IV

641 68 4
                                    

"Selamat tidur calon kakak ipar~"




Sudah sepuluh jam dirinya menutup mata. Hingga sekarang, ia tidak mau membuka mata cantiknya.

Sinar sang surya benar-benar hangat di luar sana, menembus korden dan jendela di kamar itu. Kicau burung menjadi sebuah lagu jika kau mendengarnya lebih dalam.

Ia mulai menggeliat tidak nyaman saat sebuah suara deburan ombak yang cukup keras mengusiknya.

Mata cantiknya perlahan terbuka. Mengerjap pelan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke indra penglihatannya.

Ia menatap interior ruangan yang ditempatinya. Ini bukan kamar miliknya. Ya, meski kamarnya cukup luas, tapi ruangan ini lebih luas dari kamarnya, bahkan kamar orangtuanya.

Oke, itu diluar topik.

Otaknya lalu mengingat kejadian semalam. EKiller!! Ia telah diculik oleh mereka! Dan menjadi tahanan sekarang.

"Sial! Sekarang aku harus apa?!"

Sekarang Hongjoong bingung harus apa.  Jika kabur pun percuma, pasukan EKiller itu sangat banyak, bisa saja ia baru bernafas dengan tenang diluar ia sudah dibawa lagi.

Melawan? Jangan bermimpi, ia melawan dua orang saja terkadang masih agak ngos-ngosan, apalagi anggota EKiller yang jumlahnya banyak.

Ia lalu beranjak dari kasur, menuju ke balkon kamar. Tapi, alangkah terkejutnya ia melihat pintu balkon juga terdapat jeruji besi yang menyebabkannya tidak bisa kabur.

Ia lalu mencoba ke pintu kamar. Tapi sama saja,pintunya terkunci, tidak memungkinkannya untuk keluar. Ia mengacak rambutnya frustasi.

Jika dilihat-lihat memang fasilitasnya lengkap, tapi ia serasa jadi tawanan korupsi jika begini caranya :'

Ia akhirnya duduk di kasur dan termenung disana. Bajunya masih tetap, hanya saja tasnya yang tidak ada, bahkan pisau yang selalu dibawanya tidak ada di saku.

Benar-benar tidak bisa keluar dari sini. Hongjoong menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan. Ia mencoba untuk tetap berpikir positif dan mencari jalan keluar.

Ceklek...

Pintu terbuka, menampilkan seseorang dengan jas yang rapi. Tapi sepertinya ia pelayan di rumah. Ia lalu menutup pintu kamar dan mendekatinya.

Hongjoong mulai waspada dengan memasang kuda-kudanya. Jangan salah, kecil-kecil begini  ia belajar bela diri dengan ayahnya.

Mengerti si tawanan merasa terancam, ia lalu memberi kode jika ia tidak akan menyakitinya. "Tuan, saya tidak akan menyakiti Anda. Saya mohon jangan merasa terancam."

Hongjoong yang masih curiga kekeuh memasang kuda-kuda sembari menatap pelayan itu dengan tajam. Ia terus mundur saat orang itu maju.

"Baiklah, terserah tuan saja. Pertama-tama saya ingin memperkenalkan diri saya, saya Asaka Sunuku. Kalau boleh tahu, siapa nama anda?"

Hongjoong mengerutkan dahinya. "Kau anggota EKiller bukan? Jangan coba-coba membujukku dengan akting busukmu. Aku tahu semua kebusukan kalian," ucapnya dengan nada dingin.

Sunuku hanya menatapnya dengan raut polos. "EKiller? Apa itu sebuah nama organisasi pemerintah? Saya belum pernah mendengarnya," akunya dengan raut yang masih sama.

Hongjoong yang mendengarnya cukup terkejut, dan akhirnya bersikap biasa padanya lalu mendekat. "Oke maaf, aku kira kau anggota EKiller."

Sunuku menggeleng dan melihat Hongjoong yang duduk di kasur. Keduanya diam karena tidak saling kenal sekaligus tidak ada topik yang perlu dibicarakan.

You Don't Know Me || SeongJoongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang