21 - dipukul

62 13 17
                                    

Akhirnya keputusan ujian mingguan keluar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhirnya keputusan ujian mingguan keluar . Liya membuka slip keputusannya perlahan . Dia mengeluh perlahan .

" Nombor dua ? Ada peningkatan tetapi mama dengan papa pasti marah lagi " ujarnya perlahan . Dia sudah boleh teka apa yang akan berlaku jika dia pulang nanti .

" Liya ! Kau dapat nombor berapa ? " Alisya datang kearahnya . Keputusan slip tadi dihulurkan .

" Omaigod !!! Keputusan kau makin meningkat lah !!! You really did well Liya " Alisya memeluk sahabatnya itu sebagai tanda pengucapan tahniah .

" Terima kasih " Liya tersenyum kelat . Alisya mengusap bahu Liya perlahan .

" Aku yakin , mama dengan papa kau pasti tak akan marah kau hari ini " Dia mencuba untuk menenangkan Liya dari berfikir perkara yang bukan - bukan .

" Harapnya begitulah " Liya berkata perlahan . Akhirnya Alisya mengajak gadis itu rehat dikantin supaya Liya tenang .

•——————•°•✿•°•——————•

Dengan perasaan takut Liya melangkah masuk kedalam rumah sambil memerhatikan kawasan sekeliling . Dia menghembuskan nafas lega kerana tiada siapa dirumah mereka .

" Akhirnya boleh berjalan dengan tenang " ujarnya dengan nada berbisik . Tetapi kebahagiaan itu tidak bertahan lama , kaki gadis itu berhenti setelah melihat kelibat si ayah dan ibu yang sudah bercekak pinggang dihadapannya .

" Kami dengan keputusan kamu tidak mencapai target lagi " Liya menelan air liurnya kasar .

" Ta - tak sudah meningkat " ujarnya dengan suara takut .

" Meningkat kamu kata ? . Tapi kenapa masih dapat nombor dua ? . Kamu memang tidak boleh meningkat sikit pun ke ? .Cuba jadi macam Batriesya ! " tengking puan Lin . Liya mengepal tangannya menahan geram .

" Liya dengan Riesya lain ! Kami berdua orang yang berbeza walaupun dilahirkan dengan muka yang sama . Tolonglah jangan bandingkan Liya dengan Batriesya lagi . Kami berdua berbeza dan tidak akan serupa "

" Liya dah berusaha keras tetapi mama dengan papa langsung tak nampak usaha Liya ! . Selama sepanjang Liya hidup , tidak pernah lagi Liya rehat dari belajar . Hari - hari Liya hanya dipenuhi dengan buku bukan macam kanak - kanak lain dan Batriesya yang boleh bermain bebas dekat luar "

" Jujur , Liya pun nak jadi macam Batriesya . Disayangi diberi apa yang dia mahu tapi Liya tahu yang Liya tak akan jadi macam Batriesya " pipi gadis itu ditampar kuat oleh si ketua keluarga .

" Semakin lama dibiarkan semakin kurang ajar ya kamu " Pipi Liya dicengkam kuat sehingga meninggalkan kesan lebam .

" Lin , pergi ambil rotan biar aku ajar sikit dia ni hari ini " Puan Lin hanya mengangguk kemudian mengambil rotan seperti yang dipinta suaminya .

Tangan Liya diheret secara paksa . Gadis itu menjerit dan memberontak meminta untuk dilepaskan " PAPA LEPAS !!! "

" AKU TAK PERNAH AJAR KAU KURANG AJAR MACAM TADI . SEKARANG KAU PERLU TERIMA AKIBATNYA " Rotan hinggap ditubuh kecil Liya . Gadis itu menjerit kesakitan .

Sudah lama dia tidak dirotan seperti ini . Terakhir kali adalah setahun yang lalu .

" NI MESTI SEBAB KAU BERKAWAN DENGAN PEREMPUAN TEMPOH HARI KAN ? SEBAB ITU KAMU JADI SEPERTI INI " Semakin kuat si ketua keluarga itu menghayunkan rotan ditangan .

" Alisya bukan pengaruh yang buruk ... "

" DARIPADA KAU BODOH MACAM INI , LEBIH BAIK KAU PERGI MATI SAHAJA ! BIAR KURANG SIKIT BEBAN AKU "

Gadis itu tertawa kecil dalam kesakitan . Lihatlah , ibu bapanya juga mahukan kematiannya .

" Itu yang papa mahukan betul ? Bunuh sahaja Liya ini . Bunuh sahaja beban ini " Liya berkata perlahan tetapi cukup untuk didengar ayahnya .

" Aku taknak kotorkan tangan aku dengan darah tak guna kau tu . Pergi jela terjun dekat mana - mana jambatan " rotan dicampak keatas lantai .

Liya yang terbaring lemah mula bangkit . Matanya menghantar pemergian kedua ibu bapanya sayu .

" Baiklah kalau itu yang mama dan papa mahu "

----------♡----------

----------♡----------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hidup [ 30 days ] Where stories live. Discover now