se niatnya

3 1 0
                                    

Dirimu belum sempat kumiliki , namun sudah pergi.
Entah karna aku yang terlalu sibuk dengan urusan ku , atau mungkin sebaliknya.
Ceritakan tentang harimu yang ada di dirimu telinga ku senantiasa mendengarkan. Meski akhirnya kau akan membalasnya seperti proklamasi yang tertulis "Dalam tempo yang se singkat singkatnya".
Pada malam aku menanyakan perihal tentang pergi.
Jawabnya sangat sulit meninggalkan tempat yang terlanjur nyaman kita tempati.
Sama seperti dirimu seperti kota Atlantis yang mustahil bagiku ingin ke sana.
Dulu awal berbincang dengan dirimu sangat bergairah sampai sampai ingin memiliki mu.
Baru beberapa bulan berjalan diriku berubah pikiran seperti mustahil bagiku ingin memilikimu.
Sempat lembayung keheningan bisa berdua di motor tua di saat hujan bersama jalan bogor yang begitu indah , pikiran ku terus membayangkan bisa seperti itu. Pada akhirnya semua berlalu  begitu cepat hingga tiada yang ingin ku dalami tentangmu.

malam ini riuh angin begitu kencang musabab ada hujan yang menyerpa bumi , kau yang ku temukan di malam hari saat bulan sedang tersenyum , dan kau juga pergi saat semesta sedang tidak baik baik saja , wajar jika diriku tidak merasakan kehilangan mu , kau pergi secepat kilat sampai sampai tangan ini tidak bisa menggapai nya , sesekali tak apa la menangis , kau adalah racun disegala penjuru hati ku , bila nanti kau menemukan orang yang tepat untuk mu , kau akan kembali seperti ini.

Halu Memiliki.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang