(FOLLOW DULU SEBELUM DI BACA)
Gadis imut, lucu, cantik, manja, rambut lurus panjang yang begitu polos. Pindah dari Bandung ke Jakarta karena ikut bundanya yang bekerja di butik. Yaitu Erliza Safrina Calandra biasa dipanggil Liza.
Saat jam istirahat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini Liza sedang berjalan di koridor sekolah menuju kelas sambil tersenyum ke orang-orang.
"GOOD MORNING TEMAN-TEMAN LIZA YANG TERCINTA....lah kok cuman Benji, yang lain mana?"sambil menebarkan senyumnya lalu menatap Benji bingung.
"Berisik Za, lu pagi-pagi teriak kaya gitu bikin gue makin pusing tau ga"kata Benji.
Benji itu temen Liza dikelas yang suka iseng gangguin temen-temennya dikelas, kecuali orang itu.
Liza menghampiri meja Benji dan bertanya "emang Benji sakit apa? Kok pagi-pagi udah pusing aja, Benji lagi putus cinta ya?"dengan muka polosnya.
Benji menatap Liza dan melototkan matanya. "Benji matanya jangan gitu serem, kan Liza cuman tanya"sambil muka cemberutnya.
"Gue pusing pr gue belom gue kerjain Za, trus gue denger suara lo makin pusing gue. Bukan karena putus cinta"sambil menatap Liza dengan sinis.
"Ohh untung Liza udah. Ya udah Benji Liza mau ke meja Liza aja, terus ke kantin cari Vina sama Cia. Benji lanjutin aja pusingnya Liza gak bakal ganggu kok. Byeee Benji"sambil melambaikan tangan.
Setelah Liza pergi ke mejanya, lalu keluar kelas. Benji menatap Liza sinis "sabar gue punya temen kek lo Za"gumam Benji sambil mengelus Dada.
••••
"VINA, CIA" sambil lari menghampiri mereka. Vina dan Cia menatap Liza.
"Liza dari tadi cariin kalian tau. Eh kalian malah asik makan"sambil cemberut.
"Ya udah sekarang lo mau makan apa?"tanya Cia sambil menarik tangan Liza nyuruh duduk.
"Liza gak mau apa-apa. Masih kenyang"
"Ya udah lo cobain punya kita aja"kata Vina. Liza mengangguk.
Setelah mereka selesai makan, mereka langsung balik kekelas.
Liza menatap mejanya yang sedang diduduki oleh kumpulan anak laki-laki. Lalu Liza langsung menghampiri mejanya.
"Permisi Liza mau duduk, bisa tolong bangun?"tanya Liza pada anak laki-laki yang duduk dikursinya.
"Ohh, ini bangku lo?"tanya anak laki-laki itu. Liza mengangguk dengan muka polosnya. Lalu orang itu bangun dan Liza duduk dibangkunya.
