03 - Keluarga

111 21 18
                                    

Sebaik sahaja kaki Liya melangkah masuk kedalam rumah , bajunya habis basah disirami air dek perbuatan sepupunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebaik sahaja kaki Liya melangkah masuk kedalam rumah , bajunya habis basah disirami air dek perbuatan sepupunya . " Tengok tu si bodoh dah balik " gelaknya .

Gadis itu hanya mengeluh pendek kemudian menghiraukan tatapan benci dari keluarganya " Kertas ujian kau dah dapatkan ? " Dengan serta merta kaki gadis itu terhenti bagaikan brek kecemasan .

" Belum dapat " tipunya kemudian masuk kedalam bilik dan menguncinya . Beg sekolah diletakkan ditepi meja belajar dengan elok supaya kelihatan teratur . Selesai menukar baju , gadis itu terus baring diatas katil .

Siling , hanya itu titik fokusnya sekarang . Fikirannya melayang entah kemana . Tidak lama kemudian Liya meraup wajahnya kasar " Liya , kau tak boleh terbaring macam ni . Kau kena belajar ! "

Gadis itu terus bangun dari pembaringannya dan duduk diatas meja belajar setelah memberi sedikit kata semangat kepada diri . Kalau tiada siapa mahu beri semangat siapa lagi kalau bukan kita yang jadi penyemangat diri .

Buku matapelajaran Bahasa Melayu dicapainya , cita - cita gadis itu ingin menjadi seorang penulis novel yang berjaya . Dia selalu menulis cerita pendek dan dipublishkan disatu aplikasi .

Tes ! Tes ! Tes !

Cecair pekat berwarna merah perlahan keluar dari lubang hidungnya . Gadis itu berdecit kecil kemudian menyambung pelajarannya semula . Langsung tidak ambil kisah tentang kesihatannya .

Pintu bilik diketuk kuat " Kau buka sekarang !! ". Liya mengeluh kemudian membuka pintu . Pipinya ditampar kuat oleh si ketua keluarga .

" Pandai kau menipu sekarang ya ?! Teruk betul markah kamu sekarang ni !! Apa nak jadi dengan hidup kamu ? " Tengking si Ayah . Liya hanya mampu menunduk .

" Maafkan Liya , adik kecewakan mama dengan papa "  lirihnya didalam hati . Sungguh dia ingin sekali bercakap seperti itu dihadapan kedua orang tuanya tetapi dia tidak memiliki keberanian .

" Ambil buku latihan ni , selagi belum siap jangan turun makan " buku latihan matematik tambahan dihulurkan . Liya menerimanya dengan wajah pasrah kemudian kembali kemeja belajar .

Setelah tiga jam menjawab soalan dibuku latihan tadi , Liya memegang perutnya yang dari tadi sibuk berbunyi " Ya allah aku lapar " .

----------♡----------

□ dah po beatbox belum ? Nana dah !!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

dah po beatbox belum ? Nana dah !!

□ Hamasah yang sedang ujian

Hidup [ 30 days ] Where stories live. Discover now