pagi pun tiba melisa langsung bergegas menaiki motornya untuk pergi kerja pagi itu, semua tampak biasa saja tidak ada yang terlihat menjanggal pada pagi itu
Ketika Melisa sampai, Melisa langsung menegur Riska dan Kinara yang bertujuan untuk menceritakan kejadian yang ia alami secara detail, namun sayangnya Kinara tidak mempercayai hal tersebut hanya saja Riska satu satunya orang yang mempercayai Melisa pada saat itu
Mereka melaksanakan pekerjaannya seperti biasa dan pada suatu saat ketika Melisa sedang mangantar satu pasien untuk pindah kamar Melisa melihat sosok perempuan itu lagi, akan tetapi Melisa berusaha untuk mengabaikan perempuan itu Karna menurut Melisa perempuan itu hanya bisa menggangu Melisa saja
Suatu ketika di saat Melisa sedang ada di kamar mandi Melisa mencuci tangan di wastafel sambil mencuci mukanya.
Tak lama kemudian lampu berkedap kedip dengan sendirinya
Bayangan di kaca pun berubah menjadi dua orang perempuan yang bersamaan
Melisa pun kaget dan heran dengan pertanyaan yang selalu ia ulang berkali kali kepada dirinya
"Kenapa bisa kaya gini"?
Perempuan yang menghantui dia mulai berbicara kepada dia"Tolong aku.."
Ucap si perempuan sambil menangis
"Tolong apa?!, Jangan ganggu terus aku ga bisa bantu kamu!!"
Ucap Melisa sambil lari ke arah luar kamar mandi
Setelah kejadian tersebut, Melisa langsung menceritakan nya kepada Riska"Kayanya dia memang mau berkomunikasi sama kamu deh, coba aja kamu ajak berkomunikasi.."
Ucap riska sambil merengut
"Komunikasi gimaana? Aku aja gatau kalo misalnya aku bisa liat setan, lagian juga aku takut ah kalo misalnya harus ngobrol ngobrol kaya gitu"
Jawab Melisa sambil berjalan mengarah kantor perawat.Di kantor perawat Melisa berbaring di sofa dekat lemari kecil, ia bingung, gelisah dan sangat takut. Melisa tak tahu apa yang harus ia lakukan, ia jadi terbayang-bayang apa yang di bicarakan oleh Riska.
"Apa benar perempuan itu ingin berkomunikasi dengan ku? Tapi untuk apa? Aku tidak tahu apa-apa. Ya Allah jauhkan lah aku dari hal-hal buruk"
ucap melisaa sambil mengusap air mata yang mengalir di pipinya, ia lelah terus menerus di hantui perasaan bersalah hanya karna di ikuti perempuan itu"Kringg.. kringg.. kringg.."
Suara bel berbunyi dari kamar 201 Melisa pun langsung bergegas pergi ke kamar itu, di perjalanan depan kamar 200 ia bertemu dengan kinara.
"Kamu mau kemana Mel?" Tanya Kinara pada melisa
"Mau ke kamar 201, tadi ada bel bunyi di sana" jawab melisa
Kinara pun kaget mendengar jawaban Melisa, ia langsung menarik tangan Melisa dan membawa nya jauh dari kamar itu.
"Hah?! Mel kamu gila ya! Itu kamar kosong mel, mungkin kamu salah liat kali, itu bel dari kamar lain" ucap Kinara kepada Melisa
"K-kosong?! Tapi tadi bel nya beneran dari kamar 201 kin"
Jawab Melisa dengan kaget karena ia bukan sekali dua kali mengalami ini semua, tapi hampir setiap hari. Ini semua sering Melisa alami semenjak ia bertemu dengan perempuan hamil yang ada di lampu merah.
Riska pun datang menghampiri Kinara dan Melisa."Oyy ada apaan nih?, keliatan nya serius amat ngobrolnya" -riska
Kinara:"itu ris, si Melisa di ganggu setan"
Riska:"hah?! Yang bener aja kamu Mel, kayanya emang bner deh kata aku tadi, ada yang mau nyampein sesuatu sama kamu Mel"
Melisa:"eh kalian jangan ngomong begitu dong, duh gw jadi takut nih. Aduh gimana ya, Gw jadi bingung knapa gw di ganggu terus."
Riska:"eh tapi serius tau Mel, kalo emang setan itu ga mau nyampein apa-apa, dia ga mungkin gangguin lu setiap hari, setiap jam, setiap saat gini. Mending lu pikirin baik-baik deh omongan gw"
Kinara:" eh iya juga tau, bener tu kata Riska. Tapi kalo kamu beneran mau ngelakuin itu, kamu harus benar-benar mengontrol diri kamu, biar kamu ngga kebawa ke alam sana"
Melisa:"hmmm, yaudah deh ayu jangan ngmongin ini disini. Mending kita ke kantin yuk. Iya nanti gw pikirin lagi deh soal itu.Mereka pun berjalan menuju kantin, dan memesan makanan. Tetapi disana Melisa bengong terus, seperti terlalu banyak beban yang ia hadapi karna perempuan itu. Kinara pun berusaha mengalihkan topik agar Melisa tidak memikirkan itu lagi.
Kinara:"eh nanti kalo cuti kita jalan-jalan yu yang jauh"
Riska:"mau kemana emang?"
Kinara:"ya nanti Riska, kita cuti aja belom" jawab Kinara dengan wajah yang gemas
Riska:"mending nanti main aja ke rumah aku, nanti kita main ke Duvan"
Riska:"iya dah dia mah anak kota maennya ke Duvan, kita mah anak desa mainnya di sawah ya kin" ucap Riska sambil tertawa
Kinara:"eh loh aja kali yang main di sawah, gw mah kaga" celetuk Kinara sambil bercanda, mereka pun tertawa terbahak-bahak.
Melisa:"eh gapapa kali nanti sekalian aku kenalin ke sepupu² ku ganteng-ganteng loh siapa tau kalian nyangkut(tertawa)"Disaat mereka sedang keasyikan mengobrol tiba-tiba pandangan melisa teralihkan oleh sesuatu yang lewat cepat sekali, hanya sekilas saja. Lalu mereka berdua pun terdiam bingung melihat Melisa yang tadi sedang asyik tertawa, dalam hitungan detik wajah nya berubah begitu saja.
"Kenapa Mel, kok wajah nya kaya gitu?" Tanya Riska
"Oh ngga, gapapa tadi kaya ada yang lewat aja sekilas" jawab Melisa dengan muka bingung karna sesuatu itu cepat sekali dan hilang begitu saja.
"Eh udah ga usah di omongin, tadi kita mau kemana, ke Duvan ya" ucap Kinara untuk mengalihkan pembicaraannya
YOU ARE READING
SINTIA
RandomMELISA GADIS CANTIK KOTA YANG DATANG KE DESA TEMPAT NENEK NYA TINGGAL UNTUK MEMULAI LEMBARAN BARU, DI DESA ITU MELISA BEKERJA DENGAN SANGAT AMANAH DAN GIAT. ................ PADA SATU KETIKA MELISA MULAI MERASAKAN HAL YANG JANGGAL,MELISA MULAI BISA...