XV

627 39 8
                                    

"Sekarang sudah selesai."




Kelopak mata yang semula terpejam perlahan-lahan terbuka, menampilkan manik-manik yang indah. Kepalanya sedikit berputar-putar rasanya setelah tertidur kurang lebih sepuluh jam, rasa-rasanya baru sebentar ia tertidur tapi sudah bangun lagi. Mengesalkan.

Hongjoong baru teringat jika semalam ia tertidur di dada bidang calon suaminya. Tapi sekarang Seonghwa sudah tidak ada disebelahnya. Malah, tempat itu kosong, seolah tak ada yang menempatinya semalam. Tapi Hongjoong yakin, Seonghwa tidur bersamanya semalam.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, Hongjoong turun menuju bawah. Tak ada seseorang disana. Sunuku dan Juyeon yang membuntuti seperti anak ayam saja tidak menampakkan batang hidungnya. Pasangan JiYeon saja pergi entah kemana, begitupula Seonghwa yang menjadi sosok yang Hongjoong cari sejak bangun tidur.

Karena bosan karena tak  ada yang menemani, Hongjoong memutuskan untuk berkeliling mansion. Sebenarnya Hongjoong belum menjelajahi hingga ujung-ujungnya karena masalah tiba-tiba menimpa. Jadi sekalian saja ia berkeliling. Cukup memusingkan dengan banyaknya lorong-lorong dan pintu hampir disetiap jalan. Untung Hongjoong agak-agak ingat ucapan Jiwon.

Dan akhirnya ia berakhir di taman belakang (bukan taman belakang yang dijadiin tempat pembunuhan ortunya Hongjoong ye, jadi Seonghwa punya dua taman gitu), disana tidak ada siapapun, hanya dirinya. Jika benda mati, banyak sekali disana. Omong-omong taman belakang Seonghwa langsung mengarah ke pantai. Jadi untuk keselamatan penghuni mansion, diberi pagar agar tak langsung jatuh ke jurang yang dibawahnya terdapat ombak-ombak besar yang menerjang.

Meskipun begitu, Hongjoong suka suasana begini, damai sekali. Itu karena hanya suara alam yang terdengar. Benar-benar seperti lagu yang menenangkan, dan Hongjoong suka itu. Ia agaknya menyesal tak membawa kertas dan pulpen. Ia punya ide untuk menulis lagu saat ini, tapi ia tak membawanya.

"Udah mau sore tapi kok ya gak ada yang di rumah sih? Bosen gw njim," ucap Hongjoong dengan bicaranya yang sudah normal lagi karena ia harus berbahasa baku saat masalah tiba-tiba menyerang.

Iya, udah mau sore dan belum ada yang pulang sama sekali. Seonghwa, Jiwon, Sihyeon gak ada nampakin diri samsek di mansion. Jangankan nampakin wujud, hubungin Hongjoong aja enggak.

Jadi dari tadi Hongjoong cuman mutar-muter gak jelas. Bolak-balik dari dapur ke ruang keluarga yang ada tv gede dan jalannya itu memakan cukup lama karena jaraknya cukup jauh, selain itu ia juga gonta-ganti channel di TV. Saking bosennya dia.

"Ini gak ada channel yang bagus apa? Masa cuman ikan mati punyanya artis ditayangin. Channel tuh yang nampilin konser musik ato nampilin budaya sendiri gitu," nyinyir Hongjoong begitu melihat channel TV.

Dan baru aja pindah ke channel sebelah, Hongjoong jadi badmood parah. Gara-gara berita tentang seorang artis yang udah mulai suka sama seseorang. Ya kalo suka ngapa disiarin njir? Gak guna, kan? Belom lagi ada drama yang episodenya udah ribuan tapi tetep tayang, seolah-olah penonton gak bosen ma ceritanya. Penasaran ama judulnya? Judulnya itu tukang becak naik awan.

"Kagak bener dah, kagak bener." Mulut Hongjoong aja udah komat-kamit kek dukun mau baca mantra, pasien lalu disembur.g

Untung ada channel yang nayangin movie bagus, agak ada otaknya lah yang punya channel ini. Gak melulu ngikutin minat penonton, tapi menarik penonton buat lihat, marketingnya harus diberi bintang 100 sih kata Hongjoong.

Dan Hongjoong disitu dikagetin sama si Sunuku yang tiba-tiba muncul kek setan. Untung kagak digebuk tuh orang, soalnya Hongjoong nih agak takut ma setan, prett. Iyain aja ya gaes...

You Don't Know Me || SeongJoongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang