"Aku juga calon istrimu."
•
•
•
•Jiwon hampir saja terkena serangan jantung saat mendengar suara hantaman yang kuat. Sebenarnya sudah biasa sih, tapi kok suaranya dari perpustakaan?
'Kenapa suaranya berasal dari perpustakaan? Tempat itu jarang sekali digunakan.' pikirnya dengan posisi yang tidak berubah.
Tapi itu semua buyar ketika salah satu pelayan yang berasal dari Jepang, atau yang akrab disapa Sunuku keluar dari pintu perpustakaan dan pergi entah kemana.
Ia semakin mengerutkan alisnya setelah Sunuku lewat beberapa detik kemudian. Jiwon sempat akan bertanya pada maid yang melintas jika ia tidak ingat jika ada pendatang baru di mansion.
Dia yang menculiknya kenapa ia juga yang lupa? Memang benar, usia dapat membuat ingatanmu semakin lemah. Meskipun tidak sering kambuh sih.
Tidak ingin berlama-lama disana, ia lalu kembali melangkah menuju kamarnya. Ia sempat mengintip di celah pintu perpustakaan, dan menemukan 'calon kakak iparnya' sedang membaca disana.
Lampu yang semula mati kemudian menyala setelahnya menekan saklar. Jiwon melangkahkan kakinya menuju kasur dan berbaring di atasnya.
Sempat terpikirkan olehnya saat ia melihat Sihyeon yang berada di cafetaria yang cukup ramai di tengah kota sedang berbicara dengan seseorang. Ia kembali duduk.
"Itu bukan seperti dirinya. Apalagi berbincang ditengah keramaian, bukan khas-nya."
Alisnya mengerut bingung. "Apa dia sedang merencanakan sesuatu?"
•
•Pagi ini Hongjoong kembali melanjutkan acara membacanya yang sempat tertunda. Dan tepat di pukul satu siang, ia selesai membaca buku-buku itu.
Dan saat itu juga maniknya bersibobrok dengan manik seorang wanita yang menatapnya dari atas balkon kamar. Tatapannya serasa tidak asing, jujur, Hongjoong seperti pernah melihatnya.
Hingga tatapan yang berlangsung selama dua menit itu terputus saat wanita itu kembali masuk ke dalam kamarnya setelah tersenyum kecil.
Jujur, Hongjoong tidak tahu dia siapa. Tapi, saat Seonghwa kemarin mengatakan jika ia memiliki satu adik perempuan, pasti wanita tadi adalah adik Seonghwa.
Sekarang ia bosan harus melakukan apa. Semuanya sudah dipelajari dan para pelatih juga sudah pulang untuk melanjutkan aktivitas mereka yang lain.
Hongjoong harus apa?
"Eh? Gw kan masih harus kuliah? Duh!"
Sekarang baru kepikiran?Ya, Hongjoong hanya bisa termenung di atas kasur memikirkan caranya untuk pergi kuliah karena jabatannya sebagai mahasiswa belum selesai.
•
Lagi-lagi malam ini, Hongjoong menunggu Seonghwa yang pulang dari kantor. Bedanya ia yang mengurus Seonghwa, sendiri.
Dan pria Park itu cukup terkejut di balik wajah datar yang sama persis datarnya seperti dinding disekelilingnya.
Ya bagaimana tidak? Hongjoong tiba-tiba menyapa dan merawatnya. Sudah seperti pasangan yang sudah menikah saja, eheq.
Keduanya berakhir di kamar Seonghwa karena ada yang ingin dibicarakan oleh Seonghwa secara empat mata dengan kekasih hatinya.
"Saya tahu kamu sedang memikirkan cara untuk meneruskan kuliah."
Seonghwa memulai pembicaraan diantara keduanya setelah ia meletakkan jasnya dan tersisa kemeja yang membalut tubuh atasnya.
Hongjoong bukannya kenapa-kenapa, tapi lekukan tubuh dari pria Park itu sungguh membuatnya gagal fokus dan malah merona.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Don't Know Me || SeongJoong
FanfictionSeorang ketua mafia yang dingin dan tidak tertarik memiliki pasangan, tiba-tiba jatuh cinta dengan siswa jurusan musik yang sedang makan sosis bakar di pinggir jalan. Beneran, makan sosis bakar di pinggir jalan! "COBA NGOMONG SEKALI LAGI LU ANJIR!!"...