【 04/10 】

674 161 0
                                    

"HEY, apa kau tau? Katanya sekarang ini lagi booming pasangan yang lucu di Ibukota. "

Pffft!

(Name) menatap kearah Luce dengan tatapan aneh, Luce hanya menghela nafas. "Kau ketinggalan informasi lagi? "

"Hehe, aku sibuk mengurus Pangeran. " (Name) menjawab dengan ragu, Luce menggelengkan kepalanya.

"Anehnya, perempuan itu mirip denganmu! Aneh sekali, bukan? Kau tidak pernah meninggalkan Istana, kan? " Cecar Luce, (Name) menegup ludahnya paksa dan mengangguk. Luce mengangguk puas, seakan sudah menduga hal tersebut.

"Aku akan ke Pangeran dulu, ya. " (Name) bangkit, Luce melambaikan tangannya dan tersenyum.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Suara pedang beradu terdengar nyaring, hingga suara untuk mengistirahatkan para Ksatria yang sedang berlatih terdengar mengudara. Dibandingkan itu, ada satu sosok yang selalu mendapatkan perhatian.

Pangeran Perez Brivachau Durelli. Dia memang bibit unggul! Banyak gadis bangsawan yang terpesona dengannya, tak terkecuali Charlotte yang rela menjadi maid di sana.

"Pangeran! " Perez menolehkan kepalanya. Dia mendapati (Name) yang berdiri sembari melambaikan tangannya, dengan senyum yang bahkan tak pernah hilang dari mukanya.

Perez menghampiri maid pribadinya itu, (Name) membawakan handuk milik Perez dan memberikan nya ke Perez, untuk mengeringkan keringatnya. Selain itu, (Name) membawa botol minum.

Saat Perez meminumnya, (Name) mendekatkan mukanya dan berbisik kecil, "Pangeran. Ada gosip tentang kita di Ibukota. "

BRSSH!

"AH, MAAFKAN SAYA! " (Name) langsung panik saat Perez tersedak. "Saya bodoh, maafkan saya! Harusnya saya berbicara itu setelah anda minum! Maaf! Maaf! "

Perez menatap datar (Name), dia tidak bisa marah. Karena dia sendiri shock saat mendengar kalimat itu. Membiarkan (Name) yang panik dan berupaya membersihkan bajunya. Perez masih bingung, dia berpikir.

"Aku tidak kelihatan, bukan? "

"Ah, kalau soal itu sih pasti. " (Name) mengangguk, "menilai dari situasinya, sepertinya mereka belum sadar atau tidak tau kalau orang yang bersama saya itu adalah anda, Pangeran. "

"Sejak kapan kau jadi pintar? "

"Pangeran, anda melukai hati saya loh!" Sungguh, 2 bulan bersama (Name) membuat Perez dapat mengetahui isi pikirannya.

(Name) tidak suka di kekang, gampang bosan, bebas dan ceroboh. Namun, itu tidak menutupi bahwa dirinya memiliki sifat yang baik dan gampang di sukai, Perez tak mempermasalahkannya.

Namun, Perez selalu merasa kalau dirinya belum mengetahui semua tentang (Name).

"Pangeran. Sudah saatnya anda kembali. " (Name) menyadarkan lamunan Perez, Perez mengangguk mengiyakan.

Perez melemparkan botol tersebut ke (Name), yang langsung di terima oleh (Name) secara reflek. Perez tersenyum tipis.

"Pangeran! "

Pernahkah Perez memberitahumu, kalau suara kesal gadis itu adalah suara favoritnya?

BE MINE ? ꒰ Perez Brivachau Durelli ꒱ [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang