Prisoner

249 29 20
                                    








#####

Beberapa minggu berlalu dengan perubahan sikap Yuri yang sangat signifikan. Bahkan Jessica beberapa kali harus memikirkan lagi secara terus-menerus sikap dari si tan itu.

Apalagi tentang satu hal ini. Yuri bahkan hampir jarang mencumbunya. Pikirnya ada sesuatu yang salah. Itu benar-benar sesuatu yang salah hingga membuat tan itu bersikap demikian.

Salah 'kan? Tapi..

Tidak ada yang salah sebenarnya. Jika benar ada sesuatu yang salah maka Yuri tidak akan mengajaknya makan diluar secara terus-menerus. Atau menghabiskan akhir pekan bersamanya.

Jika dikatakan gadis itu lebih memilih tidur dengan wanita lain misalnya. Tapi ia bahkan selalu pulang ke apartemen dan hanya menghabiskan waktu dengan obrolan dan semacamnya.

Apa Yuri berada di periode tertentu? Misalnya gadis itu sedang lelah dengan seks? Apakah iya?

Mungkin bagi orang lain itu terdengar masuk akal tapi untuk Jessica, ia tidak akan pernah berpikir demikian.

Si Yuri seperti itu? Yang benar saja. Jika Jessica bisa menggambarkan Yuri seperti apa, gadis itu adalah ahli dalam 'timing seks' Yuri mungkin manusia biasa yang bisa saja lelah, tapi gadis itu sungguh memiliki perhitungan. Memikirkan Yuri lelah karena seks adalah 'mustahil.'

Dan untuk pikiran-pikiran sialnya yang lain. Itu hanya kebisingan. Benar! Kebisingan yang tak berarti.

Yuri mungkin ingin lebih mengenalnya ketimbang menjadi 'teman tidur'?

Ha! Jessica sadarlah! Bukankah itu lebih mustahil daripada kemungkinan Yuri kelelahan akan seks.

"Ya benar mustahil"

Ia sedang membersihkan beberapa alat dari kafe, hingga sedikit membantingnya saat pikirannya malah memikirkan yang tidak-tidak.

"Apa yang mustahil?"

Yang lain menyahut merasa aneh. Itu adalah Suho yang melihatnya dengan alis berkerut.

"Ne?"

"Nuna mengatakan mustahil?"

"Ah!" Jessica menggaruk kepalanya dengan bodoh. "Tidak ada"

Suho hanya menerima kebodohan itu dengan anggukan lalu terdiam sesaat.

"Hmmm.. Nuna-- apa kau di jemput lagi?"

"Kenapa?"

Gadis itu lebih dulu bertanya untuk memastikan.

"Tidak-- hanya saja belakangan nuna selalu dijemput"

"Benar"

"Apa.. Yuri nuna?"

"Huhh?" Jessica menghentikan tangannya yang tadinya sibuk. Ia menatap Suho penuh tanya. "Yuri?"

"Eoh Yuri nuna! Dia teman serumahmu 'kan?"

"Benar tapi b--bagaimana kau tahu?"

"Ah! Apa Yuri nuna tidak mengatakan apapun padamu?"

Jessica hanya menggeleng menunggu penjelasan dari Suho.

Sedangkan pria itu seperti terjebak oleh jebakannya sendiri. Yang ia tahu bahwa ada sesuatu yang seharusnya tidak ia katakan. Bukankah itu terlihat sangat jelas dari raut terkejut Jessica?

"Itu.. Aku harus membuang sampah dulu"

Dengan cepat Jessica menahan pergelangan pria itu saat yang bersangkutan ingin menghindar.

STUPID ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang