SLUT

185 16 8
                                    









#####

Seperti yang diketahui bahwa hubungan yang mengikat Yuri dan Jessica adalah sebuah rahasia. Rahasia terburuk yang dimiliki Yuri. Rahasia tergelap yang dimiliki Jessica.

Itu tidak dianggap benar untuk banyak orang. Bagi Jessica ketika orang-orang sekelilingnya tahu bahwa ia adalah wanita yang menghasilkan uang dengan menjadi pelacur. Maka tatapan kotor akan menghukumnya ia tahu pasti. Meski sebenarnya keadaannya yang tidak menguntungkan yang menjebaknya seperti itu.

Tapi apakah orang lain ingin tahu tentang hal yang lain? Tidak! Ia tetap pelacur dimata orang lain.

Lalu Yuri?

Itu lebih buruk lagi. Memikirkan tiba-tiba media massa menyorot Yuri karenanya, membuat batu besar seperti menghantam kepalanya. Itu cukup mudah untuknya menghindar, ia bisa berpindah tempat lalu memulai kehidupan baru. Tapi Yuri? Wanita itu tidak akan bebas semudah itu. Ia akan di sorot karena ia adalah salah-satu pemimpin perusahaan ternama di Korea. Namanya akan menjadi bahan bulan-bulanan. Hanya memikirkan itu saja membuat kerongkongan Jessica mengering. Ia adalah cacat terbesar bagi hidup Yuri. Dan ia menyesalinya.

Panggilan masuk dari ia yang menjadi pikiran terbesar untuknya saat ini. Kwon Yuri.

"Halo?" Jessica menyapa dengan suara yang ia buat senormal mungkin.

"Eoh Sica-yaa! Apa kau masih di kafe?"

"Ya!"

"Ah! Aku ingin memberitahumu jika aku tidak bisa menjemputmu"

Dan itu hanyalah panggilan basa-basi seperti biasanya. Juga hal tentang 'menjemput' sebenarnya Jessica telah menolaknya berkali-kali. Tapi Yuri masih bersikeras dan ia tidak bisa melakukan apapun tentang itu.

"Tidak masalah! Aku juga harus bekerja over time" Jessica membuat alasan. Ia akan mengatakan lebih banyak lagi namun Yuri menyela.

"Sayangnya aku juga tidak bisa menjemputmu saat itu" suara Yuri terdengar menyesal. "Sepertinya aku pulang sedikit terlambat! Ada sesuatu yang harus ku kerjakan"

Jessica bernapas lega karena merasa timing-nya sangat menguntungkan. Ia tidak harus beralasan lagi pada Yuri. Ia bisa mendatangi undangan wanita itu tanpa Yuri mengetahui apapun.

"Apa kau masih disana?" Yuri bicara lagi merasa tidak mendapat tanggapan apapun.

"Eoh! Kau tidak perlu ke apartemen kalau begitu"

Jessica mengatakan hal itu atas dasar perkiraan jarak antara perusahaan ke apartemen jauh lebih memakan waktu. Tempat tinggal Yuri jauh lebih dekat, itu hanya memakan waktu dua puluh menit. Meski Jessica tidak pernah tahu dimana tepatnya atau mengetahui bagaimana tempat tinggal dari Yuri. Tapi ia tahu dimana letak rumah itu.

"Tidak! Aku akan tetap pulang ke apartemen. Tapi kau tidak perlu menungguku"

Dan itu juga masalahnya. Yuri hampir tidak pernah tidak pulang ke apartemen belakangan. Ia datang setiap hari seperti tempat itu adalah tempat tinggal aslinya. Meski ia datang hanya untuk mengerjakan tugas kantornya. Meski itu adalah hari liburnya. Ia akan menghabiskan waktu disana seolah-olah itu adalah rumah pribadinya.

"Baiklah!"

"Apa ada yang salah?" Yuri bertanya curiga.

"Hah?"

"Suaramu terdengar berbeda! Apa kau memiliki masalah?"

"Tidak! Tidak ada yang salah?"

"Benarkah?"

"Eoh! Semoga pekerjaanmu berjalan lancar" Jessica mengalihkan pembicaraan. "Sudah ya aku harus bekerja! Sampai jumpa nanti"

"Eoh! Hubungi aku jika terjadi sesuatu"

STUPID ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang