ARE U READY TO THIS?

12 8 0
                                    

Malam hari pun tiba, malam dimana Melisa memberanikan diri untuk membuka komunikasi bersama perempuan itu dan berusaha untuk membantunya
Sebelumnya Melisa dan teman teman nya sudah mengadakan janji untuk bertemu malam ini dan Melisa memutuskan untuk bertemu di rumah sakit tempat mereka kerja

"Sus,mau kemnaa malem malem gini memangnya ada job ya"
Tanya pak Santo satpam rumah sakit tersebut
"Ah engga pak, aku mau ngambil barang ada yang ketinggalan kemaren hehehe"
Jawab Melisa dengan muka yang bingung dan langsung jalan perlahan untuk menjauhi pak satpam.
Tak lama kemudian Riska dan Kinara datang dari arah belakang Melisa, dan melisapun terkejut dengan kedatangan mereka berdua
"Ee monyong monyong"
Latah Melisa sambil berdiri menghadap belakang dengan lemas
"Hahahahahaha ngapain kaget anjir lucu deh"
Tanya Riska kepada melisaa
                 

Setelah mereka bertemu merekapun memutuskan untuk pergi ke kamar VIP rumah sakit untuk melakukan panggilan perempuan tersebut

2 jam pun berlalu.....
Riska dan Kinara mulai mengeluh karna perempuan itu tak kunjung datang menemui mereka
Jam sudah menunjukan pukul 01:00.
"Pulang aja yu, kaga Dateng Dateng nih"
Ucap Kinara sambil menggaruk garuk kepala
"Duh sabar dong, aku juga mending pulang aja di banding ngurus ngurus kaya gini"
Jawab Melisa dengan raut wajah yang cemberut
Tak lama kemudian lampu VIP room kedap kedip dengan begitu cepat jendela ruang kamar tersebut pun terbuka Karna angin yang begitu kencang
Melisa pun mulai merasakan kedatangan si perempuan tersebut tiba tiba
Perempuan tersebut muncul dengan raut wajah nya yang begitu seram dan kumuh tetapi hanya Melisa saja yang bisa melihat wanita tersebut
"Duh Mel, ini dia udah Dateng ya?"
Tanya Kinara sambil berbisik
"Iya Ra.., aku merinding gini ya"
Ucap Melisa sambil mendekati perempuan tersebut
Tak lama kemudian ketika Melisa sedang memejamkan matanya rumah sakit itu berubah menjadi rumah sakit pada zaman dahulu suasana rumah sakit tersebut sangat ramai pengunjung dan Melisa pun tertuju pada salah satu perawat cantik yang sedang mendata pasien dan melihat name tag nya yang bernama "SINTIA"
dan ternyata Sintia adalah perempuan tersebut Melisa mengikuti langkah Sintia pergi pada suatu ketika di saat sintia pulang ke rumah Melisa melihat ibunya Sintia bertengkar dengan pamannyaa
"Pokoknya saya Gamau tau!, Apa yang udah saya rencanain semua harus terjadi!"
Ucap sang paman sambil menampar ibu Sintia
Sintia hanya bisa berdiam diri di depan pintu rumah Karna ternyata bukan baru sekali dua kali ibu dan pamannya itu adu mulut seperti ini
Entah apa yang di bicarakan mereka berdua Sintia pun tidak tahu
Paman nya pun keluar dari rumah mereka sambil melirik Sintia yang meneteskan air mata Sintia pun langsung lari menghampiri ibunya yang sudah lemas di aniaya oleh pamannya
"Buu.... Ibu gapapa kan"
Tanya Sintia sambil membantu ibunya berdiri dan membawanya pergi ke kamar

2 bulan pun berlalu, Sintia yang sedang duduk di ruang tamu sambil menyisiri rambutnya akhirnya menyadari bahwa akhir akhir ini rambutnya semakin menipis dan rontok..
Entah mungkin Sintia menyisir terlalu kuat atau memang seperti ini
Di saat Sintia mengaca entah kenapa Melisa lihat di kaca tersebut Sintia terlihat sangat tua dan bungkuk tidak seeprti Sintia yang di kehidupan nyata
Pamannya Sintia pun datang dan menarik Sintia untuk ikut pergi bersama pamannya,
Tetapi Sintia menolaknya dan mendorong pamannya ke ruang tamu dengan sangat kencang
Ketika Melisa sedang melihat kejadian tersebut tak terasa air mata mengalir begitu saja
Melisa pun terus melihat kejadian yang sebenarnya terjadi..
Tak hanya di perkosa di aniaya dan di bunuh
Tetapi sebelumnya paman nya Sintia pun menumbalkan Sintia kepada dukun agar keluarga pamannya mempunyai banyak uang
Tak hanya sampai situ yang membuat rambut Sintia menipis dsn rontok adalah di setiap Sintia tidur pamannya datang ke rumah Sintia untuk memotong sehelai rambut Sintia untuk di bawa ke dukun tersebut sebagai tumbal..
Sungguh jahat dan keji perbuatan manusia seperti itu, dengan rasa tidak bersalah pamannya pun pernah memperkosa Sintia dalam keadaan Sintia di bius.....

Setelah mengamati cerita itu Melisa pun terbangun dan menangis sesegukan melihat kejadian tersebut
"Mel kamu kenapa?, Gapapa kan"
Tanya Kinara sambil mengusap air mata Melisa yang terus terusan mengalir..
Tak lama setelah kejadian itu Melisa pun mengenal Sintia lebih dalam...
Pada suatu ketika di saat Melisa sedang berada di rumah sakit dan melaksanakan pekerjaannya melisapun bertemu pak Andi di ruang perawat

"Eh Melisa, gimana hari ini?, Oh iya saya mau ngajak kamu makan siang hari ini apakah kamu mau?"
Ajak pak Andi kepada Melisa
Sebenarnya Melisa takut dan tidak mau akan tetapi Sintia melirik mata Melisa seolah olah Melisa harus ikut dan menguak lebih dalam misteri tersebut...

Makan siang pun tiba, saat di mana Melisa dan pak Andi bertemu untuk pertama kali secara pribadi seperti ini
"Melisa, kamu sangat cantik"
Ucap pak Andi sambil mengelus tangan Melisa
Melisapun langsung menarik tangannya secara perlahan dan senyum tipis kepada pak Andi
Tak usai sampai disitu pak Andi menarik tangan Melisa lagi dan lagi.
"Pak!, Bisa ga gausah megang megang saya?! Atau saya pergi aja dari sini!"
Ucap Melisa sambil menggebrak meja dan berdiri membawa tas nya
"Eh maaf maaf Mel, bapa ga bermasuk seperti itu eh ayo duduk duduk gaenak di liat orang banyak"
Jawab pak Andi sambil menyuruh Melisa duduk

Awalnya Melisa takut untuk menanyai hal hal tersebut akan tetapi Melisa harus mengetahui hal yang sebenarnya dari ucapan pak Andi
"Pak sebelumnya maaf lancang, saya mau tanya bapa udah kerja berapa lama ya di rumah sakit itu"
Tanya Melisa dengan raut wajah yang bingung
"Saya kerja udah lama Mel, dari tahun 90"
Jawab pak Andi
"Dulu ada perawat yang berasal dari desa itu juga ya pak?"
-melisa
"Ya tentu saja ada dong Mel"
Jawab pak Andi sambil tersenyum tipis
"Apakah ada yang bernama SINTIA pak?"
Tanya Melisa sambil menatap wajah pak Andi yang panik....

SINTIAWhere stories live. Discover now