"Bagus jika begitu."
•
•
•
•"Gw gak tahu gimana caranya tapi gw suka hasil pekerjaan lu."
Pujian yang terlontar dari si laki-laki Kim yang akan menjadi Park itu keluar begitu saja dari bibir mungilnya. Ya, selain Juyeon adalah hacker ia juga mata-mata.
Jadi ia perintahkan untuk memantau aktivitas orang tuanya setiap hari. Dan setiap malam, Juyeon akan memberikan laporan pada tuannya itu. Bagusnya lagi, Seokjin tidak tahu itu, bukankah itu sangat hebat?
Pasalnya ayah Hongjoong itu sangat-sangat peka dengan setiap gerak-gerik yang mencurigakan, dan hal itu membuat sang ayah sering dipesan orang-orang. Untuk membunuh tentu saja.
"Terimakasih tuan."
"Yaudah, you can go."
Hacker itu membungkuk sebelum pergi dari hadapannya. Meninggalkan Hongjoong yang tengah melihat lebih lanjut hasil kerja dari Juyeon di kamarnya.
Senyum miris tersemat di bibir mungilnya saat video lanjut memutar. Maniknya melihat betapa dinginnya suasana rumah setelah ia pergi. Ayah dan ibunya bahkan bertengkar hampir setiap hari.
Kedua orangtuanya dulu tidak pernah bertengkar, bahkan masalah besar dan berat sekalipun. Tanpa sadar ia menggigit kukunya saat memikirkan cara agar kedua orangtuanya ini berhenti bertengkar.
"Impossible..gak mungkin gw minta bantuan si di dinding gedung. Bisa-bisa nanti...gak-gak!! Gak mungkin, gak mungkin.. Oke, jangan negatif thinking Kim Hongjoong."
Mungkin karena ia banyak menonton drama Korea, jadi otaknya malah memikirkan yang tidak-tidak. Mungkin ia harus mengurangi menonton drama.
Entah otaknya sedang kosong atau ide memang sedang tidak ada, hingga pukul setengah lima sore ia tidak memiliki ide untuk memikirkan caranya.
Karena bosan dan juga ia tidak juga menemukan jalan keluar, akhirnya ia memutuskan untuk berjalan-jalan keluar. Eits! Tenang saja, Seonghwa sudah memperbolehkannya untuk berjalan-jalan di mansionnya.
Masa calon istrinya dikurung doang? Kan kasihan juga :v
Sebenarnya bukan itu, katanya..."Agar kau tahu bagaimana ruangan mansion. Saat ada musuh kau bisa mencari jalan keluar sendiri tanpaku."
Begitu..
Ya meskipun alasannya begitu, setidaknya Seonghwa tahu suntuk dirinya seharian di kamar saja, pikir Hongjoong.Awalnya berjalan dengan lancar, ia sedikit demi sedikit mulai menghafal ruangan-ruangan di mansion si calon suami.
Tapi, begitu ia melewati sebuah pintu yang berbeda, padahal pintu itu hanya dihiasi cat silver saja -hiasan cat pada pintu lain warna emas-. Ia jadi curiga. Semenjak diculik, ia merasa seperti detektif di film-film.
"What are you doing in here?"
Sebuah suara mengagetkan si Kim hingga melompat kecil, ya saking kagetnya. Kepalanya ia tolehkan ke kanan dan kiri, tapi...kok tidak ada orang?
Ia yakin dengan pasti, ada orang selain dirinya disini!!
"Kau berkeliling terlalu jauh."
Hingga suara itu terdengar lagi, dan ternyata suara misterius itu berasal dari belakang tubuhnya.
Berdiri seorang wanita yang ia rasa seumuran dengan dirinya yang menatap dengan tajam, mirip tatapan Seonghwa.
"Em..Jiwon ya?"
Jangan heran, Hongjoong belum mengenal semua anggota keluarga Park. Ia bahkan tidak tahu nama orangtua Seonghwa.
Ya, si dinding itu melarangnya untuk mengenal kedua orangtuanya, meski jika mengetahui tentang adiknya sih..tidak masalah, tapi kan..kok bisa?
KAMU SEDANG MEMBACA
You Don't Know Me || SeongJoong
FanfictionSeorang ketua mafia yang dingin dan tidak tertarik memiliki pasangan, tiba-tiba jatuh cinta dengan siswa jurusan musik yang sedang makan sosis bakar di pinggir jalan. Beneran, makan sosis bakar di pinggir jalan! "COBA NGOMONG SEKALI LAGI LU ANJIR!!"...