[✨Note 7✨]

1.1K 120 6
                                    

Terlihat tempat latihan yang sudah hangus karena dua orang yang sedang berlatih seperti akan membunuh satu sama lain.

Kelima orang yang baru saja datang untuk melihat latihan Cahaya(Solar)dan juga Halilintar membulatkan mata karena tempat latihan yang hampir hancur juga sudah hangus.

Solar mengambil nafas yang sangat panjang dan terengah-engah karena dia sudah bertarung dengan Halilintar selama empat jam nonstop. Solar pun menjatuhkan dirinya di rerumputan yang sedikit hangus.

"Ingin sekali aku pingsan ... "gumam Solar masih terengah-engah karena kakaknya yang ikut tidak mau mengalah.

"Apa yang terjadi?!" teriak heboh Taufan mengagetkan semuanya yang ada disana.

"Berlatih" jawab Halilintar dan dibalas tatapan dan wajah datar oleh keempat orang disana.

"Ya kan dah tau madsudnya kenapa sampai tempat latihannya hangus?!" seru Blaze menunjuk banyak sekali yang hangus juga terkadang ada sengatan listrik sedikit.

"Tidak tau" jawab Halilintar dan Solar membuat Taufan dan Blaze mendengus kesal.

"Kalau begitu permisi" ujar Solar dan pergi dari sana karena mulai tidak nyaman dengan bau keringat nya.

"Kakak tertua tadi kau bertarung apa dengan bagaimana? sampai membuat tempat latihan hancur?" tanya Taufan sambil menunjuk tempat latihan yang sudah hancur.

"Biasa" jawab Halilintar, karena jawaban tersebut Taufan geram.

"Jika biasa kenapa sampai hancur?!" tanya Taufan lagi dengan nada kesal. Halilintar hanya melirik Taufan sekilas tidak lama ia berdiri membuat keheranan dimata kelima orang disana.

"Kakak tertua mau kemana?" tanya Taufan menatap kepergian kakaknya.

"Bukan urusanmu" ketus Halilintar Taufan pun hanya bisa mendengus kesal.

"Tch"

"Sudah kakak ... tenanglah ... kakak tertua memang begitu" ujar Gempa yang menepuk pelan pundak Taufan. Taufan pun melirik dan mulai tersenyum riang.

"Tapi ... siapa yang akan membereskan kekacauan ini?"tanya Taufan menatap tempat latihan hancur.

"Biarkan pelayan yang membereskannya"
ujar Ice dan mulai pergi dari sana.

"Ice!kau mau kemana?"tuannya Blaze heran. Ice hanya melirik sekilas tidak menjawab memang tidak sopan tetapi, Blaze hanya bisa mendesah kasar.

"Untung aja adikku"gumam Blaze dengan tatapan sebal.

Disisi Solar...

Solar sekarang sudah selesai membersihkan dirinya, rasanya sangat segar karena terbebas dari bau dan keringat. Juga sekarang dia sudah mulai mengantuk.

Solar pun mulai berjalan ke arah ranjangnya dan mulai menyelimuti dirinya.
Ketika akan memejamkan mata seorang ksatria datang membuat Solar kesal.

"Apa?!"seru Solar kesal menyebabkan ksatria tersebut terkejut dan cukup gemetar.

"Pangeran kelima ingin bertemu dengan anda..a-apakah anda menginginkannya?"
tanya ksatria tersebut dengan gugup. Mendengar pangeran kelima membuat Solar langsung saja duduk dan tersenyum lembut.

"Baiklah..bawa dia masuk"ujar Solar dan diangguki oleh ksatria. Tidak lama Ice masuk dan langsung saja duduk di ranjang Solar.

"Maafkan saya karena telah mengganggu waktu tidur anda"ujar Ice merasa bersalah.

"Tidak papa.."ujar Solar tersenyum tipis.
"Kakak ngapain kesini?"tanya Solar menatap heran Ice.

"Kau bertarung apa?sampai dirimu sekotor tadi?"tanya Ice dengan muka datar meskipun dari dalam dia cukup khawatir akan adik bungsunya.

✨Menjadi Tokoh Antagonis!?✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang