Gimana kabar minggu ini, teman? Kebahagiaan di level berapa nih, dari 1 sd 10? Punyaku 5 huhuhu I have a sad :-( Seperti biasa, aku tunggu komentar kalian ya, supaya bikin aku semangat. Terima kasih sudah baca.
Love, Vihara(IG/FB/Twitter/TikTok ikavihara, WA 083155861228)
***
Hari ini berlalu dengan menyenangkan. Banyak orang datang dan membawa pulang apa yang mereka butuhkan dan bisa mereka temukan di sini. Lima orang relawan—semuanya lansia, kecuali Indri—membantu Malissa hari ini. Yang paling berkesan bagi Malissa adalah seorang anak berusia sepuluh tahun, baru pulang sekolah dan datang ke sini bersama kakeknya. Wajahnya begitu bahagia ketika Malissa mengatakan dia boleh membawa pulang buku-buku yang ingin dia baca. Tidak perlu dikembalikan.
"Mbak, ada orang datang nganter kulkas." Indri, yang bersiap akan pergi ke kampus, menghampiri Malissa yang sedang mengatur beberapa panci, yang disumbangkan oleh pabrik pembuatnya, yang letaknya tidak jauh dari sini.
"Kulkas? Kita nggak beli kulkas." Malissa mengerutkan kening dan bergegas ke depan.
Di Instagram, memang Malissa mengunggah rencana pengumpulan donasi supaya bisa memiliki kulkas yang lebih besar. Tetapi rencana tersebut belum dieksekusi. Jadi dana belum tersedia.
Benar kata Indri. Di halaman Toko Kita Bersaudara terparkir sebuah truk putih. Nama sebuah toko elektronik tertera di pintu.
"Ibu Malissa?" Laki-laki berseragam biru—memegang clipboard di tangan—tersenyum kepada Malissa. "Kami mengantar kulkas untuk Ibu. Mau ditaruh di mana?"
Sebuah kulkas—showcase tiga pintu—sudah berada di teras Toko Kita Bersama.
"Tapi saya nggak beli kulkas." Meski bibirnya berkata demikian, tapi tangan Malissa tetap menerima beberapa lembar kertas dari laki-laki tersebut.
"Saya hanya ditugaskan mengantar ke sini, Bu."
"Di samping kulkas lama." Karena tidak ingin menghambat kerja tiga pegawai toko elektronik, nanti saja Malissa akan mencari tahu siapa yang mengirimkan kulkas tersebut,
Pengunjung dan relawan berkerumun untuk melihat kulkas baru yang sangat besar itu.
Setelah kulkas dinyalakan—lampu di dalamnya terang sekali, pasti akan membuat sayuran dan apa pun yang berada di sana lebih menyelerakan—Malissa menandatangani slip tanda terima. Juga menerima kartu garansi dan buku petunjuk penggunaan.
Tidak hanya itu, pegawai toko elektronik huga menyampaikan hadiah lain. "Ini titipan dari layanan servis resmi, Bu. Kalau ada kerusakan, mau servis, nanti nggak akan kena biaya. Kalau rusak betul dan nggak bisa dipakai, nanti akan dikirim barang baru."
Malissa benar-benar tidak bisa memikirkan siapa orang baik yang mengirimkan hadiah istimewa ini. Harus diketahui siapa pengirimnya, sebab Malissa menghindari donasi tanpa nama. Nama donatur bisa dirahasiakan dari pengunjung toko dan relawan, tapi Malissa harus tahu. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Ini ... apa saya boleh tahu siapa yang membelinya?"
"Saya cuma mengirim saja, Bu. Mungkin Ibu bisa telepon ke toko kami."
Malissa mengangguk, mengucapkan terima kasih, lalu meneliti setiap sudut kulkas baru tersebut. Dengan kulkas ini, makanan segar akan bertahan lebih lama. Suhunya lebih dingin daripada kulkas kecil milik mereka. Ada stiker di bagian belakang kulkas. Tulisannya kecil sekali. Dengan bantuan kamera ponsel—yang bisa memperbesar objek sampai sepuluh kali—Malissa bisa membacanya. Untuk Toko Kita Bersaudara, dari keluarga Karlsson: Karl, Elmar, Alesha, Halmar, Renae dan Lamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIGHT TIME TO FALL IN LOVE
RomanceDari penulis A Wedding Come True dan My Bittersweet Marriage, pemenang The Wattys 2021 Kategori Romance: Ketika rencananya untuk menikah dipupus takdir, Lamar Karlsson memutuskan pulang ke Indonesia. Meninggalkan segalanya--termasuk karier sebagai s...