Baru Juga Bisa Menjadi Lama
"Doppelganger"
.
.
Boboiboy Galaxy ©Animonsta Studios
Mechamato ©Animonsta StudiosBoboiboy Fanfiction ©Sei Eonni
•••
"Gem, coba anggep Taufan bukan Abang lu!"
"Apa maksud?"
"Aw!"
Gempa tersentak. Salahkan Gopal yang tiba-tiba melontarkan pertanyaan aneh (baginya) sampai membuatnya tak sengaja menekan agak kuat luka Taufan yang sedang dia obati.
"Ma-maaf, Kak, gak sengaja," ucapnya.
"Lu sih," tuding salah seorang teman Gopal bernama Fang.
"Apa? Gue cuma nanya aja."
Blaze menggeleng sambil mendecak-decak pada Gopal, kemudian atensinya teralih melihat kedua Kakaknya duduk di ranjang UKS. Niatnya ingin mengajak mereka makan siang bareng di kantin, dia malah menemukan mereka sibuk di UKS. 10 menit waktu istirahat berlalu percuma hanya untuk mencari keberadaan Gempa dan Taufan.
"Bibirnya Kak Ufan kenapa bisa sobek begitu?" tanya Blaze.
"Habis cipokkan."
"HEH FITNAH LU- Uek!" Kapas yang dibalur obat merah untuk mengobati lukanya itu masuk ke mulut Taufan.
"Dah tau lagi diobatin malah ngomong," cibir Gempa, meski dia juga kontra dengan jawaban Fang yang ambigu itu. Toh, luka Taufan ada karena ulahnya, tapi dia tidak merasa bersalah karena Taufan pantas menerimanya perihal perkara di jalan pagi tadi.
Usai Gempa mengobati Taufan, barulah mereka pergi ke kantin bersama. Inginnya kembali saja ke kelas karena jam istirahat akan segera berakhir, tapi Blaze bilang Solar sudah menunggu di sana. Entah dia sudah kembali sendiri ke kelasnya atau belum. Sesampainya di kantin, ternyata Solar masih menunggu sambil memainkan HPnya bersama dengan dua perempuan yang terlihat seperti sedang berdiskusi duduk menghadap Solar.
"Lah, belum dipesen makanannya?" tanya Blaze seraya duduk di samping Solar.
Yang dihampiri pun melirik ke arah Blaze yang tercelingak-celinguk melihat meja. Dua perempuan yakni Yaya dan sohibnya bernama Ying juga berdalih dari diskusi mereka begitu sadar mereka yang ditunggu-tunggu sudah tiba. Gempa dan Taufan menempati tempat duduk bersama Yaya dan Ying, sedangkan Gopal dan Fang bersama Blaze dan Solar.
Lalu Solar angkat bahu dan menjawab, "aku gak tahu Kakak maunya makan apa. Lagian nyari Kak Gempa sama Kak Ufan kenapa lama banget?"
"Tahu tuh." Blaze menunjuk kedua Kakaknya dengan dagu.
"Dey! Gak ada yang mau mesen gitu? Laper nih," celetuk Gopal sambil mengusap perutnya.
"Mending semuanya disamain aja. Waktunya udah mepet. Aku mau beli bakso, gimana?"
Serentak Taufan, Blaze, dan Gopal angkat tangan setuju pada Gempa, sementara yang lain hanya mengangguk. Setelah Gempa memalak- ralat, mengumpulkan uang mereka untuk dibarengi, barulah dia pergi memesan bakso.
"Bibir Kak Ufan kenapa, tuh?" tanya Solar sambil menunjuk ke arah luka di bibir Taufan.
"Habis cipo-!"
Satu hantaman alas sepatu pantofel berhasil tepat mengenai wajah Fang sebelum dia menyelesaikan kata ambigu itu lagi. Sepatu punya Ying, tapi yang melempar adalah Taufan. Yaya dan Solar meringis kasihan melihat wajah Fang yang berbekas kotoran alas sepatu, sedangkan Blaze dan Gopal berusaha menahan tawa walau akhirnya lepas juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baru Juga Bisa Menjadi Lama | Boboiboy Fanfiction
FanfictionMendapat sesuatu yang baru dari orang lain bisa menjadi suatu hal yang disenangi atau dikecewakan. Itu tergantung bagaimana tiap individu menerimanya. Malam di hari itu, saat air mata langit deras membasahi seluruh penjuru Ibukota, empat bersaudara...