Bagian 5 : Hilang

182 40 3
                                    

Baru Juga Bisa Menjadi Lama
"Hilang"
.
.
Boboiboy Galaxy ©Animonsta Studios
Mechamato ©Animonsta Studios

Boboiboy Fanfiction ©Sei Eonni

•••

Matahari telah tergelincir. Siswa-siswi SMA Rintis mulai berhamburan keluar dari dalam kelas begitu bel waktu pulang berbunyi. Hari Sabtu yang seharusnya menjadi hari bersantai dari kegiatan klub ternyata tidak memberi Taufan kesempatan untuk menyambut itu. Sebagai seorang yang menjabat menjadi ketua klub skateboard, hari ini dia diharuskan hadir untuk memberi sambutan pada anggota baru dari kelas sepuluh.

Acara itu tidak berlangsung lama sehingga membuat Taufan mendesah lega. Rasanya dia ingin bergegas menemui saudara-saudaranya dan pulang seusai ini. Belum saja dia keluar dari tempat klub, seseorang menahannya pergi.

"Fan! Mau kemana lu?" tanya seorang rekannya.

Taufan tersentak. Kemudian dia berbalik menghadap rekannya yang merupakan wakil ketua klub skateboard itu sambil cengengesan.

"Mau pulang..?" jawabnya ragu.

"Lah kita 'kan harus sidang caketu dan cawaketu klub dulu."

"Disuruh siapa??"

"Disuruh ketos. Ingat rapat klub sama OSIS senin kemarin?"

Sejenak Taufan terdiam. Seingatnya senin kemarin dia dan wakilnya, sebut saja namanya Edo, memang menghadiri rapat klub dengan OSIS. Dia ingat acara itu sudah sampai ketika Yaya selaku ketua OSIS akan berpidato. Tiba-tiba ingatannya buram pada saat Yaya sedang menyampaikan bagian pembuka pidato.

"Udah ingat?"

"Ingat, sih. Tapi gue gak denger kita disuruh sidang caketu cawaketu."

Edo tepuk jidat. "Ya iyalah, lu tidur dipertengahan rapat."

Dengan wajah tanpa dosa Taufan hanya ber-oh. Jika saja Taufan yang jadi wakil ketua, Edo mau banget berkesempatan menempeleng kepalanya.

"Kita dapat bagian hari ini, yang lain juga udah bantu nyiapin sidang," kata Edo.

Taufan menghela nafas. "Ya udah, deh. Gue mau kabarin Gempa dulu bentar."

Di lain tempat, ternyata Gempa menunggu Taufan di tempat parkir bersama Solar dan Yaya. Taufan sudah bilang padanya kalau dia akan sedikit lama dengan urusan klubnya, sama halnya dengan Blaze yang memiliki kesibukkan serupa seperti Taufan. Mereka bertiga sedang duduk di kursi panjang yang ada di tempat parkir itu. Meski terlihat begitu, mereka nampak sibuk dengan aktivitas bosan masing-masing seperti Gempa dalam diam sedang memerhatikan siswa-siswi lain berlalu lalang, Solar asyik berkutat dengan HPnya, dan Yaya dengan novelnya.

"Kak Gempa! Solar! Yaya!"

Atensi mereka bertiga pun beralih ke arah Blaze yang sedang meluncurkan skateboardnya menghampiri mereka. Setibanya dia di hadapan mereka, Blaze menghentikan papannya dengan teknik ollie. Bersamaan dengan ketibaan Blaze, Gempa mendapati HPnya berbunyi tanda notifikasi pesan masuk.

"Eleh, mau pamer, tuh," ledek Solar.

"Nggaklah, Kak Ufan masih jagonya. Lompatan gue masih rendah," sanggah Blaze.

Baru Juga Bisa Menjadi Lama | Boboiboy FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang