.
.
.
ʘ ̄³ ̄ʘHari makin malem tapi hujan belum berhenti. Mana Rena masih pake baju sekolah.
"Lo mau ganti baju ga? Tapi cuma ada baju gue." Tanya Junkyu kepada Rena. Sekarang mereka lagi di ruang tamu, kalo di kamar ga enak pren. Masa cewek cowok ada dikamar terus cuma berduaan dirumah lagi. Bisa bisa nanti dinikahin sama warga.
"Gausah. Nanti pulang juga gue langsung ganti baju."
"Kok jadi canggung gini ya?." Jujur canggung bangat sekarang. Cuma suara hujan yang bisa didenger.
"Hm gue biasa aja. Lo doang yang merasa canggung." Rena cuma bisa mainin hp scroll scroll ga jelas.
Tiba tiba suara geluduk gede bangat kilatnya sampe masuk ke dalem. Otomatis Junkyu sama Rena tutup kuping. Dan lampu mati, semua gelap. Rena yang gabisa liat apa apa langsung nyari tangan Junkyu yang kebetulan duduk di ujung sofa.
"Jun lo masih disitu kan?." Tanya Rena sambil mencoba meraih tangan Junkyu.
"Iya gue disini." Entah dorongan dari mana Junkyu langsung narik Rena kepelukannya. Dia tau Rena lagi takut makannya Junkyu coba nenangin Rena. "Tenang aja gue ada disini." Junkyu dengan sigap menyalakan senter lampu yang ada di hp, seenggaknya sekarang penerangan mereka ga gelap bangat.
"Tetep kayak gini ya?."
"Pelukan?." Tanya Junkyu.
"Iya. Gue takut gimana kalo tiba tiba ada mba kukun di rumah lo?." Boong kalo sekarang Junkyu ga gemes sama Rena. Walau gelap Junkyu masih bisa liat muka Rena dengan hanya pencerahan senter.
"Gue si dengan senang hati Ren." Sambil senyum jail. Sumpah kalo ga lagi disituasi gini Rena bakal ceburin Junkyu ke kolem buaya, biar ketemu sama spesies nya sekalian.
"Lo pake sampo apa Ren? Rambut lo bikin gue candu." Tanya Junkyu masih dengan pelukannya. Posisinya tuh kepala Rena ada di dada Junkyu dan otomatis Junkyu bisa nyium bau sampo yang Rena pake. Coba aja bayangin pelukan di sofa sambil duduk.
"Kepo lo." Jawab Rena ketus.
"Kalau lo ga kasih tau, gue ga menjamin bakal ga nyiumin rambut lo terus."
"Stres lo."
"Gue stres karna lo Ren." Ah sial deru nafas Junkyu bisa didengar oleh Rena, perasaan apa ini? Seperti tidak asing namun Rena tidak mengingat perasaan apa itu.
"Lo yang stres kok yang disalahin gue."
"Gue stres karna punya perasaan buat lo Ren. Gue stres karna suka sama lo yang belum move on dari masa lalunya." Tangan Junkyu mengelus rambut Rena. "Tapi gue yakin suatu saat nanti lo akan bales perasaan gue."
Ga kerasa udah jam setengah delapan malam. Yang pertama kali buka mata Junkyu. Mereka ketiduran, tapi sekarang lampu udah nyala.
"Ren bangun." Rena terbangun, dan sesegera mungkin membenarkan duduknya.
"Hujannya udah reda. Ayok anterin gue pulang." Rena menggendong tasnya dan Junkyu mengambil kunci motornya.
Pas di garasi kayak ada yang aneh, kendaraannya bukan cuma motor tapi ada mobil juga. Wah jangan jangan orang tua Junkyu udah pulang dari tadi tapi mereka ga bangunin Junkyu dan Rena.
"Itu mobil siapa Jun?." Tanya Rena. Junkyu menatap Rena.
"Mah?! Mamah sama papah udah pulang?!." Teriak Junkyu. Rena langsung melotot, bisa bisanya orang tua Junkyu udah pulang. Berarti mereka liat Junkyu sama Rena tidur sambil pelukan dong? Aduh mau di taro dimana muka Rena.
"Apa sih sayang. Jangan teriak teriak gitu dong." Wanita yang dipanggil pun keluar dari pintu. Terlihat masih muda.
"Mamah udah pulang dari tadi kok ga bangunin Junkyu?." Omel Junkyu. Aduh ini Rena rasanya mau ngilang aja, MALU WOIII.
"Mamah ga enak bangunin kalian berdua. Kalian keliatan nyenyak bangat abisnya." Ucap mamah Junkyu. "Oh iya kamu pacarnya Junkyu ya?."
Rena yang ditanya pun langsung senyum sambil geleng geleng. "Bukan tente. Saya temennya Junkyu aja."
"Yah, kirain kalian pacaran. Cantik loh kamu mending jadi pacar Junkyu aja."
"Mah apasi. Udah ah aku mau anter dia dulu, udah ke maleman."
"Eh bentar dong Jun mamah mau kenalan dulu sama temen kamu. Kamu namanya siapa sayang?."
"Nama saya Renata tante, panggil aja Rena." Senyum Rena tidak pudar.
"Oh Rena. Rena kapan kapan main kesini lagi ya."
"Iya tante kapan kapan kalo ada waktu Rena kesini lagi."
"Yaudah udah kan. Aku naik mobil ya mah ini udah malem kasian Rena." Junkyu masuk kedalam ngambil kunci mobil.
"Yaudah kalian hati hati dijalan."
"Duh gue jadi ga enak sama orang tua lo." Ucap Rena."Ga enak kenapa?."
"Ya ga enak aja. Nanti dikiranya gue cewek apa lagi tidur peluk peluk cowok."
"Orang tua gue ga gitu. Lagian mereka tau lo cewek baik baik." Ucap Junkyu sesekali melirik ke arah Rena.
"Oh iya gue lupa bang Hanbin pasti nyariin gue." Ucap Rena panik sambil buka hp, ah sial hp Rena abis batre. "Yah batre gue lowbat."
"Tenang aja nanti biar gue yang jelasin ke bang Hanbin. Lo gausah khawatir."
"Bang Hanbin kayaknya percaya bangat sama lo deh, ada apa tuh." Ucap Rena kepo.
"Gue kan satu tongkrongan sama dia, dia tau kalo gue anak baik baik. Lagian dia percaya bukan ke gue doang ke Yoshi, Jaehyuk, Hyunsuk, Jihoon, Doyoung, Haruto sama yang lain juga."
"Gue kira lo guna guna bang Hanbin biar bisa nurut ke lo."
"Heh." Rena ketawa saat berhasil membuat Junkyu marah.
"Segampang itu bikin lo marah?." Masih disertai tawanya.
"Diem atau gue cium?." Kata itu sukses membuat Rena bungkam. Bukan apa apa ini dada Rena kenapa rasanya ada yang beda?. "Kenapa diem? Takut gue cium beneran?." Junkyu naik turunin alisnya.
"Ga jelas lo kayak monyetnya Dora." Rena langsung ngalihin pandangannya ke luar jendela. Junkyu ngeliat Rena salting jadi pengen gigit, gemes bestie.
To be continue...
|• INI SPECIAL FULL PART JUNKYU SAMA RENA YA BESTIE
|• MASIH AGAK KAKU TAPI GAPAPA YAK...PELAN TAPI PASTI💪
KAMU SEDANG MEMBACA
Trauma || JUNKYU✔️
Teen Fiction"Pulang bareng gue, gaada penolakan." "Apaan si Jun. Siniin ga ponsel gue!." "Lo pulang bareng sama gue apa susahnya?." "Gue bilang gamau, jangan paksa gue." "Naik atau gue gendong?." "Lo gabakal bisa gendong gue, kaki lo kan pincang." "Itu tau. Ma...