#O1.

1.3K 67 4
                                    

.
.
.
ʘ ̄³ ̄ʘ


"Kim Renata buru nanti Abang telat!." Hanbin yang statusnya sebagai abang Rena selalu saja teriak teriak dikala pagi hari.

"Abang bisa sabar ga sih? Rena juga buru buru kok." Ucap Rena sambil menuruni tangga menuju meja makan.

"Ya makannya kalo gamau diomelin cari pacar biar ada yang anter jemput." Cibir Hanbin sambil memakan sepotong roti.

"Cih. pacar pacar terus pikirannya. Aku ga butuh pacar." Rena memberikan tatapan sinis kepada Hanbin. "Oh iya mamah bulan ini pulang ga bang?."

"Kayaknya ngga deh, katanya perusahaan masih sibuk."

"Selalu aja sibuk. Bulan bulan yang lalu juga bilangnya sibuk."

"Mamah sibuk cari uang buat kita Ren."

"Siapa yang suruh bikin perusahaan di Australia?." Rena berjalan keluar rumah dan memakai sepatu sekolah.

"Emang susah ngomong sama kamu Ren. Udah buru pake sepatunya abang telat ngampus ni nanti."

"Eh Ren abang punya temen di sekolah kamu kelas 12 juga loh." Hanbin nyetir sekalian promosiin temen temen nya yang ada di sekolah Rena.

"Terus Rena harus peduli gitu? Lagian kan abang tau Rena kayak gimana kan." Rena menatap pandangannya lurus, jujur ia sangat tidak minat berpacaran setelah memiliki masa kelam pada hubungannya.

"Iya abang tau betul Rena gimana. Tapi Ren trauma itu harus di sembuhin gabisa didiemin terus menerus. Temen abang juga ganteng ganteng kok." Hanbin prihatin dengan apa yang menimpa adiknya tersebut. Jujur Hanbin mau bunuh orang yang udah bikin adiknya mempunyai trauma tersebut. Hubungan toxic lah yang membuat Rena membekukan hatinya.

"Abang tuh udah kuliah masih aja temenan sama anak SMA."

"Emang kenapa? Toh abang juga baru lulus 2 tahun yang lalu, jadi ga tua tua amat." Setelah memberhentikan mobilnya di depan gerbang Rena segera keluar dari mobil tersebut.





"Wih tumben lo telat Ren?." Tanya Doyoung sang sahabat.

"Paling juga kesiangan dia." Kali ini bukan Doyoung melainkan Haruto.

"Biasa di ceramahin sama bang Hanbin dulu." Ucap Rena sambil duduk di belakang bangku Haruto dan Doyoung. "Umji belum dateng ya?." Tanya Rena sambil mengecek kolong meja Umji, kali aja tasnya diumpetin di kolong meja.

"Lo liat kan tas Umji belum ada di samping lo?." Ucap Doyoung sambil keluar dari kelas yang diikuti oleh Haruto.

"Eh lo berdua mau kemana?." Rena sedikit berteriak, bodo amat sama temen temen kelasnya.

"Biasa." Ucap Haruto sambil menghilang dari pandangan Rena.

"Halah paling ke atap nyamperin temen temen tengilnya." Gumam Rena sambil membuka ponselnya. Kebetulan Haruto dan Doyoung berteman dengan most wanted sekolah. Yang berisi serbuk berlian semua, Hyunsuk, Yoshi, Junkyu, Jaehyuk dan Jihoon, sama 2 antek antek sahabat Rena.

"DOR!." Rena yang tadinya mau dikagetin menatap datar ke arah sahabatnya. "Ih kok lo ga kaget si? Emang bener kata bang Hanbin ya." Kini Umji duduk di samping Rena.

"Emang bang Hanbin ngomong apa?." Rena masih menatap dengan muka datarnya.

"Selera humor lo rendah." Umji masang muka ngeselin, jujur seharusnya Rena kaget tadi biar Umji seneng.

"Bukan selera humor gue yang rendah, tapi lo yang gatau gimana cara ngagetin orang. Udah tau gue kontak mata sama lo tadi." Rena langsung berjalan keluar kelas, cari udara segar.

"Ih kan gue gatau lo udah liat gue tadi." Umji ngikutin Rena dari belakang dan berhenti di depan kelas. "Liatin apa lo Ren?."

"Gue kira Doyoung sama Haruto ke atap tadi, taunya godain adek kelas toh." Rena manatap kedua sahabatnya yang mungkin sedang menggombal dengan gombalan murahannya itu.

"Kim Renata bukan?." Ucap seseorang dari belakang Rena yang langsung membuat sang pemilik nama menoleh kebelakang.

"Iya." Singkat Rena.

"Kata bang Hanbin lo disuruh pulang bareng sama gue." Ucap seseorang yang Rena tau dia adalah Junkyu, temannya Doyoung dan Haruto.

"Lo kenal abang gue?."

"Kalo ga kenal gue gabakal disuruh anterin lo pulang Ren."

"Emang abang gue kemana?."

"Dia ada kelas tambahan mendadak nanti siang. Nanti pulang sekolah gue tunggu di parkiran." Ucapnya sambil melengos pergi.

"Bang Hanbin minta di kasih bom ya." Rena langsung membuka ponselnya dan memberikan pesan pesan penuh ancaman.

Bang Hanbin

Awas lu bang, pulang nanti gue taro bom di kamar lo
07.01

Lo tau gue paling gasuka kayak gini!
07.01

Ini lo sengaja kan? Lo gaada kelas tambahan kan?!
07.02

Awas aja lo pulang telat. Gue gabakal maafin Lo bang
07.02

Lo emang ga sayang sama adek lo bang.
07.02

____________________________

"Lo ga bersyukur bangat sumpah Ren. Junkyu itu most wanted sekolah oi, dia ganteng, baik, romantis sayangnya agak buaya si." Ucap umji kepada Rena yang langsung diberi tatapan sinis.

"Gue ga perduli mau dia baik, ganteng, pinter, kaya atau apalah. Gue udah muak sama pacaran, apalagi dia buaya."

''terserah lo deh Ren, tapi boleh lah lo comblangin gue ke abang lo ya." Ucap Umji sambil kedip kedip mata ke Rena.

"Ngapain perlu gue comblangin lagi si? Tanpa gue comblangin juga lo udah terang terangan ke abang gue duluan Ji"

To be continue...

Junkyu ganteng bangat ga ngerti lagi 😍😍😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junkyu ganteng bangat ga ngerti lagi 😍😍😍

|• VotMen jusseyo. Gratis bestie...

|•Happy reading. Kalau ada yang mau mutualan silahkan komen atau dm ya 👍👍👍

Trauma || JUNKYU✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang