Bagian 6 : Ayo Bebas Bersama! (1)

167 38 5
                                    

Baru Juga Bisa Menjadi Lama
"Ayo Bebas Bersama! (1)"
.
.
Boboiboy Galaxy ©Animonsta Studios
Mechamato ©Animonsta Studios

Boboiboy Fanfiction ©Sei Eonni

•••

Perak yang dimiliki si bungsu di kedua matanya kembali menampakkan warnanya dari balik kelopak. Visinya yang kabur membuatnya sulit untuk melihat sekitarnya meski sudah berkedip berulang kali. Kacamata! Benda yang selalu bertengger di batang hidungnya itu hilang. Solar ingin mencarinya, tetapi kedua tangan dan kakinya tidak bisa digerakkan lantaran diikat. Dia berteriak minta tolong pun akan percuma jika mulutnya tak bisa bebas dari sesuatu yang membekapnya.

'Apa ini? Aku diculik?' batinnya bertanya-tanya, karena seingatnya dia sedang duduk bersama Blaze sambil melihat-lihat postingan followingnya di instagram. Tak tahu bagaimana dia bisa tidak sadarkan diri dan berakhir dalam keadaan terikat dan terbekap sekarang.

"Hai kamu!"

Solar berjengit. Dia menoleh ke arah asal suara yang menyapanya tadi. Visi minusnya menangkap bayang-bayang seseorang yang samar. Instingnya mengatakan untuk waspada, lalu Solar mencoba menyeret tubuhnya sedikit menjauh dari orang itu.

"Eh jangan takut! Aku juga diculik kayak kamu, kok," katanya.

Kedua alis Solar menukik ke bawah. Jika memang orang itu juga merupakan korban, kenapa dia bisa berbicara seolah tidak dibekap seperti Solar?

Tiba-tiba suara seperti terseret terdengar mendekati Solar. Dia menutup mata dan menunduk saking paniknya tak tahu apa yang akan dilakukan orang itu. Suara seret itu mendekat menuju belakang Solar, lalu dirasakannya ikatan yang mengikat tangannya terlepas. Solar terbelalak kaget, tidak mengerti kenapa ikatannya dilepas begitu saja. Kemudian orang itu berpindah tempat ke hadapan Solar untuk melepaskan selotip yang membekap mulutnya.

Solar memegang pergelangan tangannya yang ngilu oleh bekas ikat. Dia mendesah lega, akhirnya dia bebas bergerak meski kedua kakinya masih terikat. Dia ingin mengucap terimakasih, namun kewaspadaannya seperti menyuruhnya untuk diam saja. Orang yang sudah membebaskannya itu juga tidak lagi bersuara dan masih terdiam di depannya. Solar mengeryit bingung.

"Ada apa? Kok diam?" tanyanya.

Orang itu tersentak kecil, lalu dia menggeleng dan menjawab, "gak apa-apa. Kayaknya aku udah gak asing sama muka kamu."

Sebelah alis Solar naik. "Kita pernah bertemu sebelumnya?"

"Gak pernah, sih. Hehe," kekeh orang itu.

Setelahnya hanya ada hening. Lagi-lagi suara terseret terdengar, sepertinya orang itu pindah tempat lagi dan duduk di sebelah Solar. Solar mungkin suka keheningan, namun tidak jika bercampur dengan perasaan canggung. Sudah dia tidak bisa melihat seperti apa orang di sebelahnya itu dan di mana mereka sekarang, ditambah dia bingung bagaimana menghadapi orang yang tak dikenalnya itu.

"Omong-omong, bagaimana kau bisa tidak dibelenggu sepertiku tadi?" Solar memilih untuk memulai percakapan.

Sadar jika pertanyaan tadi tertuju untuknya, orang itu pun menjawab, "sebenarnya aku juga sama dibelenggu kayak kamu, cuma aku sudah sering berhasil melepaskan diri."

"Sering?"

"Yep! Aku udah terbiasa diculik. Jadi kalau aku diikat lagi, gampang aku lepasinnya!" Orang itu terdengar antusias.

Sebelah mata Solar berkedut heran mendengar intonasi ceria itu. Kemudian dia menghela nafas, dia sudah buntu untuk melanjutkan percakapannya. Orang itu juga sepertinya tidak masalah dengan diamnya Solar, dia pun bersenandung.

Baru Juga Bisa Menjadi Lama | Boboiboy FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang