THANKS SINTIA

10 6 0
                                    

Keesokan harinya Melisa bersiap-siap untuk pergi bekerja. seperti biasa, tak lupa untuk berpamit dengan nenek.
Sebenarnya pagi tadi Melisa sedikit kurang enak badan, tetapi Melisa ingat ia ada jadwal ke rumah sakit pagi ini.
"Loh, kata nya ga enak badan toh ndo?" Tanya nenek dengan muka yang sedikit cemas karna tahu tadi pagi Melisa tidak enak badan
"Ngga kok nek, udah enakan sedikit" jawab Melisa sambil meyakinkan nenek. Nenek pun mengantar Melisa sampai depan dan tersenyum pada Melisa.

Melisa pun sampai di rumah sakit. Ia memarkirkan motor nya di tempat biasa, tetapi dia melihat ada motor Kinara saja, sedangkan motor Riska tidak ada. Setelah masuk ke rumah sakit, Melisa menanyakan nya pada Kinara.
Melisa:"Oi Ra, si Riska mana ini? Tumben belum Dateng."
Kinara:"ohhh iya tadi dia nge chat aku, katanya bangun nya kesiangan, jadinya telat Dateng"
Melisa:"ouhh gitu, kirain sakit"

"Melisa!!.." panggil pak Andi dari kejauhan sekitar 10 meter
"Hayoloh Mel ngapain tuh si pak tua manggil kamu" bisik Kinara kepada Melisa
"Aduh aku ga tau deh, samperin aja ah." Ucap Melisa
Melisa yang di temani oleh Kinara pun menghampiri pak Andi.

Melisa:"maaf ada apa ya pak panggil saya?"
Pak Andi:"saya mau ngomong 4 mata  sama kamu Melisa. Tolong segera ke ruangan saya sekarang ya"
Ucap pak Andi dengan tegas, lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Aduh aku takut nih" ucap Melisa dengan muka yang terlihat tegang
"Udah Mel, kamu tenang aja jangan panik ya. Nanti aku taro handphone di tas kamu untuk nge record omongannya pak Andi." Ucap Kinara sambil menenangkan melisa
Melisa:"bismillah, kalo ada apa-apa tolongin aku ya"
Kinara:"iya Melisa cantik, tarik nafas dulu trus buang. Biar ngga tegang banget"
Melisa pun langsung menaiki lift menuju lantai 3 ruangan pak Andi.

"Kinaraaa!!... halloww raaa.."
Teriak Riska kepada Kinara
Kinara:"sssst! Berisik banget si kamu, nanti pasien pada takut tuh sama kamu" ucap Kinara sambil tertawa pada Riska
Riska:"ih jahat banget emang aku setan(sambil tertawa)"
Kinara:"eh ayu ikut aku, kita ke ruang perawat mumpung disana lagi gada orang, aku mau ngomong sesuatu"
Melisa pun mengajak Riska ke ruang perawat dan menceritakan tentang Melisa kepada Riska, sambil mendengar pembicaraan pak Andi dan Melisa lewat handphone yang di taruh di tas tadi.
Terdengar perdebatan mereka berdua.

Pak Andi:"Melisa!! Tahu dari mana kamu pasien bernama Sintia itu?!
Melisa:"pak! Jangan pura-pura ga tahu ya. Saya itu tahu semuanya pak, bapak melakukan yang tidak sewajarnya pada Sintia kan pak"
"Takkkk!" Ucap Melisa sambil menghentakkan tangan nya ke meja.
Pak Andi:"hei! Jaga ucapan kamu Melisa!, Kalo kamu bilang ke orang-orang tentang saya, saya akan memperlakukan kamu seperti Sintia!."
Melisa panik. dia sangat ketakutan di ruangan itu, karena hanya ada ia dan pak Andi saja disana
Tak lama kemudian Melisa tertawa dengan sangat keras dan ternyata Melisa di rasuki oleh arwah Sintia
"HAHAHHA,Andi!! Sampe kapan pun aku bakal bales semua apa yang kamu udah lakuin ke aku"
Ucap Sintia sambil menghampiri pak Andi
"j-jangan!, Mau kamu apa Sintia! Kita udah Gaada apa apa lagi pergi kamu"
Ucap pak Andi sambil menodongi pisau ke tubuh Melisa dalam keadaan tubuh yang bergetar sangat hebat dan kaki yang tidak bisa bergerak.

Mendengar perdebatan itu, Riska dan Kinara pun langsung menelpon polisi, dan selang beberapa menit pun polisi datang ke rumah sakit itu.

Dan sekarang pak Andi  panik mendengar banyaknya suara mobil polisi di sekeliling rumah sakit tersebut
Polisi pun langsung bergegas naik ke atas untuk menghampiri pak Andi yang sudah berbaring pingsan di ruangan atas tersebut..

................................

1 tahun kemudian...
Melisa sangat senang atas apa yang sudah ia lakukan, menolong arwah arwah penasaran yang meminta pertolongan
Dan melisapun mulai terbiasa dan berteman dengan sebagian dari "mereka"
Namun sayangnya nenek melisa meninggal dunia 6 bulan yang lalu
Pada akhirnya melisapun memutuskan untuk pindah ke Jakarta bersama keluarga nya dan menempati kerja di rumah sakit baru
Rumah sakit di desa itu pun di gusur dan di bangun kembali sebagai tempat panti jompo untuk lansia yang ada di desa tersebut...

“Percaya tidak ada yang Anda dengar, dan hanya setengah yang Anda lihat. ”
-Mellissaaa

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 19, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SINTIAWhere stories live. Discover now