WILDSIDE ENDING

391 38 3
                                    

Yeoboseyo - ucap Wendy dia terdiam saat seseorang berbicara, setelah itu Wendy menutup sambungan nya dia melangkah kembali kedalam ruangan nya dia melihat Irene yang menangis, Wendy mendudukkan dirinya di samping Irene menarik nya dan memeluk tubuh Irene, Irene semakin menangis.

•••

"Maafkan aku aku benar-benar tidak tau saat itu hiks hiks"- Isak Irene Wendy mengangguk.

"Aku ingin pergi ke Kanada,kau mau menuruti keinginan ku?"- tanya Wendy.

"Tentu saja, kita akan tinggal di rumah mu, kamu mau kan?"- tanya Irene.

"Yah, aku mau kembali bersama mu"- ucap Wendy Irene memeluk Wendy begitu erat.

***

Satu hari kemudian Wendy Irene sudah bersiap-siap untuk pergi ke Kanada keduanya pun sudah menemui kedua orang tua Irene, mereka di ijinkan untuk pergi bersama, orang tua Irene tidak akan pernah melarang untuk ini dan itu kegigihan Wendy membuat mereka semakin berpikir kebahagiaan Irene ada bersama Wendy.
"Sudah siapa?"- tanya Irene.

"Bisakah kita bertemu oppa ku?"- tanya Wendy.

"Tentu saja dia juga oppa ku Seungwan-ah"- ucap Irene, keduanya melangkah pergi barang-barang sudah di bawa oleh supir ayah Irene ke bandara Incheon terlebih dahulu,
Sedangkan Wendy dan Irene ke tempat peristirahatan, Wendy dan Irene membawa setangkai bunga masuk keruangan di sana ada beberapa bodyguard mereka membungkuk sopan, terlihat foto bingkai Siwon terpajang dengan bunga, Wendy menyimpan bunganya begitu pun dengan Irene, Wendy melangkah mundur dia menatap sang oppa.

"Kita berhasil, dia tidak pernah mengusik kita lagi oppa, bukan kah itu yang kau mau?"- ucap Wendy, Irene menatap Wendy dari samping.
"Jangan khawatir tentang ku dan Seulgi, kita baik-baik saja, pikirkan saja kebahagiaan mu oppa, iloveyou"- ucap Wendy dia menoleh menatap Irene yang tersenyum, Wendy mengangguk Irene pun mengangguk kedunya melangkah pergi dari sana menuju Incheon airport.

Sesampainya di sana Irene dan Wendy melangkah ke pesawat keduanya mendudukkan dirinya satu kursi Irene duduk di sisi jendela, Wendy memakai safety belt begitu pun dengan Irene, Irene tersenyum menyadarkan kepala nya di bahu Wendy, Wendy menoleh menatap tangannya yang di tautkan oleh Irene, pesawat sudah take off.

"Kamu tau aku benar-benar bahagia, saat kamu mau bicara sama aku"- ucap Irene
"Aku benar-benar takut jika kamu tidak akan pernah mau berbicara dengan ku lagi"- ucap Irene.

"Kamu tidak apa-apa?"- tanya Wendy .

"Nde?"- ucap Irene bingung.

"Saat pengeboman di gedung, aku tidak sempat menanyakan nya"- ucap Wendy, Irene mencium tangan Wendy lalu keduanya saling menatap tangan Irene memegangi pipi Wendy.

"Aku yang harusnya bertanya seperti itu"- ucap Irene.

"Aku hanya takut kamu kenapa-napa"- ucap Wendy.

"Kamu selalu menyelamatkan aku, dari bom lalu saat gas beracun itu, kamu juga kan yang mengorbankan diri, membiarkan aku memakai maskernya"- ucap Irene.

"Aku tidak akan membiarkan kamu terluka"- ucap Wendy.

"Walaupun pun kamu yang harus terluka?"- tanya Irene Wendy mengangguk.

"Matipun aku mau, jika kamu yang meminta"- ucap Wendy.

"Aku tidak akan pernah memintanya, aku sangat terpukul saat Joy menembak mu, aku hampir gila saat itu, hanya Yeri saat itu datang membujuk ku"- ucap Irene.

"Mianhae, mambuat mu ikut campur dalam urusan ini"- ucap Wendy.

"A-ni gwenchana, alasan kalian melakukan ini karena balas dendam terhadap tuan Kim, Mianhae aku selalu menuduh mu"- ucap Irene, Wendy menggeleng tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WildSideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang