【 07/10 】

624 143 0
                                    

"(NAME) , apa kau sedang luang? " (Name) mengerjapkan matanya dan mengangguk. Dia menghentikan acara menuang teh nya dan melihat kearah Perez.

"... Sepertinya ada sesuatu yang mengganggu anda, pangeran. "

"... Karena acara kemarin. Yang Mulia Permaisuri dan Yang Mulia Kaisar menyuruhku agar mempelajari berdansa. " Perez bercerita, (Name) mengangguk mengerti.

(Name) menatap kearah buku-buku dansa yang di bawa oleh Perez, (Name) berpikir sejenak. "Apa anda sudah menentukan siapa yang jadi pasangan latihan anda? "

Perez menggeleng, namun dia berhenti sejenak. "Bagaimana jika kau saja yang jadi pasanganku? "

"... Eh? Ma, maaf? "

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Perez memegang tangan (Name), sementara tangan kiri (Name) di taruh di pundak Perez. Perez memakai sepatu yang agak tinggi, untuk mengimbangi tinggi (Name).

"Pa, pangeran. Saya gugup ಥ‿ಥ"

"Kenapa? Kau hanya akan menari. " Perez mengangkat alisnya keatas, diam diam (Name) berteriak dalam hati.

"Saya tidak pernah menari ... Bagaimana jika saya menginjak kaki anda? "

"... Tidak masalah, kita kan belajar. " Perez berujar datar, (Name) menghela nafas dan mengangguk.

"Kaki kanan mu melangkah ke kanan terlebih dahulu, mengerti? " (Name) mengangguk dan mengikuti ucapan Perez. Perez memberikan intruksi dan (Name) mengikutinya dengan serius.

Tak!

"... "

"MAAFKAN SAYA HUEEE ಥ‿ಥ" (Name) panic attack. Perez hanya menghela nafas.

"Kau baru pertama kali. Aku memahaminya. " Perez berujar, (Name) dengan mata berkaca-kaca miliknya mendongak.

"Pangeran ... "

"Untung kau tidak memakai sepatu hak. Itu akan menambahkan rasa sakitnya. ಠ_ರೃ"

"... Syu, syukurlah? "

Perez menatap mata merah milik (Name). Mereka mulai kembali bergerak, berlatih menari bersama.

Perez yang menatap muka berusahanya (Name) yang terlihat serius entah kenapa membuat nya terhibur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perez yang menatap muka berusahanya (Name) yang terlihat serius entah kenapa membuat nya terhibur. Sungguh.

"Jangan lihat saya seperti itu, Pangeran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan lihat saya seperti itu, Pangeran. " (Name) memalingkan mukanya yang memerah, dia sungguh malu!

Saat kaki kanan (Name) melangkah ke belakang, dan kaki kiri Perez maju ke depan, (Name) yang tergelincir hampir saja terjatuh jika Perez tidak langsung menahan badan (Name) agar tidak menyentuh lantai.

Muka mereka sangat dekat, ini sudah ketiga kalinya muka mereka berhadapan sangat dekat seperti ini. Perez tidak munafik, jadi dia akan mengakui suatu hal.

Dia candu dengan aroma vanila kecoklatan khas (Name).

"Oh! Maaf, anda bisa melepaskan saya sekarang, Pangeran! " (Name) tersenyum tak enak.

Perez membantu (Name) berdiri tegap, (Name) masih tersenyum canggung. 'Apa yang kulakukan tadi? Astaga! Aku malu! '

"... (Name). "

"Ya-!? "

Grep!

Perez menarik tubuh (Name) dan mendekapnya erat, (Name) melebarkan netra merahnya. Kesunyian menghampiri mereka, hingga akhirnya (Name) baru sadar.

".. Pangeran? "

"Diam dulu. Ini perintah. "

(Name) menurutinya, membiarkan Perez memeluknya dengan erat. (Name) mungkin tak sadar, tapi Perez sudah terlalu jatuh ke dalam pesona miliknya.

BE MINE ? ꒰ Perez Brivachau Durelli ꒱ [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang