1. apply for a job

1.7K 109 0
                                    


Happy reading!!

D.o Kyungsoo, laki-laki manis dan murah senyum. Terlahir dari keluarga biasa tidak kaya namun juga tidak miskin, saat ini dia berumur 24 tahun, dia telah lulus di universitas terbaik di bidang manajemen bisnis.

Dia sedang mencari pekerjaan yang memang sejalur dengan gelarnya, dia sudah melamar di beberapa tempat perusahaan namun dia selalu di tolak, yah nilai sekarang tidak ada artinya jika ada orang dalam.

Kyungsoo berkali-kali mengehela nafasnya, bulir-bulir keringat membasahi dahinya, dia kelelahan karena setiap kali dia ingin memberikan map yang berisi surat lamaran pekerjaan, langsung di tolak padahal jelas-jelas jika perusahaan itu sedang menerima karyawan.

Kyungsoo menghentikan langkahnya, dia menatap ke arah gedung yang berdiri menjulang di depannya, kantor terakhir dan harapan satu satunya agar dia dapat di terima kerja.

"Ya Tuhan, tolong hamba. Biarkan kantor ini menerima hamba." Ucapnya.

Tidak ada kantor lagi di listnya yang berada di Seoul, hanya ini harapan satu-satunya karena bagaimana pun juga, dia tidak bisa pergi dari Seoul dan meninggalkan ibunya sendiri.

Ya, Kyungsoo hanya tinggal berdua dengan ibunya, tidak ada ayah. Saat dia berumur 17 ayahnya meninggal, dia menjadi korban tembakan saat ada beberapa rampok bersenjata di sebuah mall.

Sejak saat itu pula Kyungsoo membenci dengan yang namanya kekerasan, dia sampai berjanji pada dirinya sendiri tidak akan pernah terlibat dengan kriminal sedikitpun.

Ya, Kyungsoo kau bisa berkata seperti itu saat ini, tapi tidak tau nanti.

Kyungsoo memasuki gedung itu dengan hati yang berdebar-debar, dia takut jika lamarannya langsung di tolak tanpa di lihat kemampuannya.

Kyungsoo menghampiri seorang wanita yang bekerja sebagai resepsionis "permisi, maaf menggangu. Saya ingin melamar pekerjaan nona."

Wanita itu tersenyum "tunggu sebentar." Wanita itu terlihat mengetik beberapa nomor lalu dia berbicara dengan seseorang di seberang sana.

"Maaf membuat anda menunggu, anda bisa langsung ke ruangan HRD, anda tinggal berjalan lurus dan menaiki lift, ruangannya berada di lantai 10." Jelas wanita itu.

Kyungsoo mengangguk, dia mengambil kembali mapnya lalu berjalan dengan hati yang kembali berdebar "aku ingin mati." Gumamnya.

Mungkin karena Kyungsoo yang berjalan menunduk dia tidak melihat ada seseorang di depannya.

Bruk!!

Kyungsoo menabrak orang di depannya, tubuhnya yang kecil membuatnya sedikit terjungkal padahal jelas-jelas dia yang menabrak.

Pria di depannya tidak merespon, dia hanya menatap dengan teliti dari atas lalu ke bawah.

Kyungsoo membungkukkan tubuhnya "maafkan saya, saya tidak sengaja tuan."

"Hm."

"Apakah anda tau dimana lift nya?" Tanya Kyungsoo.

"Untuk apa?"

"Iya?"

"Untuk apa?"

"Ah maaf, saya ingin melamar pekerjaan, apa anda karyawan di Park corporation ini tuan?"

Pria itu mengangguk "iya, lurus saja."

"Terima kasih tuan." Kyungsoo mengulurkan tangannya bermaksud berjabat tangan ingin berkenalan, "Kyungsoo." Lanjutnya.

Pria itu mengangkat salah satu alisnya lalu menerima uluran Kyungsoo "Jongin." Jawabnya.

Pria yang menyebut dirinya Jongin pergi meninggalkan Kyungsoo, dia tersenyum tipis saat dia melihat tingkah konyol pria kecil itu "menarik." Gumamnya.

Setelahnya, Kyungsoo kembali melanjjti langkahnya untuk ke ruangan HRD "apa bekerja perusahaan akan menjadi irit bicara?" Tanyanya pada diri sendiri.

*+:。.。 。.。:+*

Kyungsoo sudah melakukan tesnya, dia tinggal menunggu hasil di dalam ruangan yang cukup dingin. Maklum saja, di rumahnya tidak menggunakan AC, hanya menggunakan kipas angin saja.

Kyungsoo bersenandung kecil mengusor kebosanannya, dia menatap ke segala ruangan yang berwarna putih.

"Tuan Kyungsoo." Panggil pekerja HRD itu.

"Iya tuan?"

"Lowongan pekerjaan yang masih kosong hanya tinggal sekretaris pribadi."

"Ye? Sekretaris pribadi?"

"Iya, apakah anda tidak mau?"

"Saya mau tuan."

Pria itu mengulurkan tangannya dan Kyungsoo membalas menjabat tangannya "selamat, anda di terima bekerja di sini." Jabatan tangan di lepas, "anda besok bisa langsung bekerja, besok anda harus datang lebih pagi sebelum CEOnya datang."

"Terima kasih tuan."

"Sama-sama."

"Ruangan CEO dimana?"

Laki-laki itu terkekeh "anda harus menaiki lift ke lantai paling atas, di sana hanya ada dua ruangan, sekretaris dan CEO, perbedaannya pun mencolok, pintu ruangan CEO sangat mewah." Jelasnya.

Kyungsoo mengangguk mengerti, dia pamit undur diri dari ruangan itu. Saat keluar dari gedung perusahaan Kyungsoo tersenyum senyum, dia terlalu senang dan tidak percaya bisa di terima di kantor yang besar.

Kyungsoo pulang dengan berjalan kaki saja, kebetulan perusahaan Park tidak terlalu jauh dari area tempat tinggalnya, membutuhkan waktu sepuluh menit untuknya sampai di rumahnya.

Kyungsoo memang sengaja bergerak dari kantor yang lumayan jauh karena dia tidak percaya diri jika dia di terima di kantor besar, dan ternyata apa yang ia takuti tidak benar-benar terjadi, dia di terima bekerja di perusahaan besar itu.

Terlalu senangnya Kyungsoo hingga dia membuka pintu rumahnya secara kasar, dia langsung berhambur memeluk ibunya yang sedang memasak dari belakang.

"Ibu.. Aku di terima kerja, dan ibu juga harus tau jika aku di terima bekerja di perusahaan Park Corporation." Jelasnya.

Ryeowook ibu dari Kyungsoo membalik badannya lalu membalas pelukan Kyungsoo "ibun turut senang jika kau berhasil mendapat pekerjaan."

Kyungsoo mencebikkan bibirnya "kenapa respon ibu hanya seperti itu?"

"Karena ibu tau, kau pinta jadi perusahaan besar pasti akan menerimamu." Ryeowook melepas pelukannya, "sudah, kau mandi terlebih dahulu, ibu bisa mencium aroma tidak sedap darimu." Suruh nya.

"Tentu saja aku bau ibu, aku berkeliling Seoul mencari pekerjaan dengan keringat yang membasahi tubuhku." Jelasnya.

"Jika tau begitu, kenapa kau langsung memeluk ibu?"

"Aku kan ingin cepat-cepat memberi kabar bahagia pada ibu." Belanya.

"Sudah kau cepat mandi sana."

"Iya." Kyungsoo langsung pergi dari dapur untuk mandi seperti yang sangat ibu katakan.

Ryeowook menatap putranya dengan teduh "Yesung, putramu beranjak dewasa, sekarang dia sudah mendapat pekerjaan bagus, aku harap kau senang juga." Ucapnya dengan lirih.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Kyungsoo telah menyelesaikan mandinya, dia dengan terburu-buru mengenakan pakaiannya tanpa harus mengeringkan rambutnya yang basah.

Dia berjalan menuju ke ruang makan, dia duduk di salah satu kursi. Matanya berbinar saat menatap beberapa hidangan masakan, dia ingin mencicipinua sebelum sebuah pukulan mendarat di kepalanya.

Plak!

"Ibu.. Kenapa memukul ku?" Keluh Kyungsoo, dia mengelus kepalanya yang lumayan nyeri.

"Keringkan rambutmu terlebih dahulu, kau mau terserang flu? Padahal besok kau harus bekerja." Kesalnya.

"Iya ibu." Kyungsoo kembali berlari dan mengeringkan rambutnya, lalu setelahnya dia kembali ke meja makan dan tersenyum pada Ryeowook, "sudah kan ibu?"

Ryeowook mengangguk "iya, ayo makan."

~bersambung..

Vote and coment

See you

CEO or Criminal [Kaisoo] {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang