Kabar gembira nih. Cerita kakak pertama Lamar, Elmar Karlsson, dalam A Wedding Come True sudah bisa dipinjam dan dibaca gratis di apliksi IPusnas dari perpustakaan nasional. Dukung karyaku di sana ya. Kalau kamu sudah membaca dan mendapat manfaat, tolong rekomendasikan kepada temanmu yang lain. Atau, aku akan sangat berterima kasih kalau kamu mau membuatkan review-nya di media sosial. Dengan membaca di sana, aku tetap mendapatkan royalti dan kamu pun hanya perlu wifi untuk membacanya. Dan kesabaran. Karena perpustakaan, pasti ada antrean.
Oh ya, cerita Lamar ini yang kuunggah adalah naskah awal. Seperti yang kubilang di bab perkenalan. Jadi aku belum melakukan self-edit. Akan selalu ada kesalahan kecil. Biasanya aku nggak koreksi di Wattpad. Aku tahu kalian paham itu salah dan yang benar bagaimana.
Love, Vihara (IG/Twitter/FB/TikTok ikavihara, Tokopedia/Shopee ikavihara, WhatsApp 0831 5586 1228 kumpulan bab esktra ada di karyakarsa.com/ikavihara)
***
"Oh, kakak iparku mau melahirkan. Suaminya sedang di luar negeri, berusaha kembali ke sini."
"Apa dia akan menjadi bayi pertama di keluargamu? Jadi kamu belum tahu prosesnya dan itu bikin kamu ... khawatir?"
"No. Ini bukan bayi pertama. Aku sudah punya empat keponakan. Tapi ... keponakanku yang akan lahir ini istimewa. Kakak iparku berjuang sangat lama untuk bisa punya anak." Bukan Lamar sedang membocorkan kehidupan pribadi seseorang. Tetapi cerita Renae sudah menjadi rahasia umum. Karena Renae menggunakan pengalamannya untuk membantu banyak wanita lain yang berada di posisi yang sama dengannya.
"Semua akan baik-baik saja." Malissa meyakinkan.
"Ya, aku tahu semua akan baik-baik saja. Renae ... kakak iparku ... terus dipantau dokter sejak awal kehamilan."
"Lalu kenapa kamu menarik napas berat sejak tadi?"
Kesedihan Lamar tidak ada hubungannya dengan kelahiran calon keponakan barunya. Tetapi memikirkan dirinya tidak akan pernah punya anak dengan Thalia, wanita yang dia pikir akan menjadi ibu bagi semua anak-anaknya. Selama tiga tahun bersama Thalia, Lamar selalu menjadikan Thalia—dan calon anak-anak mereka—sebagai faktor terbesar pengambilan keputusan dan pembuatan rencana masa depan. Sekarang setelah Thalia tiada, Lamar kehilangan arah. Hanyut. Tersesat. Hidupnya laksana kapal tanpa kemudi. Seperti kompas yang tidak bisa lagi membedakan selatan dan utara.
Bekerja dan tinggal di Amerika tidak lagi menarik bagi Lamar. Hell, Lamar kehilangan keinginan bekerja. Setelah menangis di tengah kantor yang sedang sibuk, karena menerima kabar buruk yang tidak pernah dia bayangkan ... Lamar tidak ingin kembali bertemu dengan orang-orang yang menyaksikannya pada kondisi terburuk dalam hidupnya. Sepanjang dia bekerja, tidak pernah sekalipun ada laki-laki yang ambruk dan menangis dalam perjalanan menuju ruang rapat. Oleh karena itu, pada saat cuti memakamkan tunangannya, Lamar mengirimkan surat pengunduran diri dengan alasan ingin fokus menata mental. Dua minggu kemudian, Lamar resmi menjadi pengangguran.
"Nanti malam ... apa kamu mau makan malam denganku?" Lamar tidak ingin sendirian pada tanggal kematian Thalia. Tidak ingin menangis lagi atau Thalia akan kecewa padanya.
"Aku ingin. Tapi ... aku nggak bisa pergi mendadak. Kalau kamu mau menunda besok malam atau lusa, mungkin aku bisa."
Masalahnya Lamar ingin pergi hari ini. Ingin memiliki teman untuk merayakan hidup Thalia. Tetapi penolakan Malissa ... hell, tidak seharusnya membuat Lamar kecewa. Sebaliknya, Lamar herus berterima kasih kepada Malissa. Karena dengan begini Lamar tidak perlu melibatkan Malissa dalam hidupnya yang carut-marut. Laki-laki yang tidak punya visi ke depan yang jelas seperti dirinya, tidak berhak mendapatkan wanita luar biasa seperti Malissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIGHT TIME TO FALL IN LOVE
Lãng mạnDari penulis A Wedding Come True dan My Bittersweet Marriage, pemenang The Wattys 2021 Kategori Romance: Ketika rencananya untuk menikah dipupus takdir, Lamar Karlsson memutuskan pulang ke Indonesia. Meninggalkan segalanya--termasuk karier sebagai s...