Strangers

207 33 29
                                    





Jessica pov

Aku berjalan di padatnya kota Seoul, udara malam cukup dingin menusuk kulitku. Setelah seharian bekerja membuat perutku protes meminta untuk diisi jadi aku memutuskan mampir dulu di kedai Subway untuk membeli minuman dan roti isi. Aku membawanya pulang untukku makan di rumah karena tubuhku sudah lelah dan ingin segera istirahat.

Sekitar seminggu lamanya aku bekerja di sebuah cafe shop. Setelah aku terikat hubungan dengan Yuri aku sempat bekerja di beberapa tempat. Karena Yuri pun tidak pernah melarangku jadi aku masih senang bekerja diluar meski sebenarnya tanpa bekerja pun secara finansial aku telah tercukupi. Hanya saja aku ingin melakukan sesuatu yang lebih berharga dengan mengisi waktu senggangku dengan bekerja.

Aku sempat berpindah-pindah tempat kerja karena merasa tidak cocok dengan jam kerjanya. Ada beberapa lagi karena Yuri yang memintaku untuk keluar. Ya, kadang entah ia tahu dari siapa bahwa rekan kerjaku katanya menyukaiku padahal aku sendiri tidak tahu apapun. Jadi aku sempat tidak bekerja selama hampir satu tahun belakangan karena keinginan Yuri. Saat Yuri yang meminta maka aku tidak bisa menolaknya lagi karena aku adalah wanita yang sudah ia sewa. Bukankah seperti itu?

Aku sempat salah paham tentang ini, ku kira awalnya Yuri merasa cemburu namun setelah ku pikir-pikir lagi bukankah itu terdengar konyol?

Tentu saja Yuri merasa jengkel. Mengetahui orang lain tertarik denganku dan pastinya ia takut aku memiliki hubungan dengan orang lain dibelakangnya. Tentunya bukan karena perasaan cemburu semacam itu. Namun lebih tepatnya karena aku adalah wanita bayarannya, jadi ia tidak ingin berbagi tubuhku dengan orang lain sedangkan ia sudah mengeluarkan uangnya untukku.

Terkadang dugaan seperti itu terus saja menyakitiku. Memikirkan Yuri yang melihatku dengan cara pandang seperti 'itu' sangat melukai harga diriku. Meski benar aku adalah 'wanita jalang' yang menjual tubuhku untuk menghasilkan uang tapi aku tidak pernah berhubungan badan sebelumnya dengan orang lain, seorang pria atau bahkan wanita selain Yuri. Ini benar-benar konyol jika aku malah merasa sakit hati dengan sebutan 'wanita jalang' meski aku hanya melakukannya dengan Yuri namun hal itu sama sekali tidak merubah apapun, aku tetap wanita yang dibayar untuk memuaskan nafsu dari Yuri.

Jadi apakah aku masih marah jika beberapa orang menyebutku dengan wanita jalang? Ya, aku masih sangat marah, aku benar-benar konyol dan seseorang yang tidak tahu malu.

Ku masukkan beberapa digit angka untuk membuka pintu apartemenku. Baru saja berada diambang pintu mataku dengan jelas menangkap sepasang sepatu milik Yuri dan sepasang sepatu milik wanita lain.

Lagi?

Aku berjalan menuju ruang tamu dan benar saja, penampakan seperti ini lagi yang kulihat. Meski sering kali terjadi namun entah mengapa aku masih saja merasa jengkel. Yuri dengan seorang wanita terlibat ciuman panas, dan wanita itu yang saat ini berada di pangkuannya terlihat membuka satu persatu kancing kemeja Yuri dengan buru-buru namun saat Yuri menangkap kehadiranku ia menahan wanita itu lalu menatapku.

Ya aku tidak perlu mempedulikannya dan hanya perlu berlalu dari sana. Aku masuk ke dalam kamar dengan membanting pintu cukup keras, rasa laparku tiba-tiba saja lenyap. Apakah aku marah? Tentu saja, Yuri bisa saja melakukan hal seperti ini diluar atau di rumahnya, kenapa ia sangat suka membawa para wanita di apartemen ini?

Meski apartemen ini miliknya namun tetap saja tempat ini adalah tempat tinggalku satu-satunya. Aku tidak memiliki tujuan lain meski ia sering membawa wanita-wanita asing kemari aku tidak bisa protes. Meski aku sangat terganggu aku tidak bisa marah. Aku sadar tempatku hanya sebatas ini.

See! Bahkan keduanya terlalu gila hingga suara decakan dan desahan terdengar sampai kamarku. Inilah yang ku maksud, Yuri tidak benar-benar puas melakukan hubungan 'intim' bersamaku buktinya ia terus saja mencumbui para wanita asing yang ia bawa entah darimana asalnya. Apakah mungkin karena ia tidak bisa mabuk saat bersamaku itu sebabnya ia tidak merasa puas denganku? Meski aku tidak tahu pasti namun aku selalu menangkap Yuri selalu mabuk, when she's having sex with stranger women.

STUPID ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang