[ Chapter 28 ]

687 81 4
                                    

POV

Hari ini off sangat sibuk, ntah apa yang dia lakukan off hari ini gun pun tidak tau, gun sudah menunggu begitu lama di ruangan rahasia milik off, namun off tidak kunjung datang, apakah harus dia mendatangi off ke kerajaan?, Tapi dia tidak seberani itu untuk langsung masuk kedalam sana.

Apalagi gun bukan siapa siapa di kerajaan itu, dia hanya iblis biasa bagaimana jika prajurit menghalangi nya untuk masuk lalu melempar nya keluar, itu sedikit memalukan dan menyakitkan.

"Kau sedang memikirkan ku?." Bisik nya dengan pelan di samping telinga gun.

Gun menutup mata nya, dia merasa kaget mendengar suara off di kuping nya dengan tiba tiba, tangan off melingkar di pinggang gun, mata nya melihat kearah gun yang masih terdiam.

"Hey kenapa hanya diam." Gun memutarkan mata nya. Haruskah dia marah?, Karna off telah membuat nya menunggu lama, lihat bahkan matahari sudah hampir tenggelam, sedangkan gun sudah menunggu nya sejak matahari berada di atas kepalanya.

Off membalikan tubuh gun menghadap kepadanya, dia igin menatap mata gun, namun gun terus menghindari tatapan nya. Off memegang kedua tangan gun, dia paham kenapa gun tidak ingin bicara pada nya, ini memang salah nya tidak seharusnya dia membuat gun menunggu.

"Katakan pada ku, apakah kau marah?." Gun melepaskan tangan nya dari genggaman off.

"Aku tidak marah." Off tersenyum.

"Namun sepertinya raut wajah mu berkata lain sayang." Gun yang mendapat sindiran langsung mengubah ekspresi wajah nya agar terlihat senyum dengan lebar.

Tapi tetap saja off masih bisa melihat wajah gun yang kesal, off mengecup bibir gun, mengusap kedua pipi putih milik nya.

"Baiklah aku akui aku yang salah, seharian ini kerajaan begitu sibuk, banyak iblis iblis sialan yang perlu aku lenyapkan, tapi sekarang semua nya sudah beres, kini waktu ku hanya untuk mu." Gun menghela napas nya, dia tidak terlalu menginginkan waktu off jika memang off sibuk, tetapi setidaknya off menemui nya dan memberi tau jika off tidak bisa menghabiskan waktu bersama.

Gun hanya kesal karna off membuat nya terus menunggu dengan tidak pasti, dia paham dengan kesibukan off namun jika seperti ini, gun menjadi kesal karna nya.

"Lainkali jika memang kau tidak bisa menemui ku beri tau aku, kau bahkan bisa mengirim ku surat dan semacam nya, aku tidak marah hanya kesal dengan perbuatan mu." Off kembali mencium bibir gun, lalu memeluk nya, di saat seperti ini off semakin merasa bersalah telah membuat gun menunggu nya.

"Maafkan aku, aku berjanji tidak akan mengulanginya nya lagi."

"Hm, lupakan saja." Off mengangkat tubuh gun mendudukan gun di jendela dengan kedua tangan off yang memeluk nya dengan erat.

Gun menatap off, rasa kesal nya cepat berlalu saat melihat wajah tampan off, tangan nya merapihkan rambut milik off, membenarkan mahkota yang off pakai.

"Bagaimana jika malam ini kita makan malam bersama, hanya berdua aku akan membawa mu makan di luar."

"Itu akan sangat berbahaya bagi mu off, kita makan malam diini saja, lagian makanan yang di buat disini tidak kalah enak, di luar banyak tempat makanan yang menyajikan daging mentah."

"Itu memang makanan utama, kau juga akan terbiasa jika terus mencobanya."

"Lebih baik kita makan makan biasa." Off tertawa, dia mencium berkali-kali bibir gun, hingga gun menghentikan off agar tidak mencium nya.

Tangan gun menahan bibir off, dia melihat keluar jendela bisa bisa ada yang melihat mereka berciuman disini, gun langsung turun dari jendela kemudian melepaskan tangan nya dari bibir off.

The demon king in the form of an angelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang