-I CAN SEE-

15 8 1
                                    

"kringgg!!!... Kringgg!!"

Bunyi alarm Melisa yang tak kunjung usai
Alarm tersebut yang membangunkannya pagi hari untuk bertemu pak Andi sekaligus perpisah Melisa dengan orang tuanya, Karna masih banyak urusan di kota yang belum di selesaikan oleh orang tua Melisa.

"Yang betah ya sayang, habis ini papah antar kamu ke rumah sakit untuk bertemu pak Andi setelah itu mama dan papah langsung pulang ke Jakarta, karna masih banyak berkas yang belum papa tanda tangani"

Ucap papa Melisa sambil mengelus rambut Melisa.

Perjalanan ke desa tempat di mana rumah sakit itu berada pun di mulai
Mereka melewati sawah sawah yang indah dan terawat, tak heran sesampainya mereka di sana mereka pun masih di soroti oleh warga sana entah apa yang ada di pikiran mereka
Sesampainya di sana, mereka langsung bertemu pak Andi dan mengobrol mengenai bagaimana cara Melisa menyikapi pasien pasien disini.

Pak Andi: "nah, sekarang gimana kalo kita keliling rumah sakit ini? Supaya kamu lebih tau lagi bangunan bangunan yang ada disini"

Tanya pa Andi kepada Melissa

Melisa: " baik pak"

Sebelum Melisa dan pak Andi berkeliling rumah sakit, orang tua Melisa pun pamit pulang karna masih banyak urusan di Jakarta.

Papah : "mas, sebelumnya saya mohon maaf dan berterimakasih banyak atas kerja samanya
Saya pamit duluan nggeh mas, soalnya masih banyak kerjaan di rumah jadi harus pulang duluan, saya titip anak saya ya mas semoga bisa kerja dengan amanah"

Ucap papah Melisa sambil berjabat tangan dengan pak Andi.

Melisa dan pak Andi pun berkeliling rumah sakit, melewati lorong lorong yang terlihat sudah sangat berkarat dan seperti rumah sakit tua
Pak Andi pun menjelaskan sejarah rumah sakit tersebut kepada melisa, dan memberitahu tempat tempat yang berada di rumah sakit tersebut, ketika pak Andi sedang bercerita Melisa tertuju pada satu ruang yang bertulis "RUANG ANAK" , Melisa pun menghampiri ruang tsbt dan melihat lihat keadaan ruang tersebut
Ketika Melisa hendak masuk ke ruangan tersebut Melisa melihat satu anak kecil sedang menulis di ruang tersebut dengan keadaan pala yang menunduk.
Namun, Melisa tidak menegur anak tersebut Karna Melisa takut ketahuan oleh pak Andi yang sedang menjelaskan bagaimana sejarah rumah sakit ini.

Pak Andi: "kalo disini kita harus bisa jaga omongan dan juga perbuatan, karna ga boleh sembrono atau bahasa indonesianya sembarangan"

Melisa:"ohh gitu ya pak"

Ucap Melisa sambil berjalan perlahan menuju pintu keluar rumah sakit.

Teringat kejadian seorang anak kecil yang berada di ruang anak sendirian sambil menulis nulis Melisa pun langsung menanyakan nya kepada pak Andi.

Melisa:" pak, disini juga ada penitipan anak ya pak? Soalnya tadi saya liat ada anak perempuan ada di ruang anak sambil nulis nulis buku tapi keliatannya dia sakit soalnya dia diem aja"

Mendengar cerita Melisa barusan, pak Andi pun kaget dan mulai mengajak Melisa keluar dari pintu keluar Karna pada hari itu rumah sakit sedang libur Karna ada renovasi di bagian kamar mandi.

Pak Andi : " loh mbak, hari ini rumah sakit lagi tutup, soalnya lagi ada renov di kamar mandi"

Melisa pun ikut terkejud dan mengabaikan itu semua, tetapi bulu kuduk nya tidak bisa berbohong, dia merinding di sekujur tubuhnya, tetapi setelah di perjalanan ia lupa dengan itu. Setelah beberapa menit di perjalanan Melisa pun sampai di rumah.

"Assalamualaikum nek, Melisa pulang" ucap Melisa memberikan salah pada nenek
"Waalaikumsalam ndo, sudah pulang. Yowes bersih-bersih badan dulu ya, nanti kita makan, nenek bikin ubi dan pisang kukus"
-nenek

"Oke nek, aku mandi dulu ya"

Di dapur nenek menyiapkan pisang dan ubi kukusnya, untuk di makan bersama cucu tersayang nya.
Malam hari nya Melisa dan nenek tidur di kamar masing-masing. Melisa mulai terbiasa dengan rumah nenek, tidak seperti awal-awal saat Melisa Masih takut tidur sendirian.

                       ................................

Pagi hari pun tiba saat dimana Melisa menginjak hari pertama kerja nya, Melisa sangat bahagia karna bisa menemukan pengalaman baru dalam hidupnya. Melisa bersiap-siap untuk pergi, ia pun tidak lupa untuk membuat sarapan dan berpamitan dengan nenek.

Nenek:"hati-hati ya ndo, naik motor nya jangan terlalu kencang, pelan-pelan saja yang penting aman"

Melisa:"iya nek, nenek juga jngan lupa makan ya, itu sarapannya sudah Melisa siapkan di meja. Assalamualaikum nek"

Nenek:"iya ndo, waalaikumsalam"

Melisa pun berangkat bekerja, di perjalanan Melisa bertemu orang-orang desa yang ingin pergi ke sawah, ia tersenyum kesemua penduduk yang ia temui di jalan, ia merasa sangat senang karna bisa beradaptasi lebih cepat didesa itu.

Beberapa menit perjalanan menggunakan motor nya, ia pun sampai di tempat kerja.
Ia melihat ke sekeliling ada banyak perawat yang sedang menemani pasien di taman rumah sakit dekat parkiran. Saat dia masuk ke dalam rumah sakit, ia langsung menaiki lantai 2 lift, dan menaruh tas dan perlengkapannya di ruang perawat. Dia bertemu 2 orang perawat lain disana. Melisa tidak mengenal nya, akan tetapi mereka mengajak Melisa berkenalan.

"Halo, kamu perawat baru ya?" Ucap salah satu perawat itu sambil tersenyum
"Eh iya, aku perawat baru disini. Namaku Melisa"
-melisa

"Nama ku Kinara dan ini teman ku panggil aja Riska" ucap Kinara sambil tersenyum lebar
Riska:"yaudah yu kita cek kamar-kamar pasien. kita bareng aja ya Melisa, biar gak nyasar"
Melisa:"ouh oke deh, aku ambil handphone sebentar ya di tas"

Lalu mereka bertiga pun berjalan ke kamar pasien. Melisa dan Kinara memasuki kamar nomor 106 karna disana ada 3 pasien, dan Riska memasuki kamar nomor 107 karna hanya ada 1 pasien disana.

"Permisi selamat siang pak, bagaimana keadaan nya pak? Apakah sudah lebih membaik?" Tanya Melisa pada pasien
"Sudah mendingan mba, ini tinggal muntah-muntah nya aja." -pasien
Melisa:"oh begitu, baik pak nanti akan saya kasih obatnya ya. Ini bapak sendiri aja, gak ada yang tungguin pak?
Pasien:"ada mba, ini istri saya lagi beli makanan"
Melisa:"baiklah kalo begitu, terimakasih pak"

Melisa pun pergi ke tempat obat, dan meminta obat untuk pasien kamar 106 tadi. Setelah itu ia pun memberikannya kepada pasien tadi.

                        ................................

Hari semakin larut malam, beberapa pasien di rumah sakit pun sudah mulai berpulangan ke rumah masing masing
Pada jam 1 malam Melisa mengecek semua keadaan pasien di setiap kamar semua tampak aman dan tidak terjadi apa apa
Suatu ketika di saat Melisa ingin pergi ke lantai 3 untuk menemui Riska, ternyata Riska sudah pulang terlebih dahulu Karna di hari itu dia tidak ada tugas jadi Riska tidak lembur
Akan tetapi masih ada Kinara di lantai 4 mengecek pasien pasien lainnya suatu ketika di saat Melisa sedang jalan ke arah lift untuk menaiki lantai 3...

SINTIAWhere stories live. Discover now