan. Gadis di depannya ini tengah menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Entah apa yang gadis itu katakan kepadanya sebelum Alisa berteriak karena luka yang ada di siku tangan Arjeka.

Teriakan itu menyadarkan Arjeka dari lamunannya. Dia menatap Alisa marah dan menghempaskan tangan gadis itu yang tengah memegangnya.

"DASAR TOLOL!"

Entah apa yang merasuki Arjeka saat ini. Pemuda itu reflek mengatakan kalimat kasar itu kepada Alisa.

"LO NGAPAIN BERDIRI DI TENGAH JALAN HAH!!MAU MATI!!"

Bisa ia lihat wajah Alisa sangat ketakutan karena bentakannya itu. Sungguh Arjeka tidak ada niatan untuk membuat takut Alisa saat ini. Dia hanya takut..

Takut jika dirinya benar-benar terlambat dan harus melihat orang yang dikenalnya mati di depan mata kepalanya sendiri.

Setelah mengucapkan beberapa kalimat pedas yang membuat Alisa menangis. Arjeka yang tidak tega akhirnya merengkuh tubuh ringkih itu kedalam pelukannya.

Dalam hati ia berkata jika gadis ini harus tetap tenang. Namun karena ia enggan mengatakan nya secara langsung. Ia hanya bisa mengelus-elus rambut Lisa agar gadis itu berhenti menangis.

"Udah gak usah nangis. Lo kan gak apa-apa."

Arjeka membawa Lisa pulang ke rumahnya karena jaraknya dekat dengan kediaman pemuda itu.

Sesampainya disana Alisa membopong tubuh Arjeka dan membantu nya berjalan. Benturan pada punggung pemuda itu sepertinya cukup parah, terbukti Arjeka sangat kesulitan untuk berjalan saat ini.

ArjekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang