Part 4

61 5 1
                                    

04. Bertemu Kakak tercinta.

( I Love You )

Wajah Marshel seketika tersenyum tipis, karena Rangga adik sepupunya itu memberi tahunya, jika ia tau dimana keberadaan Marcellina

“Serius kan? Really?!” tanya Marshel, lidahnya terasa kelu, tapi senyuman di bibirnya seakan tak pernah luntur.

“Iya Bang. Really,” balas Rangga.

“Sekarang dia dimana?”

“Dia sekolah disini. Pastinya Bang, Lo sering ketemu!”

“Ya kali! Kalo Gue sering ketemu ya udah Gue bawa balik tuh kak Lina!” balas Marshel sedikit bergurau.

“Kalo Abang nggak percaya, ayo ikut Gue Bang!”

“Oke, awas aja Lo booing Gue! Gue sunatin Lo,” balas Marshel.

***

Marshel sedikit terheran, ini adalah koridor yang terhubung dengan kelasnya. Kelas bahasa.

Dan benar saja. Marshel yang bersedia membuntuti Rangga hanya pasrah.

“Nata?!” panggil Rangga, Marshel sedikit menyerit heran.

“Iya Ngga? Ada apa?!” Nata menatap kedua arijoli itu.

“Boleh ikut kami sebentar?”

Melihat Nata mengangguk, Rangga tersenyum lekat. “Kita ke taman aja!” usul Nata.

Setelah sampai di taman. Mereka duduk berhadapan dengan Nata. “Ada apa sebenarnya ini? Kenapa kalian menatap diriku begitu?” tanya Nata.

‘Oh, shit! Mungkin rencanaku akan terbongkar hari ini!’ batin Nata, dirinya memang sudah was-was sedari tadi.

“Boleh kamu jujur?” Nata hanya mengangguk.

“Aku paham, kalian mencari diriku hanya untuk mencari tahu keberadaan Marcellina kan? Baiklah, Marshel, Aku Marcellina mau kau percaya dengan diriku atau tidak, Aku tidak perduli, tapi tolong jaga rahasia milikku!” saat Nata ingin melangkah pergi. Tangannya dicekal oleh Marshel. “Apa bukti kalo kau adalah kakakku? Aku percaya tapi bukan sepenuhnya!”

“Pulang sekolah, langsung ke apartemenku! Rangga antarkan Marshel. Aku mau ke Caffe!” perintah Nata. Rangga mengangguk, sementara Marshel sedang menimang-nimang jika gadis cupu itu saudara kembarnya.

“Ngga! Gue bukanya nggk percaya sama Lo! Tapi serius kakak Gue gadis cupu, dekil kaya dia?!”

“Tenang aja! Kakak Lo nggak seburuk yang Lo kira Bang! Dia malahan cantik pake banget!”

“Kaga ridho Gue kalo Lina sama Lo! Yang ada Gue darah tinggi!” Marshel sedikit bergurau untuk mencairkan suasana.

***

Pulang sekolah, kini Marshel telah tiba di mansion di kawasan Adytama.

Ya rumah milik kedua orangtuanya. “Kamu mau kemana Ngga? Rapi banget?!” tanya Bunda, yang sedang menonton televisi di ruang keluarga.

“Janjian sama Rangga Bun!”

“Oh, y—” ucapan Bunda kini terpotong.

“Pak, Bu! Tolongin tetangga sebelah, dia pingsan, kayaknya dia sendirian deh Bu, saya kasian lihat dia!” ucap Bi Marni dengan nafas tak beraturan, dirinya melihat tetangga sebelah yang sedang terkapar di depan pintu utama, saat Bi Marni ingin berbagi makanan.

***

Alien menatap keseluruhan berwarna putih, kepalanya masih sedikit pusing. “Gue dimana ini?”

Perubahan Gadis Cupu [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang