Kita tidak ditakdirkan sampai akhir
Terima kasih sudah menjadi tokoh utama di halaman sebelumnyaLangit menemui Fajar ke tempat tadi dan meninggalkan senja di rumah sakit dengan menyuruh ibunya menemani Senja.
"Gue to the point aja. Lusa gue akan nikah sama Senja, senja mutusin lo emang karena gue." jelas Langit pada Fajar
"Kurang ngajar lo, maksud lo apa hah? Lo pelet dia? Gak mungkin senja ninggalin gue cuman karena elo" Fajar menggertakan rahangnya
"Karena gue bapak dari bayi yang Senja kandung. Gue bertanggung jawab atas itu." ujar Langit lalu meninggalkan Fajar tanpa menjelaskan lebih lanjut
"Bangsat lo." sontak Fajar menendang Langit dari arah belakang
"Gue gak ada waktu untuk berkelahi, gue anggap itu kekesalan elo dan gue maklumin" Langit melengos pergi
Fajar masih murka dan gak ngerti dengan semuanya.
"Fajar lo gapapa kan? Tadi beneran senja? Trus yang cowok siapa?" tanya Gio
"Gue gak ngerti, si bajingan cuman bilang dia bapak dari bayi yang senja kandung" Fajar masih tersulut emosi
"Hah Senja hamil? Gak mungkin Senja nakal di L.A" ujar Gio bak anak kecil
"Senja gak mungkin gitu, tapi yang pasti si bajingan yang bikin ulah" jawab Fajar
"Kita tanya Senja langsung aja sekalian jenguk dia ke RS" ujar Gio
Fajar dan Gio menyusul langit ke RS. Tiba disana pas sekali ruangan Senja tak ada yang jaga.
"Senja" sapa Fajar
"Fajar, aku minta maaf, aku minta maaf" Senja berulang meminta maaf dan menangis
"Shuut kamu jangan minta maaf trus. I miss u more" Fajar mencium tangan Senja
"Aku juga sangat merindukanmu, tapi maaf aku minta ini adalah hari terakhir kita bertemu. Menjauhlah dariku! Cari wanita yang pantas kau puja" ucapan senja membuat hati Fajar sakit bak tersayat
"Why? I promise I will always be there for you" ucap Fajar
"Keluargaku udah menentukan tanggal untuk pernikahan aku dan Langit. Aku gak mau liat kamu kayak gini trus, berjanjilah untuku demi kebahagiaanmu bahwa kamu akan menemukan kebahagiaan lain" Senja mengecup kening Fajar
"Tidak ada kesempatan untuku? Aku siap menjadi ayah dari bayi itu" Fajar memohon
"Pulanglah aku mau istirahat" Senja tak menjawab permohonan Fajar
Fajar tak bisa memaksa Senja, dia menghargai keputusannya.
"Ngapain lo disini?" tanya Langit
"Gue titip Senja, bahagiain dia jangan bikin dia sedih apalagi nangis. Mungkin emang elo takdir Senja" ucap Fajar menepuk bahu Langit
"Tanpa disuruh juga gue bakal jagain dia sampe kapanpun" jawab Langit
"Bagus kalo gitu, gue tenang dengernya meskipun cara lo dapetin dia kayak gini" ujar Fajar sinis
Fajar dan Gio pergi dari Rumah sakit.
"Gimana? Apa kata Senja?" Gio penasaran
"Dia udah milih Langit sebagai takdirnya" jawab Fajar lemes
"Mulai sekarang elo juga harus bisa lupain dia jar" ujar Gio
"Sayang kamu udah bangun" ucap ibu Langit
"Makasih mih udah jagain senja" ujarnya
"Gapap sayang, kamu adalah bagian keluarga mamih" jawab mamih
"Langit mana mih?" tanya Senja
"Lagi ke administrasi kayaknya" jawab mamih
"Udah selesai miih" Langit nimbrung
"Nih senja nanyain" ujar mamih
"Kamu butuh sesuatu?" tanya langit siaga
"Aku pengen cari udara segar" jawab senja
Langit mengantar Senja ke taman rumah sakit dengan kursi roda.
"Gimana udah mendingan? Kamu jangan banyak pikiran, jaga kesehatan kalo mau sesuatu bilang sama aku" cerocos Langit
"Bawel juga ya trouble maker satu ini" ujar Senja meledek
"Nyindirr? Tapi gapapa sih trouble maker nanti juga sayang" balas Langit merayu
"Pulang yuk" ajak Senja
Langit dan Senja segera pulang dan mempersiapkan pernikahan.
Happy wedding day
Semua keluarga hadir dengan antusias, Senja dibalut dengan gaun putih terlihat soft dan elegan. Begitupun dengan Langit, tubuh tinggi dan kekar berjas putih bak pangeran dalam dongeng.
"Saya terima nikah dan kawinnya Senja Elina Putri binti Aditama sumarjo dengan berlian dan seperangkat alat sholat dibayar tunai" dalam satu hembusan nafas dan lancar
"Bagaimana para saksi sah?"
"Sah" jawab para hadirin
Langit mencium kening Senja dan berkata "I will love you completely"
Yeayy udah selesai nih
Puas gak?
Kalian tim fajar atau tim Langit?
Jangan lupa vote
Maaf untuk penundaan yang panjang
KAMU SEDANG MEMBACA
senja dan fajar [Selesai]
Fiksi Remaja"lo pelet senja? gak mungkin senja tiba-tiba mau sama elo terus ninggalin gua!" ujar fajar kesal "gue gak ada waktu buat debat sama orang kayak lo" jawab pria blasteran yang kini membuat fajar kesal "udah mending lo tanya senja langsung nanti dari p...