pria bodoh

509 61 8
                                    

Langit gelap disertai gerimis menyelimuti Tokyo saat itu, pemandangan suram nampak di wajah semua orang yang menghadiri upacara pemakaman.

Pemakaman siapa?
Pemakaman seluruh korban di insiden Shibuya.

Gojo yang berdiri agak jauh dari kerumunan para pelayat terlihat tak sedikit pun mengangkat kepalanya, pria itu merunduk. Segala pikiran berkecamuk di dalam kepalanya, wajahnya tak nampak ekspresi apa pun namun jikalau ada yang melihat pasti tahu itu adalah ekspresi kekecewaan.

Sang Jutsushi terkuat tersegel sekali dan itu membuat banyak pihak menjadi korban, Gojo menyalahkan dirinya atas hal itu.

Gojo mengarahkan pandangan pada upacara pemakaman yang sedang berlangsung, meninggalkan bouquet bunga di bawah pohon tempat ia berdiri lalu Gojo pergi meninggalkan tempat itu tanpa menunggu prosesi pemakaman selesai.

————————————————————

Utahime,
maaf.

Samar-samar penglihatan Utahime seperti melihat Gojo menatapnya dari ujung ranjang, Utahime pelan-pelan bangun dari posisi tidur dan memfokuskan penglihatannya namun ternyata tak ada Gojo di sana.

"Aku seperti mendengar suaranya, apa barusan hanya halusinasi?" ucap Utahime setelah itu.

Terdengar langkah kaki berjalan mendekat, Utahime berpikir itu mungkin Gojo tapi sayangnya bukan. Orang itu membuka pintu dan menyapa Utahime.

"Kau sudah sadar? Bagaimana tubuhmu?" tanya Shoko.

Ya, Shoko yang masuk ke ruangan itu karena dialah yang bertugas merawat Utahime yang terluka parah, dan mereka ada di tempat khusus perawatan para jutsushi.

Utahime menggerak-gerakkan badannya lalu menjawab, "Sepertinya sudah baik-baik saja, hanya saja punggungku agak sakit mungkin karena terlalu lama terbaring,"

"Oh iya Shoko, di mana Gojo?? Kita sudah berhasil menyelamatkannya tapi aku belum sempat bertemu dengannya lagi setelah insiden itu," imbuhnya.

Shoko mengeluarkan bungkus rokok dari dalam saku jas putihnya, mengambil satu batang, menyalakannya lalu mengisapnya dengan santai.

"Hey, aku bertanya padamu! Tidak menjawab tapi malah merokok di sini?" tanya Utahime keheranan.

"Utahime, sepertinya kita mungkin tak akan bisa bertemu Satoru untuk waktu yang lama. Lebih tepatnya kita tak tahu apa bisa bertemu dengannya lagi," jawab Shoko.

Utahime mengernyitkan dahi, tak paham dengan apa yang dikatakan sahabatnya itu.

"Satoru sudah menghilang sejak satu minggu yang lalu tepatnya setelah upacara pemakaman rekan-rekan kita, tidak ada yang melihatnya sejak saat itu," jelas Shoko.

"Bahkan saat Fushiguro mencari ke ruangan Satoru, dia hanya melihat seragam yang ditinggalkan di atas kursi. Dan saat Panda mencoba mendatangi rumahnya, sama sekali tidak ada jawaban," tambahnya menjelaskan.

Jadi benar tadi hanyalah halusinasi?

Begitulah pikir Utahime setelah mendengar penjelasan dari Shoko.

Utahime terdiam sejenak, menata emosinya, lalu berkata, "Shoko, kapan aku bisa keluar dari sini? Aku ingin menemui murid-muridku, aku berharap mereka baik-baik saja."

"Dengan kondisimu sekarang mungkin dua hari lagi baru kau bisa benar-benar pulih, lukamu saat itu sangat parah bahkan kau sampai tak sadarkan diri lebih dari seminggu," jawab Shoko.

"Jangan pikirkan muridmu, mereka baik-baik saja. Sekarang kembali tidur dan pulihkan dirimu," kata Shoko sambil merebahkan badan Utahime.

"Hey, sejak kapan kau mulai merokok lagi? Aku ingat kau sudah berhenti saat aku memaksamu, kenapa sekarang kau ulangi lagi kebiasaan burukmu itu?" tanya Utahime penasaran.

Love : WAR ZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang