"Yang Mulia Pangeran! " Perez menatap kearah (Name) yang membawa nampan kue. (Name) tersenyum lebar membawa kue tersebut dan menyajikan nya ke Perez.
"Pangeran! Ini makan ringan untuk anda, ada macaron! " (Name) tersenyum, Perez menatap kue tersebut dan menghela nafas.
"(Name) ... Siapa yang menyuruhmu? " (Name) mengerjapkan matanya.
"Yang Mulia Ratu, Pangeran. " Perez menghela nafas, mengetahui tebakannya tepat. Perez tidak menyukai makanan manis, tidak terlalu suka.
"(Name) suka makanan manis? " (Name) mengerjapkan matanya dan tersenyum lebar. Dia mengangguk. "Aku suka! "
"Kalau begitu, makan saja. " (Name) terkejut, dia tidak salah dengar, bukan? Dirinya? Yang harus makan?
"Ta, tapi ini untuk ...!! "
"Tidak apa-apa. Makan saja. " Perez memotong kalimat tersebut, dia fokus dengan bukunya dan mengambil teh. (Name) berbinar dan mengambil macaron tersebut.
"Aamp! " (Name) mengunyah macaron tersebut dengan senang, dia berbinar, "Pangeran! Macaron ini sangat enak! "
Perez hanya mengangguk, tak mempedulikan kalimat maid pribadinya. Saat menyadari teh nya sudah habis, dia mengalihkan pandangannya kearah maid pribadinya.
"(Name) ... " Perez terdiam saat melihat maid pribadinya yang tengah memakan macaron. "Ywa? " (Name) menoleh.
Iris merah Perez terarahkan ke sekitar bibir ranum (Name), Perez mengarahkan tangannya ke (Name) dan mengisyaratkan untuk mendekat. (Name) mematuhi perintah Perez dan mendekat.
Perez menarik sapu tangannya dan mengusapnya ke sekitar bibir ranum (Name). (Name) nge-blank. Setelah Perez menyelesaikan kegiatan tersebut dia menjauhkan tangannya dan sapu tangannya.
"Bisa isikan teh baru? " (Name) seketika sadar, dia langsung mengangguk dengan telinga memerah .
'Astaga! Astaga!! Aku malu! ' (Name) menuangkan teh baru ke cangkir Perez.
"Ah ya, Pangeran. " Perez menolehkan kepalanya ke maid pribadinya tersebut. Maid itu mengulurkan tangannya, Perez yang bingung menaruh tangannya di atas tangan (Name).
"Bu, bukan begitu, Pangeran ^^" Perez memiringkan kepalanya bingung, "maksud saya, tolong berikan sapu tangan anda tadi. "
Perez mengerutkan dahinya bingung, namun dia tetap memberikan sapu tangannya. (Name) tersenyum dan menaruhnya di saku roknya.
"Untuk apa sapu tanganku?" Perez bertanya bingung. (Name) tersenyum.
"Akan saya cuci, Pangeran. "
"Untuk apa? "
(Name) memiringkan kepalanya, "karena ini menyentuh kulit saya, bukankah harus di cuci? Saya ijin pamit dulu, Pangeran! "
"Tu, tunggu! "
Brak!
Terlambat, pintu sudah di tutup. Perez menggelengkan kepalanya, padahal dia tidak mempermasalahkan hal tersebut.
"Kenapa (Name) sangat peduli tentang hal itu? " Perez bergumam bingung, dia mengalihkan netranya ke buku yang sedang dia baca.
"Omong-omong, kenapa (Name) bisa jadi maid pribadiku, ya? "
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
"(Name)? " (Name) tersenyum ketika melihat maid yang di kenalnya.
"Hai Luce! Aku ingin mencuci sapu tangan Pangeran. "
"Kenapa? Apa sapu tangan Pangeran terkena tumpahan teh? "
(Name) mengangguk ragu, yah, tak masalah lah berbohong. Luce hanya menggelengkan kepalanya, saat mereka berdua sedang berbincang, Charlotte, maid yang (Name) dan Luce tidak sukai muncul.
"Ha. Menyuci sapu tangan? Yah, cocok sekali untukmu. " Charlotte adalah maid yang di rekomendasi dari keluarga Count Weinberg. (Name) mendengus tak memperdulikan hal tersebut.
"Kau mengabaikanku?! Dasar ... "
"Luce. Aku pergi dulu, ya. " (Name) tersenyum dan melambaikan tangannya. Luce mengangguk dan melambaikan tangannya.
"Dadah~"
"Dah~"
"Hey! Kalian..!!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
BE MINE ? ꒰ Perez Brivachau Durelli ꒱ [ ✔ ]
Fanfiction❝𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢𝐦𝐮 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐑𝐨𝐦𝐞𝐨 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢 𝐉𝐮𝐥𝐢𝐞𝐭 ? ❞ ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ -ˋˏ✄┈┈┈┈ Romeo dan Juliet adalah dua orang yang kisah cintanya bisa membuat orang-orang me...