Part 7

57 5 0
                                    

07. Dafa Mahesa Januar

Kini seorang cowok dengan pakaian satu sett kemeja batik baru turun dari pesawat, di bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Kini tujuannya adalah menuju perumahan Adytama, dimana ia akan menemui keluarga Albacete.

Mobil bercat putih itu melaju membelah jalanan di ibukota, tujuannya hanya satu. Lalu lalang, dan padatnya kota Jakarta membuat dirinya sedikit jengah, dan memutuskan untuk beristirahat setelah perjalanan jauh.

***

Sedangkan Natalia Ameli, gadis cantik dan imut ini masih saja dibully oleh Amara dkk, ntah apa yang membuat dirinya harus mendapatkan bullying dari mereka.

Jambakan luar biasa kini berada di rambutnya, hingga kepala miliknya dibenturkan oleh Amara di tembok toilet wanita.

"Awss, sakit," cicitnya. Nata hanya pasrah, toh terus begini.

"Ini, hukuman buat Lo yang udah permaluin Gue kemarin di lapangan!"

Amara masih saja membenturkan kepalanya didinding toilet, sepertinya Natalia sudah tak tahan hingga ia pingsan, kemudian Amara dkk hanya meninggalkannya.

"Oke, ututu, selamat tinggal," ejek Amara dkk dan langsung pergi dari toilet, dengan kecepatan tak lupa cepat-cepat mengunci pintunya. Dengan jahilnya mereka menempelkan kertas dengan tulisan.

Toilet rusak, harap
Memakai toilet sebelah,
Terimakasih.

"Selamat Nata, Lo terkurung di toilet, hahaha," tak tahu saja bawa yang di kelas sedang kelimpungan mencari sahabatnya.

***

Cowok berkemeja batik, itu melangkah menuju perkarangan kediaman keluarga Albacete, dikawasan Adytama.

Ia kemudian menekan bel, tak lama, wanita paruh baya dengan pakaian pembantu membukakan pintu untuknya.

Ceklek

"Eh, Mas Dafa ya?" cowok berkemeja batik itu mengangguk, seraya bertanya. "Bunda Nita nya ada Bu?" tanya Dafa.

"Ada kok Mas, kebetulan Nyonya barusan pulang, ayo silahkan masuk Mas!" sesuai dengan perintah, Dafa menunggu Bunda Nita di ruang tamu. Bi Marni membawakan es teh manis, begitupun sedikit cemilan.

"Eh, Dafa!" seru Bunda Nita, ia langsung menghampiri Tantenya yang sudah dianggap Bundanya setelah kepergian mendiang orangtuanya, lagian Dafa adalah saudara sepersusuan Marcellina dan Marshel.

Dekapan hangat menyambut kedatangan Dafa. "Bun? Ayah ada?" tanyanya lagi. Bunda menjawab, "Ayah belum pulang, Marcellina juga Marshel juga belum pulang kok Daf, Bunda juga baru aja."

"Bun, kedatangan Dafa ke Indonesia, Dafa mau bilang dengan Bunda sama Ayah langsung, sekalian ziarah ke makam Mami dan Papa. Dafa soalnya-, eh nanti aja bilangnya Bun. Oh ya, Lina udah ketemu Bun? Syukur Alhamdulillah Bunda, Dafa ikut senang," ucap Dafa, kemudian tersenyum tipis.

Biodata Dafa:

Hai kenalin Saya Dafa Mahesa Januar, umur Saya 24 Tahun, Saya tinggal di Korea Selatan. Saya adalah sepupu Lina dan Arshel, tapi juga lebih tepatnya, Saya adalah saudara sepersusuan Marcellina.
Terimakasih.

***

Lilis sekarang sedang kelimpungan mencari Nata, tak ada kabar dari istirahat sampai jam pelajaran hampir berakhir, dirinya sempat tak fokus hingga sesekali ditegur oleh gurunya.

Perubahan Gadis Cupu [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang